
Menko PM minta pesantren lebih adaptif tanggulangi kerawanan bangunan
- Selasa, 7 Oktober 2025 21:11 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM), Abdul Muhaimin Iskandar meminta seluruh pondok pesantren agar bisa lebih adaptif dalam menanggulangi kerawanan bangunannya.
“Kita ingin terus melakukan berkoordinasi agar pesantren mau beradaptasi untuk menanggulangi ancaman-ancaman yang rawan dari segi bangunan fisik,” kata Menko Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Basarnas: Total korban mushalla ambruk Al Khoziny capai 171 orang
Menurut dia, penanggulangan ini penting untuk menjamin keselamatan santri dan mencegah terjadinya gedung roboh yang memakan korban jiwa seperti di Pesantren Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur.
Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa mayoritas pesantren di Indonesia telah berusia sangat tua, sehingga kondisi bangunannya tidak lagi kokoh.
Ia menyebut Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo berdiri sejak masa pra-kemerdekaan, sehingga umur bangunannya pun sangat tua.
Sementara di sisi lain, tidak semua pesantren memiliki sumber daya dan pengetahuan yang cukup untuk merehabilitasi bangunannya, karena pada umumnya pesantren mengedepankan independensi dalam pengelolaan.
“Sehingga, pesantren sering menggunakan cara tambal sulam dalam melaksanakan pembangunannya,” kata Muhaimin Iskandar.
Oleh karena itu, perlu koordinasi berkelanjutan dengan para pengelola pesantren agar mereka mau adaptif memperbaiki bangunannya yang sudah tua dan tidak lagi kokoh.
“Atas perintah Pak Presiden, saya akan terus mengambil langkah-langkah cepat, terutama memprioritaskan kepada pesantren-pesantren yang sangat rawan untuk segera kita tangani,” kata Muhaimin Iskandar.
Baca juga: Seluruh jenazah korban Ponpes Al Khoziny telah ditemukan
Baca juga: Khofifah puji kecepatan DVI Polda Jatim identifikasi korban Al Khoziny
Sebelumnya, bangunan mushalla di lantai tiga Ponpes Al Khoziny di Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk pada Senin (29/9) saat tengah menjalani renovasi. Saat kejadian, ratusan santri sedang melaksanakan shalat berjamaah dan terjebak di bawah puing-puing.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan seluruh jenazah korban reruntuhan telah ditemukan oleh tim SAR gabungan.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan mengatakan total ada 63 jenazah berhasil dievakuasi dari lokasi kejadian.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Cak Imin minta kader PKB bantu tangani musibah di Ponpes Al Khoziny
- 30 September 2025
Muhaimin pastikan pemerintah serius evaluasi program MBG
- 27 September 2025
Menko PM minta program magang nasional berkelanjutan
- 22 September 2025
Menko PM minta Kemenkes mendata semua kasus cacingan anak di Tanah Air
- 22 September 2025
Menko PM optimistis pemerintah atasi persoalan pupuk dalam setahun
- 22 September 2025
Menteri Muhaimin soroti anak muda enggan bertani dan pilih jadi ASN
- 22 September 2025
Menko Muhaimin dorong pekerja UMKM peroleh bantuan iuran BPJS-TK
- 16 September 2025
Dorong kesejahteraan masyarakat, pemerintah pastikan pajak UMKM kecil
- 16 September 2025
Rekomendasi lain
Begini cara transfer saldo GoPay ke DANA dan sebaliknya
- 9 Agustus 2024
Mau liburan ke Eropa? Ini cara dan biaya pengajuan Visa Schengen
- 25 Oktober 2024
Cara instal dan registrasi aplikasi Cek Bansos
- 2 September 2024
Cara mudah bayar angsuran FIF melalui ATM BCA
- 1 Oktober 2024
Cara bayar tiket kereta api melalui mobile banking
- 25 Juli 2024