BEI fokus kualitas IPO di sisa 2025

BEI fokus kualitas IPO di sisa 2025

  • Senin, 6 Oktober 2025 13:08 WIB
  • waktu baca 2 menit
BEI fokus kualitas IPO di sisa 2025
Tangkapan layar – Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna. ANTARA/Uyu Septiyati Liman/aa.

Jakarta (ANTARA) – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan perusahaan dalam antrean (pipeline) memiliki kualitas yang baik, sebelum melangsungkan pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO) di sisa 2025.

Hingga 26 September 2025, terdapat 23 perusahaan yang telah melangsungkan IPO di BEI dengan dana dihimpun Rp15,05 triliun, dari target awal 66 perusahaan IPO sepanjang tahun ini.

“Mempertimbangkan timeline untuk perusahaan dapat melakukan pencatatan saham di sisa tahun 2025, kualitas akan menjadi fokus utama guna memastikan perusahaan yang telah berada dalam pipeline memiliki kualitas yang baik,” ujar Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Dari sisi kualitas, Nyoman mengatakan BEI menerapkan evaluasi ketat yang tidak hanya berfokus terhadap aspek formal, namun juga mencakup keberlangsungan usaha, kualitas tata kelola, serta kompetensi manajemen dari calon perusahaan tercatat.

Selain itu, lanjutnya, BEI tengah menyusun kajian strategis IPO bersama berbagai pemangku kepentingan untuk memahami peluang dan tantangan, sekaligus memperkuat regulasi serta infrastruktur pasar modal.

“Dengan langkah itu, BEI optimis dapat menghadirkan perusahaan tercatat yang berkualitas, berdaya saing, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pertumbuhan pasar modal serta perekonomian nasional,” ujar Nyoman.

Dalam pengembangan ke depan, Nyoman memastikan BEI secara konsisten menyelenggarakan program edukasi dan pendampingan bagi calon emiten, mulai dari go public workshop, coaching clinic, one-on-one meeting, hingga networking event.

“Inisiatif ini bertujuan mempercepat transformasi perusahaan menuju status perusahaan terbuka, sekaligus memperluas akses terhadap ekosistem pasar modal,” ujar Nyoman.

Ia melanjutkan BEI juga memperkuat kolaborasi dengan kementerian/lembaga (K/L), asosiasi pengusaha, perbankan, serta mitra strategis lainnya.

“Selain IPO saham, edukasi turut mencakup instrumen pendanaan lain seperti obligasi, sukuk, dan efek beragun aset untuk memperkaya alternatif pembiayaan serta diversifikasi investasi,” ujar Nyoman.

Per 26 September 2025, BEI melaporkan terdapat sebelas perusahaan berada dalam pipeline (antrean) akan melangsungkan IPO di pasar modal Indonesia.

Dari sebelas perusahaan itu, sebanyak empat perusahaan beraset skala besar di atas Rp250 miliar dan sebanyak tujuh perusahaan beraset skala menengah antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar.

Baca juga: BEI: 11 perusahaan antre gelar IPO di pasar modal Indonesia

Baca juga: BEI dorong IPO jumbo demi tingkatkan kapitalisasi “free float”

Baca juga: BEI sebut “backdoor listing” upaya emiten besarkan kapasitas usaha

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Dishub Bogor tindak 50 angkot tak layak jalan – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Warga di Tangerang hadang puluhan truk tambang…

    Bapas Jakbar libatkan warga binaan bersihkan lingkungan

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Bapas Jakbar libatkan warga binaan bersihkan lingkungan Rabu, 15 Oktober 2025 13:57 WIB waktu baca 3 menit Kepal…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *