Sam Altman ungkapkan pendekatan kontrol hak cipta baru untuk Sora

Sam Altman ungkapkan pendekatan kontrol hak cipta baru untuk Sora

  • Minggu, 5 Oktober 2025 19:11 WIB
  • waktu baca 3 menit
Sam Altman ungkapkan pendekatan kontrol hak cipta baru untuk Sora
PricewaterhouseCoopers (PwC), salah satu firma akuntansi global, mengungkapkan bahwa adopsi kecerdasan artifisial (AI) secara luas dapat menambah hingga 15 poin presentase terhadap produk domestik bruto (PDB) global pada 2035, Jakarta, Selasa (17/6/2025) (Ilsutrasi – Logo OpenAI. ANTARA/REUTERS/Dado Ruvic/am.)

Jakarta (ANTARA) – CEO OpenAI Sam Altman menyebutkan bahwa pihaknya telah menyiapkan pendekatan kontrol hak cipta yang baru untuk aplikasi Sora yang menawarkan pengalaman mirip TikTok namun berbasis AI.

Dalam hal kontrol hak cipta yang baru itu, OpenAI bakal memberikan pemegang hak cipta “kontrol yang lebih terperinci atas pembuatan karakter”.

Laporan TechCrunch, yang dikutip pada Ahad, menyebutkan kontrol ini kurang lebih mirip dengan model opt-in atau persetujuan dengan konfirmasi untuk kemiripan tetapi disertai dengan kontrol tambahan.

Menurut Sam Altman, banyak pemegang hak cipta karakter yang menyukai “fanfiction interaktif” dan berpikir bahwa jenis interaksi ini bakal memberikan banyak manfaat bagi karakter buatannya.

Meski begitu, tidak sedikit dari pemegang hak cipta karakter yang menginginkan agar karakter mereka dapat digunakan termasuk tidak digunakan sama sekali dalam interaksi AI.

“Kami ingin menerapkan standar yang sama untuk semua orang, dan membiarkan pemegang hak cipta memutuskan bagaimana melanjutkannya,” kata Altman dalam unggahan blog-nya.

Baca juga: Aplikasi video AI Sora capai posisi tiga terpopuler di App Store AS

Meski begitu, Altman mengatakan untuk beberapa kasus mungkin ada hasil AI khususnya dari model generasi terdahulu yang lolos dari pendekatan baru ini sehingga ke depannya pihaknya tetap membutuhkan beberapa iterasi.

Selain menyiapkan pendekatan baru untuk pemegang hak cipta mengatur karakternya agar bisa digunakan di Sora, Altman juga menyiapkan pengaturan monetisasi di Sora.

Awalnya perusahaan berencana mengenakan biaya kepada pengguna untuk membuat video tambahan selama periode permintaan tinggi.

Namun dalam unggahan blog Altman yang terbaru tampaknya menguraikan gagasan tersebut dengan mengakui bahwa “kita harus menghasilkan uang dari pembuatan video.” Ia juga menyarankan bahwa pendapatan tersebut dapat dibagi dengan pemegang hak cipta.

“Harapan kami adalah bahwa jenis keterlibatan baru ini bahkan lebih berharga daripada bagi hasil, tetapi tentu saja kami … ingin keduanya berharga,” tutup Altman.

Sora baru-baru ini diperkenalkan OpenAI sebagai aplikasi yang dapat digunakan penggunanya untuk membuat video diri mereka sendiri maupun bersama teman menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk dibagikan melalui feed ala TikTok.

Bersamaan dengan itu, OpenAI juga menghadirkan Sora 2 yang merupakan model kecerdasan buatan (AI) terbaru untuk membuat audio dan video yang menjadi penerus Sora versi tahun lalu.

Meski terbilang baru dan aplikasinya hanya bisa diunduh oleh pengguna yang mendapatkan undangan, aplikasi ini dengan cepat meroket ke puncak tangga aplikasi di Apps Store.

Fitur Sora yang mendapatkan sambutan hangat bernama “cameo”, fitur ini memungkinkan pengguna dapat mengunggah data biometrik mereka untuk melihat kemiripan digital mereka dengan video yang dihasilkan AI.

Selain itu, pengguna juga tak sedikit yang mencoba membuat video AI menampilkan karakter-karakter populer dengan hak cipta sehingga pada awalnya hal ini menimbulkan kekhawatiran pelanggaran hak cipta khususnya bagi para pencipta karakter.

Baca juga: OpenAI rilis Sora, aplikasi media sosial mirip TikTok khusus video AI

Baca juga: OpenAI berencana hadirkan fitur AI pembuat video di ChatGPT

Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Polres Garut selidiki kasus TKW yang terlantar di Arab Saudi

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Polres Garut selidiki kasus TKW yang terlantar di Arab Saudi Rabu, 15 Oktober 2025 20:57 WIB waktu baca…

    BPW Indonesia tekankan pentingnya perkuat literasi HAM

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi BPW Indonesia tekankan pentingnya perkuat literasi HAM Rabu, 15 Oktober 2025 20:56 WIB waktu baca 2 menit BPW…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *