Sistem pembayaran digital di China kian populer di kalangan turis

Sistem pembayaran digital di China kian populer di kalangan turis

  • Senin, 22 September 2025 17:05 WIB
  • waktu baca 3 menit
Sistem pembayaran digital di China kian populer di kalangan turis
Wisatawan asing di China,. ANTARA/Xinhua

Jakarta (ANTARA) – Di tengah pesatnya transformasi digital yang terjadi di China, sistem pembayaran nontunai menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.

Bagi wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke China, termasuk wisatawan Indonesia, memahami dan mengakses alat pembayaran digital, seperti Alipay dan Wechat Pay, menjadi kebutuhan krusial untuk menikmati perjalanan yang lancar dan efisien.

Mulai 2023, dua aplikasi pembayaran terpopuler di China tersebut resmi membuka akses bagi wisman untuk menautkan kartu kredit internasional, seperti Visa dan Mastercard, ke dalam sistem mereka.

Inovasi ini memberikan kemudahan transaksi dalam berbagai aktivitas wisata, mulai dari membeli jajanan kaki lima hingga menggunakan moda transportasi umum.

Alipay, yang dikembangkan oleh Ant Group, dan WeChat Pay, bagian dari aplikasi WeChat milik Tencent, saat ini menguasai lebih dari 90 persen transaksi digital di China. Sebagian besar toko, restoran, hotel, dan bahkan transportasi publik kini menerima pembayaran digital.

Wisman dapat mengakses sistem pembayaran ini hanya dengan mengunduh aplikasi Alipay atau WeChat.

Setelah mengunduh aplikasi itu, wisatawan dapat membuat akun menggunakan nomor telepon aktif dan melengkapi verifikasi paspor. Kemudian, wisatawan dapat menghubungkan kartu bank internasional mereka dengan Alipay dan Wechat Pay.

Kedua aplikasi tersebut juga menawarkan layanan e-wallet berbasis yuan untuk turis, di mana pengguna dapat mengisi saldo melalui kartu kredit, kartu debit, atau transfer internasional.

Wisman yang mengunjungi Shanghai di China timur dapat menggunakan Easy Go, sebuah platform lengkap yang bertujuan untuk menyederhanakan layanan digital bagi pengunjung internasional. Insiatif China dalam membuka sistem pembayarannya bagi wisman merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan wisata yang ramah digital.

Shanghai meluncurkan platform tersebut dengan memanfaatkan kebijakan bebas visa yang semakin diperluas dan pengembalian pajak instan yang diberlakukan oleh China.

Platform ini membuat pelancong tidak perlu lagi mengunduh banyak aplikasi serta mengatasi kendala bahasa yang mereka hadapi sebelumnya.

Para pengguna internasional dapat mendaftar hanya dengan satu kali klik untuk mengakses 30 program mini yang berkaitan dengan empat sektor utama, yakni kuliner, transportasi, wisata, dan belanja.

Fungsi intinya meliputi pengiriman makanan, rekomendasi restoran, angkutan umum, layanan transportasi daring (ride-hailing), rekomendasi perjalanan, pemesanan tiket, penyimpanan bagasi, dan lokasi layanan pengembalian pajak.

Platform tersebut beroperasi terutama dalam bahasa Inggris dan menawarkan terjemahan multibahasa secara waktu nyata (real-time).

“Easy Go merupakan platform yang sangat mudah untuk digunakan karena semuanya menjadi satu,” kata Clarisse Le Guernic, yang berasal dari Prancis. “Turis asing yang datang ke Shanghai, mereka tidak perlu mengunduh banyak aplikasi berbeda, dan mereka dapat melakukan pembayaran, menerjemahkan, memesan makanan, menggunakan layanan penyewaan sepeda cukup dengan Easy Go.”

Mulai Juni, pelancong dari 55 negara dapat memanfaatkan program transit bebas visa selama 240 jam di China. China juga telah memperluas program akses bebas visa unilateral, yang memungkinkan wisatawan dari 47 negara untuk tinggal selama hingga 30 hari.

Insiatif China dalam membuka sistem pembayarannya bagi wisman merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan lingkungan wisata yang ramah digital.

Dukungan pemerintah terhadap kebijakan integrasi teknologi ke sektor pariwisata terlihat dari kebijakan bank sentral negara tersebut, People's Bank of China (PBOC), yang mendorong penggunaan aplikasi pembayaran bagi pelancong sejak pertengahan 2023.

Dengan kesiapan sistem, keterbukaan teknologi, dan dukungan infrastruktur, China kini menjadi salah satu destinasi wisata paling maju dalam hal transaksi digital, menjadikan pengalaman wisata semakin nyaman, efisien, dan modern. Selesai

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Kebiasaan ini bisa menghemat konsumsi BBM sepeda motor harian

    Jakarta (ANTARA) – Di tengah kondisi stok bahan bakar minyak (BBM) yang menipis di sejumlah wilayah, ternyata ada beberapa cara dan kebiasaan berkendara yang efektif mampu menghemat energi untuk mengurangi…

    Mendagri: MBG bidik pemenuhan gizi dan hidupkan ekonomi daerah 3T

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Mendagri: MBG bidik pemenuhan gizi dan hidupkan ekonomi daerah 3T Senin, 22 September 2025 20:04 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *