
Sri Lanka pelajari rehabilitasi ekosistem mangrove di Kaltara
- Rabu, 27 Agustus 2025 18:56 WIB
- waktu baca 3 menit

Tarakan (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) menerima kunjungan kerja delegasi tingkat tinggi dari Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Pemerintah Daerah Sri Lanka di Tarakan untuk mempelajari rehabilitasi ekosistem mangrove di provinsi itu.
“Kami menghargai minat delegasi Sri Lanka untuk berkunjung ke rumah kami dan menjadikan upaya kami sebagai percontohan dalam melindungi dan merehabilitasi mangrove,” kata Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang, Rabu.
Zainal berharap kunjungan ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi para peserta, sehingga mereka pulang dengan membawa ilmu yang bisa diaplikasikan dalam konteks perlindungan mangrove.
Baca juga: Pemprov Kaltara bersama BRGM dan Bank Dunia tanam mangrove 334 hektare
Kunjungan tersebut merupakan bagian pertukaran pembelajaran mengenai rehabilitasi mangrove yang diselenggarakan oleh Global Green Growth Institute (GGGI) dan Wetlands International Indonesia.
Melalui program Ecosystem-Based Approaches/Nature-Based Solutions for Climate-Smart Livelihoods in Mangrove
Landscapes (NASCLIM).
Program ini dikoordinasikan bersama Kementerian Kehutanan Republik Indonesia dan Pemprov Kaltara.
Gubernur menerima kunjungan dengan memaparkan upaya pemerintah provinsi dan kabupaten dalam mengelola dan melindungi ekosistem mangrove di kawasan pesisir.
Perwakilan Delegasi Sri Lanka Dr R. D. S. Jayathunga yang juga Wakil Sekretaris Bidang Lingkungan Pembangunan, Kementerian Lingkungan Hidup Sri Lanka, menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kaltara dan Kabupaten Bulungan.
“Kami sangat senang atas kesempatan berkunjung ke Kalimantan Utara dan mempelajari secara langsung kebijakan dan rencana aksi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara dalam melindungi mangrove melalui solusi berbasis alam yang memiliki dampak positif jangka panjang bagi masyarakat,” kata Jayathunga.
Pemerintah Indonesia mengundang Pemerintah Sri Lanka untuk berkolaborasi dalam mendirikan Pusat Mangrove Dunia.
Pada pertemuan di Jakarta, Selasa (26/8) dengan Kementerian Kehutanan, Kedutaan Besar Sri Lanka di Jakarta secara resmi menerima undangan tersebut. GGGI Sri Lanka berkomitmen untuk mendukung inisiatif penting ini.
Delegasi Sri Lanka akan melanjutkan perjalanannya ke Desa Liagu Bulungan untuk mempelajari upaya-upaya proteksi dan rehabilitasi hutan mangrove di pesisir desa, dan ekosistem mangrove yang bersinggungan dengan tambak ikan dan
udang.
Baca juga: Pemprov Kaltara dan BRGM sepakat percepat rehabilitasi mangrove
Baca juga: Gubernur Kaltara luncurkan proyek percepatan restorasi bakau
The Ecosystem-Based Approaches/Nature-based Solutions for Climate-smart Livelihoods in Mangrove Landscape (NASCLIM) merupakan program kerja sama Global Green Growth Institute (GGGI) dan Wetlands International Indonesia, yang dirancang untuk mendukung komitmen Pemerintah Indonesia dalam mengatasi deforestasi mangrove.
Program ini berfokus pada pemulihan mangrove yang terdegradasi dan perlindungan mangrove sehat di Delta Kayan–Sembakung, Kalimantan Utara, serta Delta Mahakam, Kalimantan Timur, melalui pendekatan berbasis ekosistem.
NASCLIM didanai oleh Pemerintah Kanada dan dikoordinasikan dengan Kementerian Kehutanan. Program ini bertujuan menguatkan pembuatan kebijakan di level nasional dan sub nasional, mendukung perlindungan mangrove jangka panjang, serta menjadi model yang dapat direplikasi di tingkat nasional maupun global.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Cara mengaktifkan kartu Telkomsel yang hangus
- 17 Juli 2024
Setelah lolos seleksi, kapan CPNS 2024 mulai bekerja secara resmi?
- 10 Februari 2025
Kapan waktu yang tepat dan terbaik untuk Shalat Dhuha?
- 4 Februari 2025
Rute Mikrotrans JakLingko Jakarta Timur
- 2 Agustus 2024