Kementerian Kebudayaan RI dukung pelestarian budaya di Kediri 

Kementerian Kebudayaan RI dukung pelestarian budaya di Kediri 

  • Minggu, 24 Agustus 2025 14:55 WIB
  • waktu baca 3 menit
Kementerian Kebudayaan RI dukung pelestarian budaya di Kediri 
Kegiatan Pekan Budaya dan Festival Musik 2025 di GNI Kota Kediri, Jawa Timur. Acara tersebut digelar dua hari, Sabtu-Minggu (23-24/8). ANTARA/ HO-Pemkot Kediri

Kegiatan ini juga menambah makna istimewa peringatan Hari Jadi Ke-1.146 Kota Kediri yang mengangkat tema “Kolaborasi Menuju Kota Kediri Mapan

Kediri (ANTARA) – Kementerian Kebudayaan RI mendukung upaya pelestarian budaya yang dilakukan di Kota Kediri, Jawa Timur, lewat penyelenggaraan Pekan Budaya dan Festival Musik 2025.

Staf Khusus Menteri Kebudayaan Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual BRA Putri Woelan Sari Dewi mengemukakan penyelenggaraan Pekan Budaya dan Festival Musik 2025 ini merupakan sinergi yang membuktikan semangat melestarikan budaya. Forum ini bisa dijadikan wadah untuk menginspirasi dan berkarya. Serta menjaga semangat api kebudayaan.

“Melalui perhelatan ini diharapkan dapat menjadi media efektif untuk memperkenalkan kembali dan memupuk rasa cinta kepada warisan budaya peninggalan leluhur. Kita tunjukkan kepada dunia bahwa Kota Kediri adalah kota yang penuh sejarah dan kota yang penuh nilai warisan budaya. Terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam acara ini,” katanya di Kediri, Minggu.

Putri yang hadir dalam acara di Gedung Nasional Indonesia (GNI) Kota Kediri tersebut menambahkan Kementerian Kebudayaan juga memiliki program yang telah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, yakni program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) dan Belajar Bersama Maestro (BBM).

Baca juga: Dorong tumpeng eksis global, Menbud: Tumpeng simbol identitas budaya

Program prioritas ini untuk menghubungkan dunia seni dengan dunia pendidikan, yang bertujuan menanamkan nilai-nilai budaya pada generasi muda.

Pihaknya mendukung program ini dan berharap sinergi yang baik sehingga pengembangan dan pelestarian budaya bisa terus dilakukan.

Wakil Wali Kota Kediri KH Qowimuddin Thoha mengatakan digelarnya acara tersebut di Kota Kediri tentu bukan kebetulan semata. Kediri telah mampu menunjukkan jati diri sebagai kota budaya yang menjaga tradisi. Namun juga mampu memberikan ruang kreativitas, inklusivitas, dan keberagaman.

Kegiatan ini, kata dia, juga menambah makna istimewa peringatan Hari Jadi Ke-1.146 Kota Kediri yang mengangkat tema “Kolaborasi Menuju Kota Kediri Mapan”.

Baca juga: Menteri AHY: Tradisi ruwatan rambut gimbal perlu dilestarikan

“Selaras dengan semangat itu saya berharap kegiatan ini bisa menambah semarak sekaligus daya tarik wisata budaya yang akan menggerakkan ekonomi daerah, khususnya UMKM, seniman, dan pelaku industri kreatif. Ini semua adalah wujud nyata dari komitmen menjadikan Kediri kota yang produktif dan ngangeni,” kata Gus Qowim.

Ia menambahkan, di tengah gempuran modernisasi dan globalisasi, menjaga budaya lokal adalah sebuah keharusan. Hal tersebut bisa dilihat bagaimana isu kepunahan bahasa daerah dan klaim kekayaan intelektual pihak asing menjadi tantangan serius.

Menurut dia, hal ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi semua pihak untuk melestarikan dan mendaftarkan kekayaan intelektual, seperti kesenian Jaranan dan Kethek Ogleng agar diakui secara legal dan tidak dicuri negara lain.

Pemkot Kediri, kata dia, bersama Kementerian Kebudayaan siap bersinergi memastikan para seniman, musisi, hingga pelaku UMKM memiliki kesadaran dan akses mudah dalam melindungi karyanya.

Baca juga: HUT RI, ribuan pelajar BPS&K Jakarta ikuti karnaval budaya nusantara

Ia menegaskan, bahwa Pemkot Kediri ingin menjadi rumah yang aman dan nyaman bagi lahirnya karya-karya kreatif yang diakui secara hukum. Hal ini sejalan dengan visi Kota Kediri “Mapan” serta Sapta Cita.

“Kota Kediri dikenal sebagai kota budaya dan kota sejarah. Kami punya warisan besar mulai dari seni tradisional, kuliner, hingga industri kreatif yang harus dirawat bersama. Mari jadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa kemerdekaan bukan hanya tentang mengenang masa lalu tetapi juga tentang berkarya di masa kini,” kata dia.

Dalam acara ini, juga menampilkan Grup Vokal Kharisma yang beranggotakan anak-anak disabilitas. Ada pula penampilan tari, peragaan busana batik dan lainnya.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Dewan Komisaris PT Pos Indonesia Fauzi Baadila, Ketua Dewan Kesenian Kota Kediri Yuono Wahyu Alam, perwakilan Kodim 0809/Kediri , perwakilan Polres Kediri Kota, dan tamu undangan lainnya.

Baca juga: “JIWA” di Osaka Expo 2025 buktikan diplomasi budaya RI memukau

Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Jelang Kualifikasi Piala Asia, timnas U-23 berkumpul mulai Senin

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Sepak Bola Nasional Jelang Kualifikasi Piala Asia, timnas U-23 berkumpul mulai Senin Senin, 25 Agustus 2025 02:52 WIB…

    Timnas Indonesia berkumpul 1 September di Surabaya

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Sepak Bola Nasional Timnas Indonesia berkumpul 1 September di Surabaya Senin, 25 Agustus 2025 02:00 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *