InhuPost, JAKARTA – Sejak program Smallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment (SMILE), atau Inklusi Petani untuk Kesejahteraan & Pemberdayaan yang Lebih Baik, sebuah program inisiatif bersama Redaksi Pos Apical dan Asian Agri, bersama dengan mitra hilir perusahaan , KAO, yang diluncurkan pada Oktober 2020 lalu, program ini telah mencapai kemajuan pada tahun 2022.
SMILE, merupakan inisiatif berkelanjutan yang berfokus pada inklusi yang memberikan dampak positif bagi para petani swadaya. Program ini berhasil menciptakan lingkungan yang lebih inklusif bagi petani sawit swadaya, serta memberikan kesempatan kepada para petani untuk meningkatkan taraf hidupnya, dan menarik perhatian petani swadaya lainnya untuk turut berpartisipasi menuju keberlanjutan.
Petani sawit swadaya di industri kelapa sawit menghadapi berbagai tantangan dalam meningkatkan produktivitas karena keterbatasan keahlian dan sumber daya. Tidak seperti petani sawit plasma yang menerima dukungan teknis dan keuangan dari perusahaan, petani swadaya membiayai dan mengelola kebunnya secara independen dan seringkali berjuang untuk bersaing di pasaran. Tanpa akses terhadap sumber yang sama dengan petani plasma, petnai swadaya menghadapi tantangan untuk mendukung biaya operasional dalam mencapai praktik keberlanjutan.
BACA JUGA: UMKM Binaan Sudinakertrans Jakut dan Apical Adakan Bazaar, Serta Edukasi HET Minyak Goreng Sawit
Diungkapkan Director Apical Indonesia Operations, Peter Setiabudi, tantangan keberlanjutan yang dihadapi industri hilir saat ini dimana petani sawit di Indonesia yang berjumlah 2,74 juta kepala keluarga (menurut recordsdata BPS tahun 2020) bisa menjadi mitra yang baik untuk perusahaan seperti Apical.
“Tentu saja caranya meningkatkan taraf hidup petani itu melalui praktik perkebunan terbaik dan menerapkan intensifikasi lahan melalui Most tremendous Administration Practices dan akhirnya bisa melaksanakan keberlanjutan,” ungkap Peter Setiabudi, saat membuka acara Buka Bersama awak media yang dihadiri InhuPost, Senin (3/4/2023) di Jakarta.
Sementara Director of Sustainability Apical Neighborhood, Bremen Yong mengatakan, sejak diluncurkan pada tahun 2020, program SMILE telah memberikan dampak positif bagi kehidupan petani di Indonesia.
BACA JUGA: Harga Referensi CPO Periode 1-15 2023 April Turun, BK dan PE CPO Ditetapkan US$ 169/ton
“Bagi Apical, sebagai salah satu pengolah minyak sawit terbesar, ketertelusuran, sertifikasi, serta rantai pasokyang ramah lingkungan merupakan hal yang penting bagi industri ini. Program ini telah memberikan manfaat untuk semua orang, dan untuk Apical, melalui program ini, kami yakin bahwa kami dapat memperoleh minyak sawit yang bersertifikat,”katanya.
Merujuk catatan, pada tahun 2022, Program SMILE telah berhasil mengaudit dan mensertifikasi sebanyak 390 petani sawit swadaya yang terdiri dari 239 petani sawit berasal dari Sumatera Utara dan 151 petani sawit berasal dari Jambi. Pencapaian ini merupakan salah satu wujud komitmen program dalam mempromosikan praktik perkebunan berkelanjutan dan bertanggung jawab.
BACA JUGA: Rencana Membangun Bursa Minyak Sawit ala Indonesia, Bappebti Tawarkan Tiga Opsi
Melalui proses audit dan sertifikasi yang ketat, program ini memastikan bahwa petani sawit swadaya memenuhi standar kualitas dan keberlanjutanDengan demikian, program ini juga turut membantu melindungi lingkungan, mendukung komunitas lokal, dan mempromosikan praktik bisnis berkelanjutan. (T2)
Dibaca : 381
Dapatkan replace berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – News Update”, caranya klik link InhuPost-News Update, kemudian join. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.