Krisis sunyi, retardasi bicara dan ancaman bagi generasi Indonesia

Telaah

Krisis sunyi, retardasi bicara dan ancaman bagi generasi Indonesia

  • Oleh Aditya Ramadhan
  • Sabtu, 23 Agustus 2025 08:51 WIB
  • waktu baca 4 menit
Krisis sunyi, retardasi bicara dan ancaman bagi generasi Indonesia
Ilustrasi – Anak bermain gawai. ANTARA/ (Sizuka)

Jakarta (ANTARA) – Di balik semaraknya dunia digital dan kecanggihan teknologi, Indonesia dihadapkan pada fenomena sunyi yang mengkhawatirkan, yaitu meningkatnya kasus retardasi bicara (speech delay) pada anak-anak.

Kondisi ini kini tak lagi terbatas pada kelompok tertentu, melainkan meluas ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk kelas menengah urban yang akrab dengan gawai sejak dini.

Retardasi bicara adalah kondisi ketika anak tidak mencapai tonggak perkembangan bahasa dan komunikasi yang seharusnya sesuai usianya. Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menunjukkan bahwa jumlah kasus speech delay meningkat signifikan dalam satu dekade terakhir.

Prevalensi speech delay beragam dari berbagai penelitian. Data Kementerian Kesehatan pada 2022 menyebut prevalensi retardasi bicara mencapai 5 sampai 10 persen di Indonesia. IDAI pada 2023, mencatat retardasi bicara pada anak usia prasekolah di Indonesia mencapai 5 sampai 8 persen.

Sementara data penelitian lain pada 2023 juga menyebutkan prevalensinya mencapai 32 persen dari jumlah populasi anak Indonesia, dan penelitian di RSUP Dr Wahidin Sudirohusodo sepanjang 2022 menemukan 65 anak dengan rekam medis speech delay.

Salah satu penyebab utamanya adalah paparan gadget dan konten digital seperti YouTube yang terlalu dini dan berlebihan.

Gawai, yang seringkali dianggap sebagai solusi instan pengalih perhatian anak, obat bagi anak yang tantrum, cara jitu untuk membuat anak tenang, justru menjadi bumerang.

Banyak orang tua yang tanpa sadar menyerahkan kendali pengasuhan kepada layar seperti melalui video edukatif, lagu anak, atau animasi lucu yang menjadi teman sehari-hari si kecil. Namun, alih-alih mempercepat perkembangan bahasa, kebiasaan ini justru menghambat interaksi dua arah yang krusial dalam membentuk kemampuan bicara anak.

Ketika anak menatap layar dalam waktu lama, ia tidak belajar meniru ekspresi, mendengar intonasi percakapan alami, atau merespons secara aktif terhadap lingkungan sekitarnya.

Ia menjadi penerima pasif karena hanya mendengar dan melihat, bukan komunikator aktif yang bereaksi secara timbal balik. Ini berbeda jauh dengan interaksi manusia langsung yang melibatkan emosi, bahasa tubuh, serta umpan balik verbal dan non-verbal yang kompleks.

Dalam jangka panjang, retardasi bicara tak hanya berdampak pada keterampilan komunikasi. Ia berpotensi menghambat perkembangan kognitif, kemampuan bersosialisasi, kepercayaan diri, bahkan prestasi akademik anak.

Salah satu TK inklusi yang menerima anak-anak berkebutuhan khusus di Jakarta Selatan, Sekolah Aluna Montesori, jadi satu contoh di mana kasus retardasi bicara kian meningkat.

Sekolah yang dulunya didirikan untuk mengakomodasi anak dengan keterbatasan pendengaran ini kini lebih banyak mendapati anak yang mengalami retardasi bicara ketimbang mereka yang spesial sejak lahir.

Kenapa ini menjadi sasalah nasional

Retardasi bicara bukan hanya persoalan keluarga semata. Ini adalah isu pembangunan manusia. Jika tidak ditangani sejak dini, Indonesia bisa menghadapi gelombang generasi yang kurang siap secara sosial, emosional, dan intelektual.

Sayangnya, kesadaran orang tua terhadap pentingnya stimulasi dini dan komunikasi aktif masih rendah. Banyak yang menganggap terlambat bicara sebagai hal biasa, dan menanggap “nanti juga bisa sendiri.”

Memang, sulitnya bicara anak pada usia di bawah lima tahun masih kerap dianggap hal wajar. Tapi persoalan akan muncul ketika orang tua baru menyadari saat anak susah payah dalam berbicara menjelang masuk SD.

Padahal, intervensi sejak dini adalah kuncinya. Semakin cepat terdeteksi dan ditangani, semakin besar peluang anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal.

Agar fenomena ini tidak terus meluas, perlu perubahan paradigma dalam pola asuh orang tua. Ada prinsip-prinsip pola asuh anti-speech delay dari rekomendasi pakar tumbuh kembang anak dan dokter anak yang bisa dilakukan untuk mencegah terjadinya retardasi bicara.

Minimalkan paparan gadget sebelum usia 2 tahun. Anak usia dini belum memiliki kemampuan menyaring informasi dari layar. Mereka membutuhkan pengalaman nyata, bukan visual digital.

Banyak berbicara dengan anak sejak bayi. Jangan tunggu anak bisa bicara untuk mengajak bicara. Meskipun bayi hanya bisa merespon bicara orang tua lewat suara dan ekspresinya, tetapi kata-kata yang disampaikan tetap diserap oleh otak mereka. Narasikan kegiatan sehari-hari, seolah menjelaskan dunia kepada mereka.

Ketika anak semakin tumbuh besar, sediakan waktu khusus untuk membaca buku bersama. Aktivitas ini meningkatkan kosakata, memperkenalkan struktur kalimat, dan memperkuat ikatan emosional.

Ajak bermain secara langsung. Permainan sederhana seperti cilukba, tebak gambar, atau menyusun balok lebih efektif menstimulasi bahasa daripada video.

Perhatikan respons anak dan dorong ia untuk menjawab. Ajukan pertanyaan terbuka, tunggu jawaban, dan berikan pujian atas upaya anak berkomunikasi.

Jika anak tidak menunjukkan kemajuan bahasa pada usia tertentu, segera konsultasikan ke ahli. Pemeriksaan dini ke dokter tumbuh kembang dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan intervensi yang tepat.

Akhirnya, membesarkan anak bukan soal memberi yang terbaik dalam bentuk materi, tetapi tentang kehadiran, perhatian, dan komunikasi. Karena dari percakapan sederhana itulah, karakter, kecerdasan, dan masa depan dibentuk satu kata demi satu kata.

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Pawai Pembangunan dan Karnaval Budaya Nusantara 2025

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Pawai Pembangunan dan Karnaval Budaya Nusantara 2025 Sabtu, 23 Agustus 2025 12:55 WIB Pegiat seniman Dayak Kalimantan Timur…

    Presiden Partai Buruh soroti kesenjangan pendapatan DPR dan buruh

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Presiden Partai Buruh soroti kesenjangan pendapatan DPR dan buruh Sabtu, 23 Agustus 2025 12:54 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *