
Halodoc hadirkan AIDA untuk dukung peningkatan layanan kesehatan
- Jumat, 22 Agustus 2025 12:58 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Platform telemedisin Halodoc menghadirkan AI Doctor Assistant (AIDA) untuk mendukung tenaga kesehatan profesional meningkatkan pelayanan kesehatan bagi pasien.
Dalam keterangan persnya pada Jumat, Halodoc menyatakan bahwa teknologi berbasis kecerdasan buatan AIDA dirancang sebagai pendamping para dokter dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan.
Dukungan teknologi ini memberikan akses praktis ke pengetahuan medis yang teruji secara ilmiah, mempercepat alur kerja klinis, serta memungkinkan dokter fokus pada pelayanan berkualitas yang berkelanjutan dan interaksi langsung dengan pasien.
Direktur Pelaksana Halodoc Ardhitya Rinaldo menyatakan bahwa AIDA tidak akan menggantikan peran dokter, tetapi memberdayakan dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik.
“Fokus kami adalah memastikan teknologi hadir sebagai pendamping terpercaya, dengan jaminan keamanan data, privasi pasien, dan integritas klinis yang selama ini menjadi pondasi Halodoc,” kata Adhitya.
Baca juga: Halodoc dukung upaya kesehatan preventif
AIDA dibangun dengan filosofi doctor first dan penggunaannya diawasi oleh Board of Medical Excellence Halodoc, tim dokter yang mengawasi, memonitor, dan mengevaluasi seluruh layanan kesehatan Halodoc.
Menurut hasil evaluasi, lebih dari 80 persen mitra dokter telah merasakan manfaat dukungan AIDA dalam menyelesaikan pekerjaan repetitif atau administratif sehingga mereka bisa lebih fokus pada pengambilan keputusan klinis berdasarkan data yang lebih akurat.
Pada penerapan awal, tingkat ketepatan AIDA sampai 93 persen.
Ketua umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia Dr. dr. Slamet Budiarto, SH., MH.Kes mendukung penggunaan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.
“IDI mendukung setiap kemajuan teknologi yang berkaitan dengan kedokteran, baik dalam pelayanan tatap muka maupun online,” katanya.
Namun, dia mengingatkan bahwa ada koridor-koridor yang harus dijaga dalam praktik kedokteran.
“Ke depan, perkembangan AI akan semakin cepat, namun dalam kedokteran tetap ada koridor-koridor yang harus dijaga. Untuk itu, IDI telah merumuskan kode etik dalam menjembatani pemanfaatan teknologi di dunia medis,” kata Slamet.
Baca juga: Good Doctor berencana perluas segmen pelanggan dan lini layanan
Baca juga: Peraturan turunan UU Kesehatan mencakup tata laksana telemedisin
Pewarta: Fitra Ashari
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Cara konsultasi dokter online melalui Halodoc
- 4 November 2024
Halodoc dukung upaya kesehatan preventif
- 30 April 2024
Rekomendasi lain
Benarkah Meta AI di WhatsApp bisa menghasilkan uang?
- 27 Desember 2024
Daftar harga paket WiFi sejumlah provider beserta kecepatannya
- 9 November 2024
Bacaan Istighfar berikut dengan artinya
- 30 Juli 2024
Kapan dana DPLK bisa dicairkan? Simak penjelasannya
- 4 Oktober 2024
Ide hadiah Hari Ibu yang bikin Ibu merasa istimewa dan dihargai
- 19 Desember 2024
Mengenal kode transfer & SWIFT Bank BNI beserta fungsinya
- 1 Agustus 2024
Pengertian ibadah dan keutamaannya dalam Islam
- 18 September 2024