Menteri Kebudayaan kemukakan peran budaya dalam upaya melawan korupsi

Menteri Kebudayaan kemukakan peran budaya dalam upaya melawan korupsi

  • Jumat, 22 Agustus 2025 11:58 WIB
  • waktu baca 2 menit
Menteri Kebudayaan kemukakan peran budaya dalam upaya melawan korupsi
Menteri Kebudayaan menghadiri rangkaian pertemuan SEAPAC di Yogyakarta. (ANTARA/HO-Kementerian Kebudayaan)

Jakarta (ANTARA) – Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengemukakan peran budaya dalam upaya untuk melawan korupsi dalam rangkaian acara pertemuan Southeast Asia Parliamentarians Against Corruption (SEAPAC) di Benteng Vredeburg, Yogyakarta.

Fadli selaku Presiden SEAPAC periode 2023–2025 mengatakan bahwa perjuangan melawan korupsi bukan hanya tantangan politik, tetapi juga tantangan budaya.

Sebagaimana dikutip dalam keterangan pers kementerian di Jakarta, Jumat, dia membantah anggapan bahwa korupsi berasal dari budaya suatu bangsa.

Sebaliknya, menurut dia, budaya justru bisa menjadi alat paling kuat untuk melawan korupsi.

Dia mengatakan bahwa budaya serta nilai kejujuran, keadilan, dan solidaritas yang diwariskan lintas generasi bisa menjadi kompas moral kehidupan publik.

“Ia akan menentukan masa depan seperti apa yang kita wariskan kepada anak-anak kita. Apakah masa depan yang dibangun atas dasar kepercayaan dan solidaritas, atau yang diliputi keraguan dan perpecahan,” katanya.

Fadli juga menekankan pentingnya kerja sama regional dalam upaya untuk memberantas korupsi.

“Setiap tahun, dunia kehilangan sekitar 2,6 triliun dolar AS atau 5 persen dari PDB global akibat korupsi,” katanya.

“Di Asia Tenggara, 23 persen warga melaporkan harus membayar suap untuk layanan publik, dan 79 persen pelaku usaha menganggap korupsi sebagai hambatan utama bisnis,” ia menambahkan.​​​​​​​

Sebuah jaringan lintas-parlemen di Asia Tenggara, SEAPAC berkomitmen memberantas korupsi melalui kolaborasi lintas negara dan lintas partai.

Pertemuan SEAPAC dihadiri oleh delegasi parlemen dari negara-negara Asia Tenggara serta perwakilan lembaga internasional seperti United Nations Office on and Crime dan United Nations Framework Convention on Climate Change.

Dalam jamuan makan malam bagi delegasi SEAPAC di Benteng Vredeburg, Menteri Kebudayaan RI menjelaskan peran benteng tersebut sebagai ruang budaya.

“Benteng Vredeburg sebagai lokasi acara ini sangatlah simbolik. Dulunya benteng kolonial, kini menjadi ruang budaya yang dikelola oleh Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya di bawah Kementerian Kebudayaan,” katanya.

Ia menyampaikan bahwa Benteng Vredeburg menjaga lebih dari 7.000 benda bersejarah dari era Pangeran Diponegoro hingga tokoh-tokoh kemerdekaan.

Baca juga: Menteri Kebudayaan kemukakan perlunya inovasi dalam pelestarian budaya

Baca juga: Menteri Kebudayaan upayakan Candi Cangkuang jadi cagar budaya nasional

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Blibli kenalkan “retur tanpa alasan”, cara mudah konsumen tukar produk

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Blibli kenalkan “retur tanpa alasan”, cara mudah konsumen tukar produk Jumat, 22 Agustus 2025 20:58 WIB waktu baca…

    KPK jelaskan alasan tidak tampilkan bukti kasus Wamenaker masih

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi KPK jelaskan alasan tidak tampilkan bukti kasus Wamenaker masih Jumat, 22 Agustus 2025 20:56 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *