BGN: Sanksi diberikan setelah data insiden keamanan pangan keluar

BGN: Sanksi diberikan setelah data insiden keamanan pangan keluar

  • Senin, 4 Agustus 2025 19:51 WIB
  • waktu baca 2 menit
BGN: Sanksi diberikan setelah data insiden keamanan pangan keluar
Konferensi pers insiden keamanan pangan di SMP Negeri 8 Kota Kupang, NTT, Senin (4/8/2025). ANTARA/Kornelis Kaha

Kupang (ANTARA) – Badan Gizi Nasional menyatakan pemberian sanksi kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi setelah pihaknya mendapatkan data yang terkonfirmasi penyebab ratusan murid SMP Negeri 8 Kupang terdampak insiden keamanan pangan dalam Makan Bergizi Gratis.

“Tentu sanksi bisa diberikan setelah data sudah terkonfirmasi apa penyebab dari insiden keamanan pangan tersebut,” kata Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola Badan Gizi Nasional (BGN) Tigor Pangaribuan di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin.

Dia mengatakan hal itu saat melakukan konferensi pers di SMP Negeri 8 Kota Kupang, yang berkaitan dengan insiden keamanan pangan pada 22 Juli 2025 lalu, yang mengakibatkan ratusan anak keracunan diduga akibat konsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG).

Jika dilakukan investigasi keseluruhan dan masih ditemukan kesalahan, ujar dia, bisa berdampak pada pergantian personel di dalam Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) tersebut.

Baca juga: BGN sampaikan permohonan maaf terkait insiden keamanan pangan di NTT

“Tadi kami sudah dari SPPG tersebut dan melihat langsung dan meminta mereka memperbaiki sistem, jika tidak, akan diberikan teguran lebih lanjut,” ujar dia.

Terkait kompensasi untuk anak-anak yang terdampak oleh insiden keamanan pangan MBG itu, Tigor mengatakan sudah berkoordinasi dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Maria Rosalina untuk mencari tahu apakah masih ada yang dirawat atau tidak.

“Tadi sudah saya tanya ke kepala sekolah terkait kondisi anak-anak, dan kepala sekolah menjawab sebagian besar anak-anak sudah pulih tetapi masih ada yang berobat jalan,” ujar dia.

BGN, kata dia, akan membahas kompensasi seperti apa yang akan diberikan kepada para orang tua dan anak-anak yang terdampak oleh insiden keamanan pangan itu.

Baca juga: BPOM rekomendasikan mekanisme peningkatan keamanan pangan MBG di NTT

“Kami juga meminta maaf kepada para guru, karena kejadian tersebut ikut repot menemani siswa di rumah sakit,” ujar dia.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Menkum harap pengusaha bayar royalti putar musik di ruang publik

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Menkum harap pengusaha bayar royalti putar musik di ruang publik Senin, 4 Agustus 2025 23:53 WIB waktu baca…

    Pemprov Bengkulu pastikan investasi tambang emas beri manfaat warga

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Pemprov Bengkulu pastikan investasi tambang emas beri manfaat warga Senin, 4 Agustus 2025 23:52 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *