Hari Bakti TNI AU: sejahterakan rakyat melalui kegiatan sosial 

Hari Bakti TNI AU: sejahterakan rakyat melalui kegiatan sosial 

  • Oleh Mansyur suryana
  • Selasa, 29 Juli 2025 08:23 WIB
  • waktu baca 6 menit
Hari Bakti TNI AU: sejahterakan rakyat melalui kegiatan sosial 
Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Mohamad Tonny Harjono (depan) saat memperingati Hari Bakti TNI Angkatan Udara ke-78 di Pandeglang, Kamis (24/7). ANTARA/Mansur

Kami komitmen untuk mensejahterakan masyarakat, karena TNI AU tumbuh dan besar bersama rakyat

Pandeglang (ANTARA) – Hari Bakti Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) diperingati setiap 29 Juli, mengenang kisah heroik tiga tokoh pendiri Angkatan Udara Republik Indonesia yang gugur dalam peristiwa Agresi Militer Belanda I.

Ketiga tokoh itu adalahi Komodor Muda Udara Adisutjipto, Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, Opsir Muda Udara Adi Soemarmo Wirjokusumo.

Mereka berada dalam pesawat yang juga membawa beberapa tokoh penting TNI AU sekaligus mengangkut obat-obatan dari Palang Merah Malaya. Pesawat itu ditembak jatuh di Desa Ngoto, yang lokasinya tidak jauh dari Pangkalan Maguwo, Yogyakarta (sekarang Bandar Udara Internasional Adisutjipto).

Peristiwa itu berawal dari serangan militer Belanda yang dilancarkan pada 21 Juli 1947, sebagai bagian dari Agresi Belanda I.

Serangan ini menargetkan berbagai pangkalan udara di Pulau Jawa dan Sumatra Barat, menciptakan situasi genting bagi TNI AU yang baru berkembang.

Dalam upaya balasan, pada 28 Juli 1947, Komodor Suryadi Suryadarma dan Komodor Muda Halim Perdanakusuma memimpin operasi rahasia yang melibatkan empat kadet penerbang: Suharnoko Harbani, Sutardjo Sigit, Mulyono, dan Bambang Saptoadji.

Mereka melakukan penyerangan menggunakan pesawat dengan menjatuhkan bom ke barak – barak militer Belanda di Salatiga, Ambarawa, dan Semarang. Serangan udara itu menimbulkan kepanikan pihak Tentara Belanda

Pada sore hari 29 Juli 1947, Belanda melancarkan serangan balasan yang menargetkan pesawat Dakota VT-CLA yang ditumpangi tiga tokoh pendiri TNI AU. Pesawat itu ditembak jatuh di Desa Ngoto, yang lokasinya tidak jauh dari Pangkalan Maguwo, Yogyakarta (sekarang Bandar Udara Internasional Adisutjipto).

Gugurnya ketiga pahlawan nasional itu merupakan bagian sejarah kelam bagi Angkatan Udara.

Untuk mengenang peristiwa tersebut maka setiap tanggal 29 Juli diperingati sebagai Hari Bakti TNI AU dengan berbagai kegiatan yang menegaskan komitmen TNI AU membantu mensejahterakan masyarakat melalui kegiatan sosial.

Baca juga: Mabes TNI AU gelar pemeriksaan kesehatan gratis di perbatasan Natuna

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    ‎Timnas U-23 Indonesia diganjar bonus ratusan juta meski tak juara

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi ASEAN U23 ‎Timnas U-23 Indonesia diganjar bonus ratusan juta meski tak juara Rabu, 30 Juli 2025 03:45 WIB…

    Timnas U-23 tetap dilatih Vanenburg di kualifikasi Piala Asia U-23

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi ASEAN U23 Timnas U-23 tetap dilatih Vanenburg di kualifikasi Piala Asia U-23 Rabu, 30 Juli 2025 03:39 WIB…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *