
Kemenpar respons kasus penipuan wisatawan di Labuan Bajo
- Minggu, 27 Juli 2025 01:24 WIB
- waktu baca 3 menit

Kami mengimbau agar pengunjung atau wisatawan yang mau berlibur ke Labuan Bajo, tolong cek informasi-informasi yang dapat diandalkan, yang terpercaya, sehingga tidak kecewa
Labuan Bajo (ANTARA) – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) meminta para wisatawan yang hendak melakukan perjalanan wisata ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), agar mengakses informasi dari sumber-sumber yang kredibel guna mencegah praktik penipuan.
“Kami mengimbau agar pengunjung atau wisatawan yang mau berlibur ke Labuan Bajo, tolong cek informasi-informasi yang dapat diandalkan, yang terpercaya, sehingga tidak kecewa,” kata Staf Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Frans Teguh di Labuan Bajo, Sabtu.
Frans Teguh menyampaikan hal itu menanggapi kasus penipuan yang menimpa wisatawan asing oleh sopir di Labuan Bajo pada Minggu (20/7) lalu.
Ia menjelaskan pilihan informasi bisa didapatkan wisatawan dan calon wisatawan dari pemerintah setempat dan badan otorita pariwisata.
Baca juga: Kemenpar berupaya wujudkan keamanan dan keselamatan wisatawan
“Juga bisa ditanyakan lebih lanjut rekomendasi agen, travel atau mitra yang bisa membantu penyelenggaraan wisata di Labuan Bajo,” ujar Frans Teguh yang pernah menjabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Badan Penyelenggara Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF).
Ia menekankan bisnis pariwisata merupakan bisnis kepercayaan dan prinsip kepercayaan itu berdasarkan informasi secara komprehensif berdasarkan media yang kredibel dan sumber-sumber yang terpercaya.
Sehingga, lanjut dia, para wisatawan sebelum melakukan aktivitas diminta untuk membekali diri dengan informasi terkini dan berasal dari sumber yang yang terpercaya.
“Ada persepsi atau sentimen di Labuan Bajo ini kayaknya kok tidak aman, padahal harus dibedakan ada kasus yang mungkin dipicu oleh ketidakcermatan pengunjung untuk mendapatkan informasi-informasi yang lebih utuh terkait dengan aktivitas wisata selama ada di Labuan Bajo. Apalagi kalau yang menyangkut transaksi pembayaran atau informasi mengenai biaya dan lainnya,” kata Frans Teguh.
Pada era post-truth atau pascakebenaran, lanjutnya, informasi palsu tanpa fakta membanjiri ruang publik dan membentuk persepsi. Akibatnya, kabar berbasis kenyataan “tenggelam” di tengah keriuhan dan akhirnya diabaikan.
Baca juga: WNA China meninggal saat berenang di Long Beach Labuan Bajo
Karena itu wisatawan diminta tidak hanya mencari informasi, namun melakukan pengecekan untuk memastikan kebenaran informasi.
“Kami berharap bahwa kita juga memperhatikan aspek-aspek yang terkait dengan kenyamanan, keamanan pengunjung, lalu tanggung jawab kita dalam pengelolaan. Tapi satu sisi kita berharap informasi yang kita sajikan juga informasi-informasi yang terpercaya, sehingga wisatawan mendapatkan satu informasi yang valid yang bisa dipakai, bisa digunakan untuk melakukan kegiatan-kegiatan di Labuan Bajo,” katanya.
Sebelumnya Kepala Satuan Reskrim Polres Manggarai Barat AKP Lufthi Darmawan Aditya menyatakan kasus dugaan penipuan di Labuan Bajo terhadap wisatawan asal Inggris, Mattew (35), berakhir damai pada Rabu (23/7).
Keputusan tersebut diambil setelah para terduga pelaku menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada wisatawan mancanegara itu dan korban telah menyatakan tidak akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.
Baca juga: Pariwisata Labuan Bajo terus tumbuh seiring tingginya minat wisatawan
Pewarta: Gecio Viana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Puasa Ayyamul Bidh, amalan puasa selama setahun dan keutamaannya
- 16 November 2024
Siapa saja negara anggota BRICS? Simak daftarnya!
- 10 Januari 2025
Format Liga Europa UEFA untuk musim 2024/2025
- 21 Agustus 2024
Lirik lagu J.Cole “She Knows” yang disebut sindir Diddy
- 4 Oktober 2024