
Gunung Marapi masuk prioritas modernisasi peralatan pemantau
- Minggu, 20 Juli 2025 13:18 WIB
- waktu baca 2 menit

Penambahan atau modernisasi peralatan ini untuk meningkatkan akurasi data-data aktivitas Gunung Marapi
Padang (ANTARA) – Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) masuk ke dalam skala prioritas bersama gunung api lainnya di Indonesia untuk modernisasi peralatan pemantauan pada 2025.
“Pada 2025 ada beberapa gunung api di Indonesia yang akan mendapatkan tambahan atau modernisasi alat pemantauan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), salah satunya Gunung Marapi,” kata Petugas Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Teguh Purnomo di Bukittinggi, Minggu.
Teguh mengatakan penambahan alat atau modernisasi tersebut telah dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) lewat PVMBG sejak 2023 dengan skala prioritas kepada gunung api dengan intensitas erupsi yang tergolong tinggi.
Baca juga: PGA sebut alami tiga kali pencurian stasiun pemantau Marapi sejak 2022
Modernisasi peralatan tersebut di antaranya stasiun seismograf yang berfungsi sebagai perekam atau pendeteksi getaran gempa bumi dan getaran vulkanik. Kemudian tiltmeter yang berfungsi memantau adanya tekanan dari dalam dapur magma serta global positioning system (GPS) atau sistem pemosisi global.
“Penambahan atau modernisasi peralatan ini untuk meningkatkan akurasi data-data aktivitas Gunung Marapi,” kata Teguh.
Teguh menyebut penambahan peralatan pemantauan tersebut akan semakin mempermudah petugas PGA dalam mengamati, menyusun laporan hingga menyampaikan informasi yang valid serta akurat kepada masyarakat. Di saat bersamaan PGA sudah memiliki sembilan stasiun pemantauan Gunung Marapi yang tersebar di sejumlah titik.
“Jadi, kita akan mendatangkan alat untuk pembaruan beberapa peralatan yang selama ini belum begitu efektif,” ujarnya.
Baca juga: PGA: Tumpukan sedimen Marapi munculkan aliran air yang berbahaya
Pada kesempatan itu, ia menjelaskan setiap alat pemantau aktivitas kegunungapian memiliki masa kerja yang berbeda-beda. Ada yang dirancang untuk jangka panjang dan jangka pendek. Khusus alat yang akan didatangkan pada Semester II 2025 merupakan alat yang berfungsi dalam waktu jangka panjang.
Nantinya, PGA akan meminta izin kepada Kementerian Kehutanan untuk pemasangan permanen alat-alat tersebut. Sebab, kawasan hutan di sekitar Gunung Marapi berada di bawah naungan kementerian tersebut.
Rencananya alat tersebut akan dipasang di bagian lereng selatan, lereng timur laut dan di sisi barat daya Gunung Marapi. Pemilihan lokasi itu dikarenakan selama ini fluida magma gunung api tidak konstan atau berubah-ubah.
Tambahan informasi, selain Gunung Marapi penguatan modernisasi peralatan pemantauan gunung api juga dilakukan di Gunung Talang (sudah operasional), Gunung Kerinci, Gunung Dempo, Gunung Baka dan Gunung Krakatau di Lampung.
Baca juga: PGA benarkan terjadi peningkatan aktivitas Gunung Marapi
Baca juga: Erupsi, Gunung Marapi lontarkan abu vulkanik setinggi 1 kilometer
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Berapa besaran “tukin” PNS 2024?
- 7 Agustus 2024
Lirik lagu Dewa 19 – “Separuh Nafas”
- 9 Agustus 2024
Apa itu Bank Himbara dan siapa anggotanya?
- 9 November 2024
Tulisan Husnul Khotimah yang benar, Arab dan artinya
- 19 Agustus 2024
15 sandi dalam Pramuka
- 9 Agustus 2024
Panduan tukar uang baru di kas keliling Bank Indonesia dan bank umum
- 26 Februari 2025
Cara menghitung pembagian warisan anak menurut Islam
- 15 Agustus 2024
Daftar juara Liga Champions, tim mana yang paling sukses?
- 21 Agustus 2024