PGA benarkan terjadi peningkatan aktivitas Gunung Marapi

PGA benarkan terjadi peningkatan aktivitas Gunung Marapi

  • Sabtu, 19 Juli 2025 15:21 WIB
  • waktu baca 2 menit
PGA benarkan terjadi peningkatan aktivitas Gunung Marapi
Petugas menunjuk seismograf analog di PGA Gunung Marapi yang berfungsi untuk mendeteksi dan merekam getaran atau gelombang seismik gunung api di Kota Bukittinggi, Sabtu (19/7/2025). ANTARA/Muhammad Zulfikar.

…Saat ini kajian itu belum bisa kita lakukan karena erupsi masih terus berlangsung

Kota Bukittinggi (ANTARA) – Pos Gunung Api (PGA) Gunung Marapi melaporkan aktivitas gunung api yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) meningkat terutama pada periode 1 hingga 18 Juli 2025.

“Ya, untuk aktivitas Gunung Marapi dari 1 hingga 18 Juli memang terjadi peningkatan dari sisi aktivitas erupsi,” kata petugas PGA Gunung Marapi Teguh Purnomo di Kota Bukittinggi, Sabtu.

Peningkatan aktivitas kegunungapian tersebut ditandai dengan delapan kali erupsi tepatnya sejak 3 hingga 18 Juli 2025. Teranyar, PGA melaporkan gunung api itu meletus pada 18 Juli pukul 18.51 WIB dengan kolom abu teramati 1.000 meter di atas puncak.

Berdasarkan evaluasi periode 16 hingga 30 Juni, PGA mengamati terjadi fluktuasi aktivitas dari gempa vulkanik termasuk deformasi maupun secara visual gunung tersebut.

Saat ini Gunung Marapi masih berstatus Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah mengeluarkan sejumlah rekomendasi di antaranya melarang masyarakat, wisatawan, atau pengunjung berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek).

Baca juga: BKSDA susun SOP pendakian gunung demi hindari kecelakaan pendaki

PVMBG juga mengingatkan ancaman potensi lahar dingin, terutama bagi masyarakat yang bermukim di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari puncak gunung api.

Terkait endapan material di kawah gunung api itu, Teguh membenarkan belum ada kajian khusus mengenai berapa jumlah material sisa-sisa letusan terutama pascaerupsi besar 3 Desember 2023 yang menyebabkan 24 pendaki meninggal dunia.

Belum dilakukannya penelitian atau observasi perkiraan jumlah tumpukan material di dalam kawah atau sekitaran puncak Gunung Marapi karena hingga saat ini gunung api itu terus mengalami erupsi secara fluktuatif.

“Saat ini kajian itu belum bisa kita lakukan karena erupsi masih terus berlangsung,” ujarnya.

Baca juga: Pemula mesti tahu batas kemampuan diri sebelum naik gunung

Baca juga: BNPB: Aktivitas vulkanik tiga gunung berapi jadi fokus siaga darurat

Namun, apabila kondisi atau aktivitas gunung sudah mulai landai, PVMBG atau PGA akan melakukan survei secara langsung menggunakan metode pengukuran topografi maupun bantuan drone.

Tidak hanya itu, sambung dia, PGA atau PVMBG juga akan mengukur dan memastikan jumlah kadar kandungan gas beracun yang mengendap atau berada di sekitar Gunung Marapi. Hal penting dilakukan untuk memastikan keselamatan masyarakat agar tidak terpapar gas beracun seperti sulfur dioksida atau SO2.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Chicago Bulls rekrut guard asal Jepang Yuki Kawamura

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi NBA Chicago Bulls rekrut guard asal Jepang Yuki Kawamura Minggu, 20 Juli 2025 10:24 WIB waktu baca 2…

    PGA sebut alami tiga kali pencurian stasiun pemantau Marapi sejak 2022

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi PGA sebut alami tiga kali pencurian stasiun pemantau Marapi sejak 2022 Minggu, 20 Juli 2025 10:22 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *