
Penerapan tarif AS jadi faktor meningkatnya pengangguran di Australia
- Sabtu, 19 Juli 2025 06:02 WIB
- waktu baca 2 menit

Canberra (ANTARA) – Volatilitas ekonomi global yang didorong oleh penerapan tarif Amerika Serikat (AS) merupakan faktor meningkatnya angka pengangguran di Australia, ujar Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers pada Jumat (18/7).
Chalmers mengatakan kepada radio Australian Broadcasting Corporation (ABC) bahwa volatilitas, hal yang tidak dapat diprediksi, serta ketidakpastian yang ditimbulkan oleh penerapan tarif AS telah menjadi “fitur yang menentukan dan sedang berlangsung dalam perekonomian global” dan Australia tidak kebal dari hal tersebut.
Dia menuturkan pemerintah federal telah menerima umpan balik (feedback) dari para pemimpin bisnis dan ekonom yang menyebut bahwa kebijakan perdagangan AS telah memengaruhi keputusan lokal terkait apakah akan mempekerjakan pegawai atau tidak.
“Saya rasa tentu saja orang-orang melihat ketidakpastian dan hal yang tidak dapat diprediksi ini sebagai kenormalan baru. Hal itu mengharuskan kita untuk mengubah cara berpikir kita,” tutur Chalmers.
Data resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Australia (Australian Bureau of Statistics) pada Kamis (17/7) mengungkap bahwa tingkat pengangguran di Australia meningkat dari 4,1 persen pada Mei 2025 menjadi 4,3 persen pada Juni 2025, angka tertinggi sejak November 2021.
Chalmers menyampaikan bahwa meningkatnya angka pengangguran tersebut tidak diharapkan namun bukanlah hal yang mengejutkan, dengan pemerintah memperkirakan angka tersebut akan meningkat lebih lanjut namun masih tercatat di bawah angka 5 persen.
Menteri keuangan Australia tersebut melontarkan hal itu di Afrika Selatan saat dirinya menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Kelompok 20 (Group of 20/G20) di Durban.
Dia mengatakan bahwa “tentu saja” terdapat kesan dalam diskusi bilateral dan pertemuan yang lebih besar bahwa penerapan tarif AS tersebut merupakan hal yang tidak beralasan, tidak perlu, dan tindakan ekonomi yang merugikan diri sendiri.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Cara praktis membuat SKCK online
- 20 Agustus 2024
Cara mudah bikin akun Garuda ID untuk nonton Timnas
- 1 Maret 2025
Lirik lagu “Halo Halo Bandung” karya Ismail Marzuki
- 1 Agustus 2024
Syarat pendaftaran ASN SPP Indonesia Badan Gizi Nasional
- 14 Januari 2025
Cara top up saldo GoPay pakai BCA dan sebaliknya
- 9 Agustus 2024