Penerapan tarif AS jadi faktor meningkatnya pengangguran di Australia

Penerapan tarif AS jadi faktor meningkatnya pengangguran di Australia

  • Sabtu, 19 Juli 2025 06:02 WIB
  • waktu baca 2 menit
Penerapan tarif AS jadi faktor meningkatnya pengangguran di Australia
Arsip – Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen (kiri) berbincang dengan Menkeu Australia Jim Chalmers (kanan) sebelum pembukaan The 2nd Joint Finance and Health Ministers Meeting dalam rangkaian kegiatan Presidensi G20 Indonesia di Bali, Sabtu (12/11/2022). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Canberra (ANTARA) – Volatilitas ekonomi global yang didorong oleh penerapan tarif Amerika Serikat (AS) merupakan faktor meningkatnya angka pengangguran di Australia, ujar Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers pada Jumat (18/7).

Chalmers mengatakan kepada radio Australian Broadcasting Corporation (ABC) bahwa volatilitas, hal yang tidak dapat diprediksi, serta ketidakpastian yang ditimbulkan oleh penerapan tarif AS telah menjadi “fitur yang menentukan dan sedang berlangsung dalam perekonomian global” dan Australia tidak kebal dari hal tersebut.

Dia menuturkan pemerintah federal telah menerima umpan balik (feedback) dari para pemimpin bisnis dan ekonom yang menyebut bahwa kebijakan perdagangan AS telah memengaruhi keputusan lokal terkait apakah akan mempekerjakan pegawai atau tidak.

“Saya rasa tentu saja orang-orang melihat ketidakpastian dan hal yang tidak dapat diprediksi ini sebagai kenormalan baru. Hal itu mengharuskan kita untuk mengubah cara berpikir kita,” tutur Chalmers.

Data resmi yang dirilis oleh Biro Statistik Australia (Australian Bureau of Statistics) pada Kamis (17/7) mengungkap bahwa tingkat pengangguran di Australia meningkat dari 4,1 persen pada Mei 2025 menjadi 4,3 persen pada Juni 2025, angka tertinggi sejak November 2021.

Chalmers menyampaikan bahwa meningkatnya angka pengangguran tersebut tidak diharapkan namun bukanlah hal yang mengejutkan, dengan pemerintah memperkirakan angka tersebut akan meningkat lebih lanjut namun masih tercatat di bawah angka 5 persen.

Menteri keuangan Australia tersebut melontarkan hal itu di Afrika Selatan saat dirinya menghadiri pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Kelompok 20 (Group of 20/G20) di Durban.

Dia mengatakan bahwa “tentu saja” terdapat kesan dalam diskusi bilateral dan pertemuan yang lebih besar bahwa penerapan tarif AS tersebut merupakan hal yang tidak beralasan, tidak perlu, dan tindakan ekonomi yang merugikan diri sendiri.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Arteta “sumbang” 140 juta euro lebih ke Chelsea sejak melatih Arsenal

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga Inggris Arteta “sumbang” 140 juta euro lebih ke Chelsea sejak melatih Arsenal Sabtu, 19 Juli 2025 20:16…

    Gubernur Kaltim desak Telkom buka akses internet wilayah pedalaman

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Gubernur Kaltim desak Telkom buka akses internet wilayah pedalaman Sabtu, 19 Juli 2025 20:15 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *