
KJRI Guangzhou fasilitasi pertemuan pengusaha makanan Indonesia-China
- Kamis, 17 Juli 2025 19:22 WIB
- waktu baca 2 menit

Beijing (ANTARA) – Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Guangzhou memfasilitasi pertemuan bisnis secara daring antara pengusaha makanan Indonesia dengan pembeli potensial dari China.
“Penyelenggaraan 'virtual business matching' ini merupakan inovasi lanjutan dari KJRI Guangzhou untuk memfasilitasi pertemuan antara pembeli dari China dan produsen dari Indonesia dengan memanfaatkan perkembangan teknologi demi mengatasi hambatan jarak, waktu, dan biaya,” kata Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ben Perkasa Drajat dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Beijing pada Kamis.
“Business matching” daring itu dilakukan pada Rabu (16/7) yang diikuti oleh 10 perusahaan produk makanan Indonesia dan 13 pembeli potensial dari China bagian Selatan.
KJRI Guangzhou bekerja sama dengan “efoodline” yaitu “platform” internet yang menjadi media layanan perdagangan “business-to-business” di sektor makanan dengan jangkauan secara nasional di China maupun internasional.
“Penyelenggaraan pertemuan virtual ini diharapkan dapat membuka peluang akses bagi lebih banyak produk makanan Indonesia yang dikonsumsi di China,” tambah Ben Perkasa.
Pengusaha dari Indonesia menawarkan produk yang diminati di China antara lain makanan ringan bebas gluten, kopi, sarang burung walet, bawang goreng, makanan beku, produk perikanan, minyak kelapa dan rempah rempah.
Para pengusaha tersebut juga sudah siap dan cukup paham dengan situasi pasar di Tiongkok.
Sebagian produk telah memiliki Sertifikasi higienis produk makanan (HACCP) dan Sertifikat cukai wajib dari pemerintah China atas produk yang dikonsumsi (GACC), serta menyediakan deskripsi produk dalam bahasa Mandarin.
Sebagai contoh, produk bawang goreng sudah masuk ke wilayah Macau dan Hong Kong sementara makanan ringan bebas gluten telah dapat dibeli di toko daring terbesar di China.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat membuka akses produk-produk makanan Indonesia, termasuk UMKM di pasar China melalui wilayah China Selatan sebagai pintu masuk.
Ben Perkasa menjelaskan bahwa nilai perdagangan tahun 2024 antara Indonesia dan China bagian Selatan yang menjadi wilayah kerja KJRI Guangzhou yaitu di provinsi Guangdong, Fujian, Guangxi dan Hainan, mencapai 47,6 miliar dolar AS (sekitar Rp 778,1 triliun) atau sekitar 30 persen nilai total perdagangan RI-China.
Diketahui saat ini komoditi Indonesia yang diekspor ke China bagian Selatan masih didominasi oleh produk mineral, elektronik, mesin, besi, baja, nikel.
Sementara, produk makanan didominasi oleh sarang burung walet, kopi, produk perikanan dan buah-buahan tropis.
Baca juga: Konjen Guangzhou: sepertiga investasi China dari Tiongkok Selatan
Baca juga: Indonesia-China capai 10 kesepakatan dagang senilai 53 juta dolar AS
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
KJRI Guangzhou: tidak ada WNI jadi korban insiden Zhuhai
- 13 November 2024
Konjen Guangzhou: sepertiga investasi China dari Tiongkok Selatan
- 26 September 2024
Rekomendasi lain
Jadwal dan niat Puasa Rajab 1446 Hijriah dalam Arab dan latin
- 31 Desember 2024
Daftar lengkap tim peserta Serie A musim 2024/2025
- 11 September 2024
30 ucapan selamat ulang tahun Islami nan menyentuh hati
- 15 Agustus 2024
Lirik lagu “Laskar Pelangi” karya Nidji
- 14 Agustus 2024