
PBNU perkuat diplomasi peradaban dan konsolidasi diaspora NU
- Rabu, 9 Juli 2025 16:25 WIB
- waktu baca 2 menit

…Kita ingin NU bukan hanya hadir, tapi juga memimpin arus pemikiran dan kerja-kerja nyata untuk peradaban global, kata Gus Yahya
Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf berkunjung ke Berlin, Jerman, untuk memantapkan langkahnya sebagai aktor global dalam diplomasi peradaban Islam yang damai, inklusif, dan humanis.
Dalam kunjungan tersebut, Gus Yahya juga menggelar pertemuan dengan para diaspora NU mengingat pentingnya konsolidasi dan penguatan peran Nahdliyin di panggung internasional sebagai bagian dari strategi global NU.
“NU harus melakukan transformasi jamiyah sebagai strategi adaptasi agar tetap survive dan relevan di mana pun dan kapan pun,” ujar Gus Yahya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Dalam kunjungan ini, Gus Yahya didampingi oleh Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni, Penasihat Khusus Urusan Internasional H. Muhammad Kholil, serta dua staf pendamping.
Baca juga: Ketum PBNU bertemu pejabat tinggi Jerman bahas kolaborasi kemanusiaan
Ia mengajak PCINU Jerman untuk lebih aktif memperjuangkan misi peradaban NU di kancah internasional. PBNU terus mengarusutamakan gagasan Islam untuk kemanusiaan (Humanitarian Islam) yang diharapkan dapat menjadi gerakan global bagi masa depan peradaban yang lebih bermartabat.
Dalam laporan yang disampaikan jajaran pengurus PCINU (pengurus cabang istimewa NU), menyebutkan bahwa mereka telah berdiri sejak 2010 dan diakui secara resmi oleh Pemerintah Jerman sebagai organisasi keagamaan.
Saat ini, PCINU aktif menjalankan program kaderisasi, peningkatan kapasitas manajemen organisasi, serta pelayanan keagamaan seperti bimbingan ibadah dan literasi digital.
Sebagai langkah penguatan kelembagaan, PCINU Jerman kini tengah mempersiapkan pendirian NU Center yang diharapkan menjadi pusat dakwah, edukasi, dan pengembangan komunitas NU di Eropa.
Baca juga: Organisasi keagamaan serukan konsensus kebangsaan digelorakan lagi
Selain silaturahim dengan warga Nahdliyin, Gus Yahya juga mengadakan pertemuan strategis dengan sejumlah tokoh penting dari Jerman dan Uni Eropa.
Beberapa di antaranya yakni Komisaris Pemerintah Federal untuk Kebebasan Beragama atau Keyakinan Jerman Thomas Rachel, politisi senior Uni Eropa Elmar Brok, dan tokoh politik Eropa yang dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Kanselir Merz, Christian Kremer.
Pertemuan-pertemuan ini menjadi bagian dari diplomasi kultural PBNU untuk memperkenalkan dan memperjuangkan nilai-nilai Islam Nusantara dan peradaban Islam yang damai, toleran, dan inklusif di panggung global.
Baca juga: PBNU kerja sama dengan Singapura bangun sistem kesehatan terjangkau
“Kita ingin NU bukan hanya hadir, tapi juga memimpin arus pemikiran dan kerja-kerja nyata untuk peradaban global,” kata Gus Yahya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
HKBP kunjungi PBNU bahas kerusakan lingkungan
- 18 Juni 2025
Rekomendasi lain
Apakah malam 1 Rajab bertepatan dengan Tahun Baru 2025?
- 31 Desember 2024
5 aplikasi kencan terbaik dan terpopuler di Indonesia
- 13 September 2024
Jenis kartu kredit Bank BNI, syarat pengajuan dan limitnya
- 3 Oktober 2024
Alasan laki-laki tidak boleh pakai perhiasan emas dalam Islam
- 24 Februari 2025
Cara mudah cek sertifikat tanah via online
- 7 Agustus 2024