Kadin perkuat kolaborasi riset industri pacu lapangan kerja hijau

Kadin perkuat kolaborasi riset industri pacu lapangan kerja hijau

  • Rabu, 9 Juli 2025 09:22 WIB
  • waktu baca 2 menit
Kadin perkuat kolaborasi riset industri pacu lapangan kerja hijau
Kolaborasi antara Kadin Indonesia, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek), serta PT AlamSemesta Integra (PT ASA) dalam penguatan riset industri. (ANTARA/HO-Kadin)

Jakarta (ANTARA) – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia bersama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendikti Saintek) melakukan kolaborasi penguatan riset industri agar membuka lebih banyak lapangan kerja berkelanjutan.

Wakil Ketua Umum Koordinator (WKUK) Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia Shinta Kamdani di Jakarta, Rabu menyampaikan sinergi riset sangat penting untuk mendukung transisi menuju ekonomi hijau yang berkelanjutan, khususnya di sektor energi.

“Ini salah satu upaya luar biasa agar teknologi dapat dimanfaatkan industri. Kami yakin teknologi memegang peran penting, dan jika kita memiliki BRIN di Indonesia, mengapa tidak kita manfaatkan,” ujar Shinta.

Disampaikan dia, ke depan Kadin bersama BRIN akan terus mengembangkan kolaborasi ke berbagai sektor industri lain.

Baca juga: Kadin perkuat peluang investasi RI di tengah ketidakpastian global

“Di luar aspek teknologi, pembiayaan dan sumber daya manusia juga menjadi kunci. Dengan teknologi baru ini, kita bisa menciptakan lebih banyak lapangan kerja, dan di situlah Kadin hadir,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum (WKU) Bidang Riset dan Teknologi Kadin Indonesia Ilham Habibie menyampaikan bahwa penguatan riset dan pengembangan di dalam negeri mutlak dilakukan untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju.

“Kita tidak bisa hanya mengandalkan keunggulan komparatif seperti sumber daya alam, tetapi harus meningkatkan apa yang kita buat dari itu. Untuk itu perlu hilirisasi, peningkatan nilai tambah, dan teknologi. Teknologi dikembangkan melalui inovasi, digunakan, diterapkan, dan itu yang menjadi daya saing,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko mengungkapkan pentingnya keterlibatan pelaku usaha dalam ekosistem riset yang secara langsung bisa meningkatkan potensi hilirisasi.

“Fokus kami saat ini pada sektor pangan, energi, dan kesehatan, yang sebenarnya sudah mencakup hampir semuanya dari sisi pelaku usaha,” katanya.

Selanjutnya, Dirjen Riset dan Pengembangan Kemendikti Saintek Mohammad Fauzan Adziman menekankan pentingnya riset kampus berbasis kebutuhan masyarakat. Ia menambahkan kolaborasi kampus dengan industri akan mempercepat pemanfaatan hasil riset.

“Salah satu upayanya dengan bekerja sama dengan industri, dalam hal ini Kadin, agar riset lebih dekat dengan dunia industri. Jika masalah industri bisa dipecahkan oleh kampus, hasil riset akan lebih cepat digunakan masyarakat. Kolaborasi menjadi salah satu kunci,” ujar dia.

Baca juga: Kemenperin targetkan kontribusi manufaktur ke PDB 18,66 persen di 2026

Baca juga: Soal tarif AS tetap 32 persen, Menperin terus upayakan ruang negosiasi

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    SRMA 17 Solo hampir rampung, siap tampung 200 siswa Sekolah Rakyat – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Video Pemkot Solo operasikan Sekolah Rakyat dengan…

    Menteri Maman luncurkan Rise To IPO, bantu UMKM menuju pasar modal

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Menteri Maman luncurkan Rise To IPO, bantu UMKM menuju pasar modal Rabu, 9 Juli 2025 23:24 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *