
Sepak Bola Nasional
Satoru Mochizuki ingin diberi waktu lama membangun timnas putri
- Minggu, 6 Juli 2025 04:21 WIB
- waktu baca 3 menit

Jadi memang kalau kita membangun tim itu membutuhkan waktu yang lama
Jakarta (ANTARA) – Pelatih timnas putri Indonesia Satoru Mochizuki ingin diberi waktu lama untuk membangun timnya, setelah dirinya gagal mengantarkan Garuda Pertiwi lolos ke Piala Asia Putri 2026 di Australia.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengatakan dirinya ingin meninjau pekerjaan pelatih asal Jepang itu untuk memutuskan melanjutkan kerja sama atau tidak saat kontraknya berakhir lima bulan lagi.
Namun, pada jumpa pers setelah kekalahan 1-2 melawan Taiwan di Indomilk Arena, Kabupaten Tangerang, Sabtu, Mochizuki secara tidak langsung berharap kontraknya diperpanjang agar dirinya bisa membangun timnas putri menjadi tim yang sangat kuat.
Baca juga: Mochizuki tetap sanjung permainan timnas putri Indonesia meski gugur
“Jadi memang kalau kita membangun tim itu membutuhkan waktu yang lama. Terus kita bangun sedikit demi sedikit supaya bisa menjadi kokoh. Makanya saya berpikir kalau bisa dikasih kesempatan, saya ingin membangun tim ini sedikit demi sedikit supaya bisa jadi tim yang sangat kuat,” kata Mochizuki.
Pelatih berusia 61 tahun itu kemudian mencotohkan Jepang yang menjadi juara dunia pada 2011 di Jerman dan meraih medali perak Olimpiade 2012 di London, Inggris. Ketika itu, Mochizuki menjadi asisten pelatih dari pelatih kepala Norio Sasaki.
“Saya dan tim Jepang dapat kesempatan memenangi Piala Dunia Wanita (2011). Jepang untuk bisa mencapai prestasi itu mereka melakukan kerja keras dan perkembangan selama 10 tahun, 20 tahun, bahkan 30 tahun. Jadi saya juga ingin mengambil hal-hal yang baik yang bisa diterapkan di Indonesia dan ingin terus mengembangkan sepak bola putri di Indonesia,” kata Mochizuki, yang ditunjuk sebagai pelatih timnas putri pada Februari 2024 itu.
Baca juga: Erick Thohir tetap percayakan timnas putri pada Satoru Mochizuki
Setelah kegagalan di kualifikasi Piala Asia Putri, Garuda Pertiwi mengalihkan fokusnya pada turnamen ASEAN Women’s Championship yang digelar bulan depan di Vietnam.
“Setiap ikut turnamen kita ingin menang dan juara. Sekarang kita berjuang ke arah sana. Jadi sekarang kita lagi memikirkan gimana caranya untuk menang,” ucap dia.
Lebih lanjut, ia mengatakan kemungkinan timnya tak akan diperkuat beberapa pemain diaspora pada turnamen tersebut. Kendati demikian, ia optimistis timnya tetap bisa memberikan yang terbaik karena masih memiliki pemain-pemain berkualitas seperti Sheva Imut, Helsya Maeisyaroh, dan Reva Octaviani.
Baca juga: Klasemen akhir kualifikasi Piala Asia Putri Grup D: Indonesia ketiga
“Kita nanti di AFF kemungkinan akan tanpa pemain diaspora, karena mereka bermain di liga. Tapi kita juga masih punya pemain-pemain bagus dan punya teknik yang luar biasa seperti Sheva, Helsya, Reva,” kata dia.
Adapun, di ASEAN Women’s Championship, Indonesia tergabung di Grup A bersama Vietnam, Thailand, dan Kamboja. Vietnam dan Thailand merupakan kekuatan besar di sepak bola putri, namun Mochizuki menyambut baik pertemuan dengan kedua negara tersebut karena dapat meningkatkan level timnya lebih tinggi.
“Jadi ketika kita mau menjadi tim yang nantinya akan bisa terus main di Piala Asia dan lolos ke sana, pastinya juga kita harus terus melihat lawan-lawan seperti Thailand, Myanmar, yang kuat-kuat. Kita harus terus mencoba melawan mereka, kita lihat juga kekuatan mereka, dan kita harus terbiasa melawan mereka dan menang, sehingga kita terus bisa naik levelnya ke depan,” ujar dia.
Baca juga: Indonesia gagal ke Piala Asia Putri setelah takluk 1-2 kepada Taiwan
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Benarkah ASN masuk kantor hanya 3 hari? Ini penjelasannya
- 12 Februari 2025
Cara bayar belanjaan Shopee dengan saldo GoPay
- 9 Agustus 2024
Simak lirik lagu “Kisinan 2” – Masdddho
- 8 Agustus 2024