Eks menlu: tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengisi posisi dubes

Eks menlu: tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengisi posisi dubes

  • Jumat, 4 Juli 2025 01:57 WIB
  • waktu baca 3 menit
Eks menlu: tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengisi posisi dubes
Menteri Luar Negeri Indonesia periode 2001-2009 Hassan Wirajuda di Beijing, China pada Rabu (2/7). (ANTARA/Desca Lidya Natalia)

Beijing (ANTARA) – Mantan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menyampaikan tiga hal yang perlu diperhatikan untuk mengisi posisi duta besar (dubes) di berbagai negara.

“Saya tidak hanya bicara dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tapi juga sebelumnya Presiden Joko Widodo, pertama adalah perlu menempatkan orang yang memadai untuk tugasnya, sesuai dengan medan yang dihadapi,” kata Hassan Wirajuda kepada ANTARA di Beijing, Rabu (2/7).

Pada Senin (30/6), Menteri Luar Negeri Sugiono dalam rapat kerja bersama Komisi I DPR RI dikritik karena banyaknya dubes di berbagai negara penting yang masih kosong.

Sejumlah posisi dubes Indonesia yang kosong berada di Amerika Serikat, Jerman, Korea Utara, Perwakilan Tetap Republik Indonesia (PTRI) di Markas PBB Jenewa dan Markas PBB New York. Kemudian, Dubes RI untuk Meksiko, Afghanistan, Azerbaijan, Libya, Madagaskar, Myanmar dan Polandia.

“Dulu saat saya dan presiden menetapkan dalam penugasan dubes, kami sepakati dulu apa misi kita di satu negara untuk 3-5 tahun ke depan. Kondisi negara tujuan itu pasti berubah jadi kami analisa apa kepentingan nasional kita untuk 3-5 tahun ke depan,” tambah Hassan.

Kedua, pemerintah perlu menetapkan kepentingan nasional yang harus dicapai termasuk analisis kriteria dubes seperti apa yang diperlukan untuk menjalankan tugas tersebut.

“Ketiga baru kita bicara orangnya siapa. Jadi sangat sistematis, dan tentu perlu memahami misi Indonesia di negara tersebut,” ungkap Hassan.

Dengan kekosongan posisi dubes, hal itu dapat menumpulkan ujung tombak diplomasi Indonesia.

“Ujung tombak diplomasi ada di perwakilan-perwakilan Indonesia di berbagai negara,” kata Hassan.

Kekosongan dubes Indonesia di AS, ungkap Hassan, mengakibatkan tumpulnya diplomasi Indonesia terhadap AS apalagi saat menghadapi penerapan tarif unilateral AS seperti saat ini.

“Pos sepenting Washington DC mutasinya juga sangat cepat, dubes di sana bertugas sebentar saja, ada yang 6 bulan, 1 tahun sudah ditarik pulang, mungkin AS berpikir Indonesia menganggap apa AS? Karena beda dengan pos di negara lain, dubes di Washington tidak hanya berhubungan dengan pemerintah tapi juga dengan kongres, ratusan 'think-tank', universitas dan masyarakatnya yang kritis,” jelas Hassan.

Baca juga: Sugiono: Kemlu masih bisa jalani tugas dubes yang kosong dengan lancar

Hassan juga menilai posisi dubes di Washington DC harus diisi oleh orang yang cakap dalam diplomasi, dan bukan hanya untuk pertimbangan politis.

“Termasuk sekarang menghadapi persoalan mengenai tarif, tidak punya yang mampu menjadi yang terdepan. Memang ada delegasi dari Jakarta, dipimpin oleh menteri koordinator, tapi siapa yang mempersiapkan pertemuan dan menindaklanjuti hasil pembicaraan? Tidak ada karena kekosongan duta besar,” ungkap Hassan.

Khusus untuk posisi Dubes AS telah kosong lama, yakni sejak 2023 setelah Rosan Roeslani meninggalkan posisi tersebut. Rosan saat ini menjabat sebagai Menteri Investasi dan Hilirisasi, sekaligus juga Kepala Badan Pelaksana BPI Danantara.

Sementara posisi dubes RI untuk Jerman juga belum terisi sejak Oktober 2024 karena Arif Havas Oegroseno yang sebelumnya memegang jabatan tersebut menjadi Wakil Menteri Luar Negeri.

Menlu Sugiono mengakui ada kesalahan yang membuat dubes RI untuk beberapa negara kosong seperti yang ia sampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR.

Sugiono berjanji pemerintah segera memberikan usulan nama dalam dua hari ke DPR.

Baca juga: Sugiono bahas BRICS dan penguatan kerja sama dengan Dubes Ethiopia

Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Wamen ESDM: Tarif LPG satu harga akan ditentukan pemerintah pusat

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Wamen ESDM: Tarif LPG satu harga akan ditentukan pemerintah pusat Jumat, 4 Juli 2025 15:25 WIB waktu baca…

    DIY usulkan empat lokasi Kampung Nelayan Merah Putih ke KKP

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi DIY usulkan empat lokasi Kampung Nelayan Merah Putih ke KKP Jumat, 4 Juli 2025 15:24 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *