
Panjat Tebing
Indonesia butuh banyak “route setter” guna tingkatkan prestasi boulder
- Selasa, 1 Juli 2025 21:25 WIB
- waktu baca 2 menit

Ketersediaan atau sedikitnya pembuat jalur yang berkualifikasi internasional untuk bikin jalur boulder, menjadi pekerjaan rumah bersama seluruh pihak untuk diselesaikan
Jakarta (ANTARA) – Pelatih panjat tebing nomor boulder di Indoclimb, Emi Zainah, mengatakan bahwa Indonesia masih membutuhkan banyak pembuat jalur (route setter), guna meningkatkan prestasi di bidang olahraga tersebut.
“Ketersediaan atau sedikitnya pembuat jalur yang berkualifikasi internasional untuk bikin jalur boulder, menjadi pekerjaan rumah bersama seluruh pihak untuk diselesaikan,” kata dia saat diwawancarai ANTARA di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, perkembangan boulder di Pulau Jawa sudah jauh meningkat setiap tahunnya, tetapi kenyataan itu berbeda dengan kondisi yang ada di pulau atau daerah lainnya.
Baca juga: Pembuat jalur asal Jepang sebut boulder Indonesia makin berkembang
Sebab, penyediaan alat atau fasilitas masih minim atau terbatas di luar Jawa, juga menjadi kendala lain yang harus dituntaskan.
“Karena boulder 'kan jalurnya tidak akan pernah sama dan butuh berbagai macam karakter pegangan, volume, dan itu memang butuh biaya yang cukup banyak, jadi di luar Jawa agak sedikit tertinggal, sementara hal itu akan sangat berpengaruh untuk melatih kemampuan,” ujar dia.
Emi menambahkan, keberadaan route setter yang berkualitas sangat berpengaruh untuk menentukan arah perkembangan nomor boulder maupun lead.
Penyelenggaraan turnamen yang berkualitas dengan menghadirkan seorang ahli, tambah dia, juga bisa membantu menyiasati keterbatasan alat dan pembuat jalur.
Baca juga: Climbing Cult Party 2025 momentum bangkitkan boulder di Indonesia
Emi mencontohkan Climbing Cult Party 2025, yang diselenggarakan pada 3 hingga 6 Juli mendatang, dengan menghadirkan route setter berlisensi International Federation of Sport Climbing (IFSC) asal Jepang, Kazuya Tokunaga.
Meski ajang itu tidak tercatat dalam ranking Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) dan IFSC, namun kualitas penyelenggaraannya tidak kalah dengan kegiatan bertaraf internasional lainnya.
Dalam turnamen itu, para peserta yang terdiri atas pegiat, calon atlet, dan atlet, bisa merasakan jalur berkualitas internasional, sehingga otomatis akan meningkatkan kemampuan teknik dan pengalaman.
Baca juga: Juara dalam dua nomor berbeda, Rizky: Popnas XVI target berikutnya
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
Komentar
Berita Terkait
Sentuhan wanita di balik gemerlap arena panjat tebing
- 13 September 2024
Rekomendasi lain
Syarat pendaftaran ASN SPP Indonesia Badan Gizi Nasional
- 14 Januari 2025
Daftar 15 gunung api yang populer di Indonesia
- 10 Juli 2024
10 sungai terpanjang di dunia, sebagai keajaiban alam
- 21 September 2024
Jadwal lengkap semifinal Liga Champions 2024/2025
- 22 April 2025
TPG 2025 cair tepat waktu, ini syarat dan jadwalnya
- 30 Januari 2025
Cara menghitung persentase dengan mudah
- 20 Agustus 2024