Tidak benar, Vaksin HPV sebabkan kemandulan

Tidak benar, Vaksin HPV sebabkan kemandulan

  • Rabu, 25 Juni 2025 06:23 WIB
  • waktu baca 2 menit
Tidak benar, Vaksin HPV sebabkan kemandulan
Petugas medis menyuntikkan vaksin dalam pelaksanaan percepatan imunisasi Human Papilomavirus (HPV) kepada pelajar di SMPN 28, Malang, Jawa Timur, Jumat (7/2/2025). Dinas Kesehatan setempat menggenjot pelaksanaan imunisasi HPV dengan sasaran 3.000 pelajar perempuan berusia 14-15 tahun yang ditargetkan tuntas pada bulan Februari 2025. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/foc.

Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat mengatakan bahwa isu mengenai vaksin human papillomavirus (HPV) yang bisa menyebabkan kemandulan hingga menopause dini merupakan kabar yang tidak benar atau hoaks.

“Terkait dengan apakah vaksin HPV itu dihubungkan dengan kemandulan dan lain sebagainya, dengan menopause dini dan sebagainya, itu boleh kita katakan hanya mitos. Tidak fakta,” ujar Yudi dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan bahwa tak ada bukti ilmiah yang mendukung isu liar tersebut.

Sementara terkait pemberian dosis vaksin HPV sebaiknya diberikan setelah wanita melahirkan atau pasca persalinan, hal ini bertujuan agar perlindungan vaksin dapat terbentuk secara maksimal, sehingga ia menepis kabar soal vaksin HPV yang dikhawatirkan akan mengganggu perkembangan janin yang dikandung.

Baca juga: Wanita pranikah menjadi kelompok kunci dalam pencegahan kanker serviks

“Tapi kenapa tidak diberikan pada ibu hamil, karena apa? Pada ibu hamil itu sistem kekebalan tubuhnya sedang jelek sehingga kalau kita berikan vaksin kepada ibu hamil padahal kita punya 9 bulan. Nanti antibodi terbentuknya tidak optimal,” jelasnya.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengingatkan bahwa kematian akibat kanker leher rahim atau serviks dapat dicegah, salah satunya dengan melakukan imunisasi vaksin human papillomavirus (HPV).

Direktur Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi juga menyampaikan bahwa kanker leher rahim atau kanker serviks termasuk jenis kanker yang dapat dicegah dan disembuhkan.

Vaksinasi HPV dapat memberikan perlindungan terhadap infeksi Human papillomavirus atau HPV, virus yang dapat menyebabkan kanker serviks, dan pemeriksaan berkala dapat membantu mendeteksi sel-sel abnormal pada leher rahim.

“Semakin dini ditemukan maka semakin tinggi angka kesembuhannya,” kata Nadia.

Menurut siaran informasi Kementerian Kesehatan, kanker serviks merupakan jenis kanker terbanyak kedua di Indonesia.

Setiap tahun diperkirakan ada lebih dari 36.000 kasus baru kanker serviks yang terdeteksi, tetapi sekitar 70 persen di antaranya diketahui pada stadium lanjut.

Oleh karena itu, pemerintah menjalankan upaya promotif dan preventif yang mencakup program vaksinasi HPV dan pemeriksaan berkala untuk meningkatkan deteksi dini kanker serviks.

Baca juga: POGI rekomendasikan vaksinasi HPV pada dua kelompok perempuan

Baca juga: Perkembangan HPV menjadi kanker butuh waktu lama

Baca juga: Sampling mandiri tes HPV DNA dapat percepat eliminasi kanker serviks

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    224.925 calon peserta didik lolos SPMB Jateng 2025

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi 224.925 calon peserta didik lolos SPMB Jateng 2025 Rabu, 25 Juni 2025 17:25 WIB waktu baca 2 menit…

    Pemkab Berau perkuat ekonomi rakyat melalui pengembangan desa wisata – ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Raffi Ahmad harap taksi terbang EHang 216-s…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *