Amalan utama sambut tahun baru Hijriah: Doa, puasa, dan introspeksi

Amalan utama sambut tahun baru Hijriah: Doa, puasa, dan introspeksi

  • Minggu, 22 Juni 2025 11:20 WIB
  • waktu baca 3 menit
Amalan utama sambut tahun baru Hijriah: Doa, puasa, dan introspeksi
Abdi dalem mengawasi kerbau bule, peranakan kerbau pusaka keraton Kyai Slamet, untuk mengikuti kirab Satu Suro di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Solo, Jawa Tengah, Minggu (7/7/2024). Kirab tersebut dalam rangka memperingati pergantian tahun baru Hijriah yang dalam penanggalan Jawa disebut Satu Suro. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.

Jakarta (ANTARA) – Tahun Baru Islam 1447 Hijriah yang jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025, disambut oleh umat Muslim di berbagai belahan dunia melalui beragam kegiatan dan ibadah.

Momen ini bukan sekadar perayaan, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap peristiwa penting dalam sejarah perjalanan Islam. Tahun Baru Hijriyah, yang dimulai pada 1 Muharram, merupakan bagian dari kalender Islam dan menjadi waktu yang sarat makna.

Umat Muslim dianjurkan untuk menjadikan momen ini sebagai ajang perenungan, meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, dan memanfaatkan keutamaan yang terkandung dalam bulan Muharram.

Setiap tahunnya, 1 Muharram dirayakan sebagai awal dari kalender Hijriyah. Ini adalah saat yang tepat bagi umat Islam untuk melakukan introspeksi dan menilai kembali diri sendiri,

Rangkaian perayaan tahun baru Hijriyah biasanya diawali dengan amalan ibadah seperti shalat, tilawah Al-Quran, hingga berbagai kegiatan keagamaan bersama di lingkungan masyarakat. Momen ini juga menjadi dorongan untuk memperbaiki diri dan menata ulang niat agar lebih baik di tahun yang akan dijalani.

Berikut ini beberapa bentuk kegiatan dan amalan yang bisa dilakukan sebagai wujud makna dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, dihimpun dari berbagai sumber.

Baca juga: Makna pawai obor malam 1 Muharram: Tradisi sambut tahun baru Islam

Kegiatan dan amalan ibadah dalam menyambut Tahun Baru Islam 1447 H

Berikut beberapa kegiatan yang dianjurkan dilakukan untuk mengisi dan memaknai datangnya Tahun Baru Islam:

1. Menggelar pengajian atau kajian keislaman

Salah satu cara yang bermakna untuk menyambut Tahun Baru Hijriyah adalah dengan menyelenggarakan pengajian atau kajian keislaman. Kegiatan ini bisa menjadi sarana untuk memperdalam wawasan tentang peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW dan pesan-pesan penting di baliknya. Kehadiran ustaz atau tokoh agama sebagai narasumber juga akan memperkaya pemahaman para jamaah.

2. Melakukan introspeksi dan evaluasi diri

Momen pergantian tahun adalah saat yang tepat untuk melakukan muhasabah atau refleksi terhadap perjalanan hidup selama setahun terakhir. Kegiatan ini bisa dilakukan secara pribadi, bersama keluarga, atau dalam lingkungan komunitas.Tujuannya adalah mengenali kekurangan, memperbaiki diri, dan menyusun langkah-langkah untuk menjadi pribadi yang lebih baik di tahun baru.

3. Menambah kualitas dan kuantitas ibadah

Tahun Baru Islam juga bisa dimaknai dengan meningkatkan ibadah. Umat Muslim dapat memperbanyak tilawah Al-Quran, menunaikan salat sunnah seperti Dhuha, Tahajud, dan ibadah-ibadah lain, serta memperbanyak dzikir dan doa. Semua itu merupakan bentuk pendekatan diri kepada Allah SWT di awal tahun yang penuh harapan ini.

Baca juga: Tradisi Tahun Baru Islam di Indonesia: Mabit hingga kirab kebo bule

4. Membaca doa di penghujung dan awal tahun

Salah satu amalan yang dianjurkan dalam menyambut Tahun Baru Islam adalah membaca doa penutup dan pembuka tahun. Doa penutup tahun biasanya dibaca menjelang waktu Maghrib pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah, sementara doa pembuka tahun dibaca setelah Maghrib di tanggal 1 Muharram.

Salah satu doa yang dianjurkan berbunyi: “Ya Allah, anugerahkan kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta jauhkan kami dari siksa neraka.” (QS. Al-Baqarah: 201)

5. Menjalankan puasa sunnah

Puasa sunnah di awal bulan Muharram, khususnya pada tanggal 1, memiliki nilai ibadah yang tinggi. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa puasa terbaik setelah Ramadhan adalah puasa yang dilakukan pada bulan Muharram, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Muslim.

6. Berbagi melalui sedekah

Melakukan sedekah di malam pergantian tahun Islam merupakan amalan yang penuh berkah. Selain membantu sesama, sedekah juga dapat menjadi sarana membersihkan diri dari dosa dan menumbuhkan kepedulian sosial.

7. Berkegiatan perjalanan spritual

Mengunjungi lokasi-lokasi bersejarah dalam Islam atau menunaikan ibadah umrah jika ada kesempatan, dapat menjadi cara bermakna dalam menyambut Tahun Baru Hijriah.

Perjalanan spiritual semacam ini bukan hanya mempererat hubungan dengan Allah SWT, tetapi juga membuka wawasan lebih dalam tentang jejak sejarah dan nilai-nilai dalam ajaran Islam.

Baca juga: Mengapa 1 Muharram jadi Tahun Baru Islam? Ini asal usul dan maknanya

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Karding resmi menjabat Sekjen KKSS periode 2025-2030

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Karding resmi menjabat Sekjen KKSS periode 2025-2030 Minggu, 22 Juni 2025 21:24 WIB waktu baca 2 menit Menteri…

    IKASI upayakan kirim atlet anggar tanding di luar negeri

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi IKASI upayakan kirim atlet anggar tanding di luar negeri Minggu, 22 Juni 2025 21:21 WIB waktu baca 3…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *