DPRD Surabaya setujui penambahan anggaran pembelian dua mobil damkar

featured image

Terhitung 530 kejadian kebakaran di Surrabaya sejak Januari hingga September 2022.

Surabaya (Redaksi Pos) – Komisi B DPRD Surabaya menyetujui penambahan anggaran pembelian dua unit mobil pemadam kebakaran (damkar) pada tahun 2023 seiring maraknya insiden kebakaran terjadi di Kota Pahlawan, Jawa Timur (Jatim), beberapa waktu lalu.

Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya Anas Karno, di Surabaya, Senin, mengatakan penambahan untuk memperkuat armada Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Surabaya tersebut berupa satu unit heavy foam truck dan satu unit mobil SCBA (Self Contained Breathing Apparatus).

“Heavy foam truck adalah mobil pemadam kebakaran dengan spesifikasi khusus. Yaitu memadamkan api yang membakar bahan-bahan mengandung minyak, yang sulit dipadamkan menggunakan air,” kata dia.

Lebih lanjut Anas mengatakan, heavy foam truck sangat berguna untuk mengatasi kebakaran seperti di tempat produksi cat, tinner, atau tempat-tempat penyimpan zat kimia lainnya. Kemudian kebakaran POM bensin, mobil tangki minyak atau kebakaran mobil.

“Ini sangat berbahaya jika tidak segera dipadamkan apinya, apalagi kalau lokasinya berada di permukiman,” ujar dia.

Sedangkan mobil SCBA berfungsi sebagai tempat pengisian tabung pernapasan bagi petugas damkar, ketika masuk gedung untuk operasi pemadaman api. Ataupun upaya penyelamatan korban yang terjebak di gedung yang terbakar.

“Menurut pihak Dinas PMK, setiap tabung hanya berkapasitas 15 menit pakai. Selama ini mereka menggunakan alat yang dimodifikasi sendiri, sehingga pengisian tabung tidak maksimal,” kata dia.

Anas menambahkan, alat modifikasi yang digunakan selama ini hanya mampu mengisi satu tabung. Sedangkan kalau menggunakan mobil SCBA bisa 10 tabung sekali isi.

Anas mengatakan pula, penambahan sarana prasarana tersebut nilainya sekitar Rp33,5 miliar yang dianggarkan melalui Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Surabaya 2023. Sedangkan RAPBD 2023 saat ini sudah masuk dalam tahap pembahasan akhir oleh Badan Anggaran yang selanjutnya dijadwalkan untuk disahkan menjadi APBD pada 10 November 2022.

Dia berharap, 2 unit armada baru Dinas PMK di tahun 2023 tersebut bisa dimaksimalkan penggunaannya. “Sehingga kehadirannya sangat terasa manfaatnya bagi warga Surabaya. Dalam upaya membantu proses pemadaman api,” kata Anas.

Anas juga mengatakan, selain itu bisa meminimalisir dampak materiil maupun korban manusia, dari warga ataupun petugas PMK.

Seperti halnya kebakaran hebat terjadi di perkampungan padat penduduk Jalan Kedondong II, Kelurahan/Kecamatan Tegalsari pada Sabtu (5/11) dini hari. Sebanyak 14 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal dan harta benda akibat kebakaran tersebut. Sedangkan dua warga mengalami luka bakar, ketika membantu petugas memadamkan api.

Musibah tersebut menambah daftar seringnya kebakaran terjadi di Surabaya. Terhitung 530 kejadian kebakaran di Surrabaya sejak Januari hingga September 2022.

Baca juga: BPBD: Penyedot asap tak berfungsi sebabkan kebakaran di TP 1 Surabaya

Baca juga: Ketua DPRD Surabaya ringankan beban korban kebakaran di Sambikerep

Pewarta: Abdul Hakim

Editor: Budisantoso Budiman

COPYRIGHT © Redaksi Pos 2022

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *