Industri otomotif surplus, Geely tidak bangun pabrik

Jakarta (ANTARA) – Produsen otomotif terbesar kedua di China, Geely Auto meyakini bahwa pihaknya tidak akan menambah pabrik baru di tengah kelebihan kapasitas di seluruh dunia yang mengakibatkan sulit untuk meraih laba.

South China Morning Post pada Senin (9/6) melaporkan bahwa Geely akan menghindari pembangunan kapasitas berlebih dan sebaliknya berfokus pada peningkatan kemampuan teknologi untuk menjadi pemain kunci di masa depan mobilitas.

“Industri otomotif global terperosok dalam masalah kelebihan kapasitas yang parah, (jadi) kami memutuskan untuk menghentikan pembangunan pabrik mobil baru,” katanya dalam klip video yang diunggah secara daring.

Hal ini juga terkait banyaknya perang harga yang brutal di daratan utama. Para pemain terkemuka seperti BYD, Geely, dan perusahaan rintisan Leapmotor memangkas harga 70 model hingga 20 persen pada minggu terakhir bulan Mei untuk mempertahankan pangsa pasar, menurut surat kabar 21st Century Business Herald.

Baca juga: Geely-Voltron kolaborasi perluas infrastruktur pengisian daya EV di RI

Diskon produsen mobil China meningkat lebih dari dua kali lipat hingga mencapai rekor 16,8 persen pada bulan April dari 8,3 persen pada tahun 2024, menurut laporan JPMorgan Chase pada bulan Mei.

“Sebagai salah satu produsen mobil bensin dan listrik terkemuka di negara ini, keputusan Geely untuk menghentikan pembangunan pabrik baru tentu akan menginspirasi para pesaing lokalnya untuk melakukan langkah serupa guna memastikan pertumbuhan sektor otomotif yang sehat,” kata CEO Shanghai Mingliang Auto Service, Chen Jinzhu.

Geely Auto, yang memproduksi mobil dengan merek termasuk Zeekr, Lynk dan Galaxy, mengirimkan 2,18 juta mobil tahun lalu, meningkat 32 persen dari tahun 2023. Penjualan kendaraan listriknya melonjak 92 persen tahun ke tahun menjadi lebih dari 888.000 unit.

Baca juga: Geely gaet Voltron sediakan “charging station” di diler resmi

Induk perusahaan, Zhejiang Geely Holding Group, yang dikendalikan oleh Li, juga memiliki Volvo Cars dan saham di pembuat Mercedes-Benz, Daimler.

Geely Auto, yang berkantor pusat di Hangzhou, ibu kota provinsi Zhejiang di Tiongkok timur, melaporkan laba bersih sebesar 8,5 miliar yuan pada tahun 2024, meningkat 52 persen dari tahun sebelumnya.

Penjualan kendaraan listrik di Tiongkok menyumbang lebih dari 60 persen dari total pengiriman pada tahun 2024, menurut Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok.

Hanya setengah dari kapasitas produksi kendaraan listrik nasional, atau 20 juta unit, yang digunakan pada tahun 2024, menurut Goldman Sachs.

Baca juga: Geely Galaxy E5 tambahkan varian jangkauan 610 km

Baca juga: Geely mulai distribusikan 1.000 unit EV perdananya di Indonesia

Pewarta:
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025

  • Related Posts

    PLBN Serasan di Natuna disiapkan jadi pintu masuk kapal wisata asing

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi PLBN Serasan di Natuna disiapkan jadi pintu masuk kapal wisata asing Selasa, 10 Juni 2025 00:05 WIB waktu…

    AMPI dukung Menteri ESDM atasi isu tambang nikel di Raja Ampat

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi AMPI dukung Menteri ESDM atasi isu tambang nikel di Raja Ampat Senin, 9 Juni 2025 23:44 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *