Menbud: Dua bulan cukup untuk selesaikan penulisan ulang sejarah

Menbud: Dua bulan cukup untuk selesaikan penulisan ulang sejarah

  • Sabtu, 7 Juni 2025 21:17 WIB
  • waktu baca 2 menit
Menbud: Dua bulan cukup untuk selesaikan penulisan ulang sejarah
Menteri Kebudayaan Fadli Zon di Denpasar, Bali, Sabtu (7/6/2025). ANTARA/Ni Putu Putri Muliantari

Denpasar (ANTARA) – Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyebutkan waktu dua bulan cukup untuk menyelesaikan penulisan ulang sejarah Indonesia.

“Selesainya nanti bulan Agustus, tetapi kita akan ada uji publik,” kata dia saat ditemui di Denpasar, Bali, Sabtu.

Meskipun yakin target waktu yang ada cukup bagi sejarawan, Menbud belum mengetahui hingga saat ini proses penulisan ulang sejarah sudah sejauh mana.

Ia memilih untuk mempercayai para sejarawan dari perguruan tinggi yang menyusun. Menurut dia, sisa waktu yang ada cukup mengingat mereka tidak menulis sejarah dari nol.

“Kita tidak menulis sejarah dari nol, tentu saja dari apa yang sudah pernah ditulis sebelumnya, dan kita sudah lama tidak menulis sejarah paling tidak dari yang diterbitkan oleh pemerintah itu terakhir pada era pemerintahan Pak Habibie, sudah 26 tahun yang lalu,” ujarnya.

Baca juga: Menbud ajak publik kenang perjuangan pendiri bangsa lewat pameran foto

Mantan Wakil Ketua DPR RI itu mengingatkan bahwa yang menjadi fokus dalam penulisan ulang sejarah bukan untuk mencari-cari kesalahan orang melainkan pencapaian-pencapaian bangsa dari perspektif Indonesia.

“Jadi, Indonesia sentris ya bukan perspektif kolonial sehingga yang menulis sejarah adalah profesional ya sejarawan bukan aktivis, bukan politisi,” kata dia.

Menbud juga mengakui tadi sore mendapat masukan dari Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri saat menghadiri pameran foto Guntur Soekarnoputra di Jakarta.

Dalam pidatonya, Megawati menilai sejarah seolah dipotong dan hanya diingat ketika zaman Orde Baru, serta mengingatkan Menbud bahwa perbedaan itu diperbolehkan sehingga Megawati juga ingin mengumpulkan sejarawan.

Menbud Fadli menilai pendapat Megawati tidak salah, sehingga pemerintah menggandeng sejarawan yang ahli untuk menyusun sejarah dengan segera.

Baca juga: Fadli Zon: Anggaran Rp9 miliar untuk penulisan ulang sejarah disetujui

Ia tidak mempermasalahkan rencana Megawati mengumpulkan sejarawan lain. Namun, menurut dia, sejarawan yang diminta ikut dalam penulisan ulang sejarah ini sudah profesional di bidangnya.

“Tidak ada masalah, memang kita harus mempunyai perspektif, kalau saya kecenderungan apalagi 80 tahun Indonesia merdeka, perspektif Indonesia itu sangat penting jadi bukan perspektif kolonialis dan bukan perspektif golongan, bukan perspektif tertentu,” ujarnya.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Final UEFA Nations League: Portugal vs Spanyol – Infografik ANTARA News

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Komentar Kirim Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE. Berita Terkait Spanyol ke Final Nations League setelah taklukkan…

    Jadwal Final Indonesia Open: Sabar/Reza harapan terakhir tuan rumah

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Bulu tangkis Jadwal Final Indonesia Open: Sabar/Reza harapan terakhir tuan rumah Minggu, 8 Juni 2025 04:37 WIB waktu…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *