Dinkes Jabar ungkap enam kasus COVID-19 terdeteksi di empat kabupaten

Dinkes Jabar ungkap enam kasus COVID-19 terdeteksi di empat kabupaten

  • Rabu, 4 Juni 2025 22:25 WIB
  • waktu baca 2 menit
Dinkes Jabar ungkap enam kasus COVID-19 terdeteksi di empat kabupaten
Ilustrasi – Petugas medis memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi dalam Simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020). ANTARA/Ari Bowo Sucipto

Bandung (ANTARA) – Dinas Kesehatan Jawa Barat mengungkapkan untuk sementara ini, sebanyak enam kasus COVID-19 terdeteksi pada empat kabupaten dan kini sudah ditangani oleh rumah sakit untuk diobservasi dan diberi tindakan lanjutan.

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Jabar, Rochady, mengatakan enam kasus tersebut dilaporkan terjadi di Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bogor, dan Kabupaten Indramayu.

“Yang masuk ke dalam laporan aplikasi kami ada enam. Namun, saya harus konfirmasi dulu (lebih jauh) ke kabupaten/kotanya,” kata Rochady saat dikonfirmasi di Bandung, Rabu.

Adanya temuan ini, membuat Dinkes Jabar langsung bergerak untuk mengedukasi pada masyarakat dan berkoordinasi dengan kabupaten/kota di Jabar untuk waspada dan meningkatkan kinerja surveilans, serta meneruskan edaran dari Kementerian Kesehatan terkait kewaspadaan COVID-19 ke kabupaten/kota se-Jawa Barat untuk memastikan tidak terjadi lonjakan, selain dilakukan penanganan.

Lebih lanjut, dia meminta masyarakat tetap waspada, tetapi tidak perlu panik, mengingat gejala yang muncul umumnya bersifat ringan, mirip flu biasa.

“Sejauh ini belum ada yang perlu dikhawatirkan, tetapi perlu dilakukan edukasi juga kepada masyarakat untuk mau dilakukan pemeriksaan,” kata Rochady.

Adapun untuk penelusuran (tracing) kasus COVID-19 secara menyeluruh, Rochady mengaku pihaknya masih menunggu arahan selanjutnya dari pemerintah pusat.

“Tracing belum ada rencana untuk tes tracing massal, SOP-nya akan berubah karena sudah ada riwayat vaksinasi dan imunisasi,” ucapnya.

Sebagai persiapan, Rochady mengatakan Dinkes Jabar akan meningkatkan kinerja surveilans atau pemantauan. Selain itu, fasilitas kesehatan di Jabar disiapkan baik tenaga medis maupun ruang isolasi jika diperlukan.

“Ketersediaan fasilitas kesehatan, termasuk ruang isolasi dan tenaga medis, sudah tersedia di Jawa Barat karena sudah merupakan standar pelayanan di rumah sakit,” kata Rochady menambahkan.

Diinformasikan, sejak akhir Mei 2025, lonjakan kasus COVID-19 kembali terjadi di sejumlah negara Asia Tenggara, seperti Thailand, Singapura, Malaysia, dan Hong Kong. Dan kini ternyata telah masuk ke Indonesia, termasuk Jawa Barat.

Baca juga: Puan: Pastikan ketahanan kesehatan nasional kuat sikapi tren COVID-19

Baca juga: Soal pembatasan imbas COVID naik, Kemenko IPK: Tunggu arahan Kemenkes

Baca juga: COVID-19 naik lagi, berikut 8 cara mencegah penularannya

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Inter Milan dikabarkan segera umumkan Chivu sebagai pelatih baru

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga Italia Inter Milan dikabarkan segera umumkan Chivu sebagai pelatih baru Sabtu, 7 Juni 2025 03:04 WIB waktu…

    Melihat jadwal layanan SIM keliling di Jakarta hari Sabtu

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Melihat jadwal layanan SIM keliling di Jakarta hari Sabtu Sabtu, 7 Juni 2025 02:27 WIB waktu baca 1…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *