
KLH ingatkan peran perusahaan pengelola kawasan cegah kebakaran lahan
- Minggu, 25 Mei 2025 14:23 WIB
- waktu baca 2 menit

Dunia usaha, terutama yang mengelola lahan dalam skala besar, memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat
Jakarta (ANTARA) – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mengingatkan pencegahan kebakaran lahan bukan hanya menjadi urusan pemerintah tapi juga dunia usaha, terutama yang mengelola lahan dalam skala besar.
“Kebakaran lahan bukan hanya urusan pemerintah. Dunia usaha, terutama yang mengelola lahan dalam skala besar, memiliki tanggung jawab yang sama dalam menjaga keselamatan lingkungan dan masyarakat,” ujar Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofqi dalam keterangan diterima di Jakarta, Minggu.
Berbicara dalam Konsolidasi Kesiapsiagaan Personil dan Peralatan Pengendalian Kebakaran Lahan di Palembang, Sumatera Selatan pada Sabtu (24/5), Menteri LH menyatakan pentingnya aksi bersama dalam menghadapi risiko kebakaran lahan yang terus mengancam wilayah-wilayah rawan di Indonesia, terutama menjelang musim kemarau.
Secara khusus, dia menyoroti bahwa secara nasional dalam periode 1 Januari hingga 22 Mei 2025, tercatat sebanyak 179 kejadian kebakaran lahan di sejumlah provinsi. Antara lain Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Baca juga: Menteri LH minta 400 perusahaan di Sumbagsel cegah karhutla
Meskipun jumlah itu mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut tetap menjadi peringatan bagi semua pihak agar tidak lengah dalam menghadapi musim kemarau mendatang.
Menteri Hanif berharap peran aktif 146 perusahaan anggota Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dan 317 perusahaan lainnya di wilayah Sumatera bagian selatan dapat memperkuat pencegahan kebakaran lahan, guna mendukung target nol kejadian kebakaran lahan secara nasional.
“Perlu adanya dukungan kepada instansi, lembaga, dan masyarakat untuk upaya strategis berskala besar, seperti patroli bersama, operasi modifikasi cuaca, hingga pemadaman apabila kondisi darurat terjadi,” demikian Hanif Faisol Nurofiq.
Baca juga: Pemprov Kalbar tetapkan siaga bencana karhutla hingga Oktober 2025
Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Rekomendasi lain
Bolehkah perempuan haid ziarah kubur? Simak penjelasannya
- 29 Agustus 2024
Setelah lolos seleksi, kapan CPNS 2024 mulai bekerja secara resmi?
- 10 Februari 2025
Cek zodiak berdasarkan tanggal lahir
- 16 Agustus 2024
Penjelasan tentang masa tenggang pada Kartu
- 17 Juli 2024
Cara download DuckDuckGo dengan mudah
- 10 Agustus 2024
Cara bayar belanjaan Shopee dengan saldo GoPay
- 9 Agustus 2024
10 orang terkaya di dunia versi Forbes Januari 2025
- 10 Januari 2025