
Opium: Asal usul, penggunaan medis, dan risiko penyalahgunaannya
- Jumat, 16 Mei 2025 07:02 WIB
- waktu baca 3 menit

Jakarta (ANTARA) – Di balik keindahan bunga opium (Papaver somniferum) yang memikat, tersimpan sejarah panjang penyalahgunaan zat adiktif yang berasal dari tanaman ini. Opium dikenal sebagai salah satu narkotika non-sintetik tertua yang berasal dari getah tanaman poppy.
Meski telah digunakan sejak ribuan tahun lalu untuk keperluan medis, opium kini lebih banyak dikenal sebagai narkoba berbahaya yang memiliki risiko tinggi terhadap kesehatan fisik dan mental.
Asal usul dan sejarah opium
Keberadaan opium telah tercatat sejak lebih dari 7.000 tahun yang lalu. Bukti arkeologis awal ditemukan di situs pemakaman Neolitik dekat Barcelona. Dalam catatan sejarah, bangsa Yunani Kuno mengklaim bahwa opium pertama kali ditemukan oleh Dewi Demeter.
Baca juga: Polisi selidiki pembelian daring narkotika jenis LSD oleh Jeff Smith
Dalam perkembangannya, sarjana Arab memainkan peran penting dalam menjadikan opium sebagai bagian dari pengobatan medis, terutama sebagai analgesik dan anestesi.
Di masa kejayaan Kekhalifahan Abbasiyah, opium digunakan dalam bentuk pil dan salep untuk mengobati berbagai penyakit, termasuk kusta. Tokoh medis seperti al-Kindi dan al-Razi memberikan kontribusi besar dalam penggunaan opium secara medis, termasuk pencatatan dosis dan teknik penggunaannya sebagai anestesi umum.
Penggunaan opium kemudian menyebar ke Kekaisaran Persia dan Mughal. Bahkan, Kaisar Jahangir dari Dinasti Mughal dikenal sebagai pengguna berat opium dan anggur, yang menyebabkan ketidakmampuannya dalam menjalankan pemerintahan.
Pada abad ke-17, opium kembali populer di Eropa melalui laudanum, sebuah larutan opium dalam alkohol yang dikembangkan oleh dokter Inggris, Thomas Sydenham. Ia menyatakan bahwa tidak ada obat lain yang semanjur dan seuniversal opium dalam meredakan dan menyembuhkan berbagai penyakit.
Bentuk dan penyalahgunaan opium
Opium dapat dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti dihisap (smoked), disuntikkan secara intravena, atau ditelan dalam bentuk pil. Penyalahgunaan opium juga sering kali melibatkan kombinasi dengan zat lain, seperti “Black” (gabungan ganja, opium, dan metamfetamin) atau “Buddha” (ganja yang dicampur opium).
Secara fisik, tanaman opium memiliki tinggi sekitar satu meter, dengan daun berbentuk jorong dan bunga berwarna putih atau ungu yang tumbuh di ujung tangkai. Meski tampak indah dan kerap dijadikan tanaman hias, buah dari tanaman ini menyimpan zat alkaloid yang sangat kuat, seperti morfin, kodein, dan heroin.
Baca juga: BNN ungkap dua WNA terlibat peredaran narkotika jenis hasis di Bali
Dampak dan bahaya opium
Opium memberikan efek euforia atau perasaan senang yang tinggi dalam waktu singkat, disertai rasa rileks dan hilangnya rasa sakit. Namun, efek ini juga membawa risiko besar terhadap tubuh, antara lain:
- Ketergantungan fisik dan psikologis
- Sembelit kronis akibat gangguan pada otot usus
- Mulut dan hidung kering
- Risiko overdosis yang dapat berakibat fatal
Gejala overdosis opium meliputi pernapasan lambat, kejang, pusing, kelemahan ekstrem, kehilangan kesadaran, koma, hingga kematian.
Penanggulangan dan edukasi
Penyalahgunaan opium merupakan masalah serius yang memerlukan penanganan komprehensif, mulai dari edukasi, pencegahan, hingga rehabilitasi bagi para korban. Pemerintah dan lembaga terkait terus berupaya membatasi peredaran narkotika, termasuk yang berbahan dasar opium, melalui pendekatan hukum dan kesehatan masyarakat.
Masyarakat diimbau untuk lebih waspada terhadap bahaya narkotika, sekaligus memahami bahwa tidak semua yang tampak indah dapat membawa kebaikan. Opium adalah contoh nyata bagaimana tanaman yang menawan dapat berubah menjadi ancaman kesehatan ketika disalahgunakan.
Baca juga: BNN: Narkotika jenis baru NPS jadi perhatian khusus langkah pencegahan
Baca juga: Jenis-jenis narkotika dan obat terlarang yang harus hindari
Pewarta: Raihan Fadilah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Asafetida lebih menguntungkan dibandingkan opium di Afghanistan
- 10 Desember 2024
PBB: budidaya opium di Myanmar meningkat setelah junta berkuasa
- 27 Januari 2023
Taliban larang budi daya opium di Afghanistan
- 3 April 2022
PBB: produksi opium Afghanistan capai rekor tertinggi pada 2017
- 15 November 2017
Rekomendasi lain
Cara termudah download sound Mp3 di TikTok
- 4 Juli 2024
Pinjaman KUR BRI 2025, ini syarat dan tabel cicilan terbaru
- 21 Januari 2025
Daftar 21 pasal yang diubah dalam UU Cipta Kerja
- 1 November 2024
Syarat pendaftaran ASN SPP Indonesia Badan Gizi Nasional
- 14 Januari 2025
Cara beli paket roaming Telkomsel untuk berpergian ke luar negeri
- 27 September 2024
Tarif tol Jakarta-Bandung terbaru 2024
- 15 Agustus 2024
Cara mengaktifkan kartu Telkomsel yang hangus
- 17 Juli 2024