
Proyek pusat data OpenAI berpeluang ditunda
- Rabu, 14 Mei 2025 07:51 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Proyek pusat data ambisius OpenAI yang dinamai Stargate berpeluang menghadapi penundaan akibat ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh kebijakan tarif impor pemerintah Amerika Serikat menurut laporan Bloomberg yang dikutip oleh TechCrunch.
Publikasi teknologi itu dalam siarannya pada Senin (12/5) menyebutkan bahwa peningkatan volatilitas pasar dan layanan kecerdasan buatan (AI) yang semakin murah membuat bank, investor ekuitas swasta, dan manajer aset berhati-hati berinvestasi untuk Stargate.
Proyek Stargate pimpinan OpenAI bertujuan menghimpun dana hingga 500 miliar dolar AS untuk pembangunan infrastruktur AI di Amerika Serikat dan negara lain.
SoftBank pada Januari lalu menyatakan akan menggelontorkan dana besar untuk proyek tersebut.
Namun, menurut laporan Bloomberg hingga kini bank tersebut belum mengembangkan model pembiayaan ataupun memulai diskusi terperinci dengan para calon pendukung.
Baca juga: OpenAI ingin libatkan pemerintah negara dalam bangun infrastruktur AI
Baca juga: OpenAI akan kurangi porsi pendapatan yang dibagikan ke Microsoft
Peningkatan tarif impor Amerika Serikat diperkirakan dapat secara signifikan menaikkan biaya pembangunan pusat data.
Menurut analisis TD Cowen yang dikutip oleh Bloomberg, kenaikan harga rak server, sistem pendingin, chip, dan komponen lainnya bisa menyebabkan peningkatan biaya keseluruhan rata-rata 5 persen sampai 15 persen dalam pembangunan pusat data.
Selain itu, para investor mulai mengkhawatirkan kemungkinan terjadi kelebihan kapasitas.
Menurut catatan Bloomberg, raksasa teknologi seperti Microsoft dan Amazon telah menyesuaikan strategi pusat data mereka, dalam beberapa kasus mengurangi proyek pembangunan pusat data.
Proyek Stargate merupakan proyek pembangunan pusat data senilai 500 miliar dolar AS yang diinisiasi oleh OpenAI bersama SoftBank, Oracle, dan mitra lain untuk menunjang pengembangan teknologi kecerdasan buatan di Amerika Serikat.
Proyek tersebut rencananya dimulai dengan pembangunan pusat data besar di Texas lalu dilanjutkan ke negara bagian Amerika Serikat yang lain.
Pada tahap awal, perusahaan akan berinvestasi sebesar 100 miliar dolar AS. Investasi senilai 500 miliar dolar AS diperkirakan bisa terhimpun empat tahun ke depan.
OpenAI juga menginisiasi program OpenAI for Countries untuk melengkapi inisiatif pusat data AI milik perusahaan.
Baca juga: Google akan investasi 75 miliar dolar AS untuk pusat data
Baca juga: Uji coba operasional PDN 1 ditargetkan bisa dilaksanakan Juni 2025
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
OpenAI luncurkan fitur belanja daring di ChatGPT
- 29 April 2025
Yahoo isyaratkan tertarik beli Chrome
- 27 April 2025
Rekomendasi lain
Kenapa makan daging babi haram dalam Islam?
- 17 September 2024
Cara top up saldo GoPay pakai aplikasi BRImo
- 9 Agustus 2024
Cara bayar tagihan Pegadaian secara online dan via ATM
- 2 Agustus 2024
Daftar 20 klub La Liga Spanyol beserta pemain andalan musim 2024/2025
- 10 September 2024
Formasi CPNS Kementerian ATR/BPN 2024
- 23 Agustus 2024
Daftar instansi yang buka CPNS 2024 dan cara mengeceknya
- 22 Agustus 2024
Apa itu aplikasi dompet digital DANA dan berbagai manfaatnya
- 19 Agustus 2024