
Coppola: Tarif film Trump bisa tutup potensi pintu pendapatan AS
- Sabtu, 10 Mei 2025 18:00 WIB
- waktu baca 2 menit

Jakarta (ANTARA) – Sutradara film legendaris “The Godfather” Francis Ford Coppola mengkritik keras rencana tarif film yang diusulkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dengan menyebut kebijakan itu berpotensi “menutup pintu” pendapatan AS.
Dalam wawancara eksklusif bersama GQ, dilansir dari Hollywood Reporter pada Sabtu, Coppola menyatakan bahwa kebijakan tarif terhadap film yang diproduksi di luar negeri akan menciptakan ketidakpastian dan mengancam posisi ekonomi AS yang sebelumnya kuat.
“Sebelum pemerintahan yang sekarang, Amerika benar-benar menghasilkan banyak uang, dan saat ini ada banyak uang beredar di dalam negeri. Tarif-tarif ini seperti menutup pintu terhadap situasi yang sangat makmur,” kata dia.
Baca juga: Sutradara “Godfather” gunakan dana pribadi untuk film terbarunya
Diketahui, Trump pada Minggu (4/5) mengatakan telah memberikan izin untuk segera memulai proses pemberlakuan tarif 100 persen bagi semua film yang diproduksi di luar AS. Keputusan itu diambil guna melindungi industri film lokal negara tersebut.
Pernyataan Coppola muncul di tengah meningkatnya perhatian terhadap film terbarunya bertajuk “Megalopolis” yang kembali diminati sejak Trump terpilih kembali. Film ini menggambarkan kejatuhan Republik Romawi sebagai cerminan masa depan AS. Coppola menyebut film itu “profetik,” karena menyoroti bagaimana AS bisa kehilangan bentuk republiknya.
“Ini seperti yang terjadi dengan Apocalypse Now. Apocalypse Now awalnya gagal, mendapat ulasan buruk, semua orang bilang itu film terburuk yang pernah dibuat. Tapi orang-orang tak pernah berhenti menontonnya. Hal yang sama kini terjadi pada Megalopolis,” ujarnya.
Baca juga: Sutradara “The Godfather” akan terima penghargaan seumur hidup
Dalam sejumlah kesempatan sebelumnya, Coppola menyatakan bahwa inspirasi film tersebut datang dari keyakinannya bahwa AS sedang mengalami kemunduran seperti Romawi kuno: negara makmur yang ditinggalkan oleh para pemimpinnya demi kepentingan pribadi.
“Para senator dan perwakilan kita semua kaya dan memanipulasi kekuasaan mereka sendiri alih-alih mengurus negara, dan kita berada dalam bahaya kehilangannya,” ucap Coppola.
Film “Megalopolis” tidak tersedia di platform streaming. Coppola dengan tegas memilih membawa film hanya ditayangkan di bioskop guna memberikan pengalaman menonton seperti yang ia inginkan.
“Saya tak ingin siapa pun memilikinya,” katanya tentang keputusan tidak merilis film tersebut di platform digital, meskipun ia telah menggelontorkan lebih dari 120 juta dolar AS (Rp1,9 triliun) dari dana pribadinya.
Baca juga: Sebelum “The Godfather”, Francis Coppola pernah membuat film erotis
Baca juga: Saran sutradara “The Godfather” untuk sineas muda
Penerjemah: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Komentar
Berita Terkait
Sutradara “Godfather” gunakan dana pribadi untuk film terbarunya
- 24 Februari 2022
Sutradara “The Godfather” akan terima penghargaan seumur hidup
- 11 Februari 2022
Saran sutradara “The Godfather” untuk sineas muda
- 24 Januari 2021
Bincang sinema bareng Francis Ford Coppola di Mola TV
- 20 Januari 2021
Oscar Lagi untuk Sutradara “Godfather”
- 26 Agustus 2010
Rekomendasi lain
Cara dan syarat urus surat keterangan nikah
- 30 Juli 2024
Daftar pelatih Timnas Indonesia dari masa ke masa
- 5 November 2024
10 film bioskop terbaru beserta sinopsisnya
- 28 Oktober 2024
Lirik lagu “Halo Halo Bandung” karya Ismail Marzuki
- 1 Agustus 2024
Doa pelunas hutang yang diajarkan Rasulullah
- 17 Juli 2024
Siapa Cleopatra? Simak kisah singkat sang ratu Mesir kuno
- 12 Agustus 2024
Daftar 10 motor listrik Honda beserta harganya
- 11 September 2024