Kementan kukuhkan Duta Petani Muda 2025 bidik kedaulatan pangan

Kementan kukuhkan Duta Petani Muda 2025 bidik kedaulatan pangan

  • Jumat, 2 Mei 2025 19:55 WIB
  • waktu baca 4 menit
Kementan kukuhkan Duta Petani Muda 2025 bidik kedaulatan pangan
Kementerian Pertanian (Kementan) kukuhkan 26 Duta Petani Muda (Young Ambassador Agriculture/YAA) 2025. (ANTARA/HO-Kementan)

Optimisme kebangkitan pertanian Indonesia harus terus dijaga, terutama oleh generasi muda. Jika seluruh anak muda bergerak, dalam 10 tahun ke depan, Indonesia bisa menjadi negara superpower di sektor pangan

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pertanian (Kementan) mengukuhkan 26 Duta Petani Muda (Young Ambassador Agriculture/YAA) 2025 sebagai salah satu langkah untuk menarik lebih banyak generasi muda terlibat dalam ekosistem pertanian demi mencapai kedaulatan pangan nasional.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menilai peran pemuda sangat krusial dalam mewujudkan swasembada pangan nasional.

“Optimisme kebangkitan pertanian Indonesia harus terus dijaga, terutama oleh generasi muda. Jika seluruh anak muda bergerak, dalam 10 tahun ke depan, Indonesia bisa menjadi negara superpower di sektor pangan,” ujar Amran dalam keterangannya, Jumat.

Para duta petani muda tersebut adalah bagian dari program YESS (Youth Entrepreneurship and Employment Support Services) Kementan. Tidak hanya mengukuhkan duta petani muda, Kementan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) juga memberikan penghargaan kepada Duta Brigade Pangan Inspiratif dari 12 provinsi.

Brigade Pangan adalah salah satu program Kementan untuk mewujudkan swasembada pangan melalui penerapan teknologi modern dengan cara mengajak masyarakat khususnya generasi muda agar mau terlibat pada sektor pertanian.

Kepala BPPSDMP Kementan Idha Widi Arsanti menyebut Young Ambassador harus menjadi agen perubahan di sektor pertanian, terutama dalam menginspirasi ribuan anak muda untuk terjun sebagai petani muda. Ia menyebut langkah itu perlu dilakukan secara masif karena menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), saat ini tercatat 52 persen atau sekitar 140 juta penduduk Indonesia berada pada usia produktif. Namun, hanya 6 juta di antaranya yang merupakan petani muda.

Ia meminta para YAA dari angkatan pertama hingga 2025 untuk bahu-membahu menarik generasi muda yang berjumlah sekitar 134 juta orang agar ikut menjadi bagian dari ekosistem pertanian.

Young Ambassador Agriculture, kata dia, tidak boleh hanya menjadi label, tetapi harus memiliki peran nyata untuk mewujudkan Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

“Nah, tentu saja ini menjadi tantangan bagi kita semua, terutama kepada para Young Ambassador, untuk kemudian bisa mengajak berjuta-juta lainnya menjadi petani milenial,” kata Idha.

Ia juga menantang setiap YAA agar dapat mengajak 1.000 hingga 10.000 anak muda lainnya.

Idha menjelaskan bahwa untuk menarik ribuan hingga jutaan petani muda, para YAA harus melakukan langkah konkret agar usaha mereka berkembang dan berdampak pada lingkungan sekitar.

“Karena salah satu dari program pertanian yang dicetuskan oleh pimpinan kita adalah ‘ekspor ke mana saja, ekspor apa saja’. Jadi tentu saja rekan-rekan Young Ambassador, bukan hanya yang baru ya, tapi juga angkatan 2022, 2023, dan 2024, harus terus didorong untuk menciptakan anggota-anggotanya dan meresonansi agar bisa ekspor ke mana saja, ekspor apa saja,” jelasnya.

Langkah lain yang dapat dilakukan YAA adalah ikut bergabung dalam Brigade Pangan atau usaha pertanian yang terkait dengan padi. Dengan bergabung dalam Brigade Pangan, para YAA harus mampu mengorganisir petani untuk menanam di lahan luas dengan alat pertanian modern dan akses permodalan.

Idha menilai para YAA dapat menangkap peluang bisnis lain di bidang pertanian padi, selain usaha yang saat ini tengah mereka geluti. Langkah ketiga adalah ikut bergabung dalam Koperasi Desa Merah Putih yang akan didirikan sebanyak 80 ribu unit di seluruh Indonesia.

“Jadi targetnya ada beberapa pilihan. Silakan pilih: satu, ekspor; dua, Brigade Pangan terkait padi; atau yang ketiga, bergabung di dalam Koperasi Desa Merah Putih,” jelasnya.

Kepala Pusat Pendidikan Pertanian sekaligus Direktur Program YESS Muhammad Amin dalam laporannya menyampaikan bahwa sejak pendaftaran dibuka pada awal Maret antusiasme pendaftar mencapai 615 orang. Hingga akhirnya terpilihlah 26 Young Ambassador Agriculture Tahun 2025.

Pada kesempatan yang sama, Project Manager Program YESS Miko Harjanti menyebut kegiatan pemilihan Young Ambassador Agriculture merupakan salah satu upaya YESS untuk menarik kalangan muda dengan memunculkan kisah-kisah petani muda sukses yang prospektif dan menguntungkan.

“Kami berharap mereka bisa membentuk narasi bahwa petani muda itu prospektif dan menguntungkan, melalui aktivitas di media sosial maupun kegiatan sosial mereka dalam merekrut anak muda di sekitarnya untuk membudidayakan padi, hortikultura, peternakan, atau sektor agribisnis lainnya yang terbukti menguntungkan bagi mereka,” jelasnya.

Baca juga: Kementan siapkan Duta Petani Muda percepat regenerasi pertani

Baca juga: Tingkatkan minat generasi muda lewat modernisasi pertanian

Baca juga: Kementan catat petani muda hanya 8 persen atau 2,7 juta orang

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Tekuk Fulham 1-0, Aston Villa jaga asa tembus empat besar

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga Inggris Tekuk Fulham 1-0, Aston Villa jaga asa tembus empat besar Sabtu, 3 Mei 2025 20:49 WIB…

    Tidak berizin, Satpol PP Garut segel dua tempat usaha

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Tidak berizin, Satpol PP Garut segel dua tempat usaha Sabtu, 3 Mei 2025 20:48 WIB waktu baca 2…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *