Akademisi: Ekonomi kerakyatan kunci mengatasi deindustrialisasi

Akademisi: Ekonomi kerakyatan kunci mengatasi deindustrialisasi

  • Jumat, 28 Maret 2025 00:58 WIB
  • waktu baca 2 menit
Akademisi: Ekonomi kerakyatan kunci mengatasi deindustrialisasi
Akademisi Universitas Djuanda Dr Saepudin Muhtar bersama anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Dr Endang S Thohari dalam forum diskusi di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ANTARA/HO-Dokumentasi Pribadi

Ekonomi kerakyatan dapat menjadi kunci untuk mengatasi deindustrialisasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kabupaten Bogor (ANTARA) – Akademisi Universitas Djuanda Dr Saepudin Muhtar menjelaskan penguatan sektor pariwisata dan ekonomi kerakyatan menjadi kunci dalam mengatasi deindustrialisasi yang terjadi saat ini.

Dr Saepudin alias Gus Udin dalam sebuah forum diskusi yang membahas tantangan ekonomi nasional, berlangsung di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis, menyebutkan Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengatasi deindustrialisasi, yaitu proses penurunan kontribusi sektor industri manufaktur terhadap perekonomian nasional.

Menurut Dr Saepudin, tren Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dari tahun 2000 hingga 2024 menunjukkan penurunan kontribusi sektor manufaktur.

Pada tahun 2000, kontribusi industri manufaktur mencapai 27 persen, namun mengalami penurunan bertahap hingga tahun 2020, dengan kontribusinya berada di kisaran 19 persen.

“Penurunan ini tidak hanya mempengaruhi angka pengangguran yang semakin meningkat, tetapi juga berdampak langsung terhadap kesejahteraan masyarakat,” kata Dr Saepudin.

Namun, ada harapan untuk mengatasi deindustrialisasi ini. Dr Saepudin menekankan pentingnya menguatkan sektor pariwisata dan ekonomi kerakyatan melalui usaha rakyat dan pemberdayaan potensi lokal sebagai penggerak ekonomi.

“Ekonomi kerakyatan dapat menjadi kunci untuk mengatasi deindustrialisasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata dia lagi.

Sedangkan, anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra Dr Endang S Thohari dalam forum diskusi yang sama, juga menekankan pentingnya fokus pada usaha rakyat sebagai solusi konkret.

“Sebagai anggota Dewan, saya berkomitmen untuk terus mendukung program-program yang memberdayakan usaha rakyat,” ujar Dr Endang.

Dr Endang juga menekankan peran penting perempuan dalam mendorong ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan usaha rakyat.

“Perempuan memiliki potensi besar dalam menggerakkan roda ekonomi, baik melalui usaha kecil, pengelolaan sumber daya lokal, maupun inovasi yang lahir dari komunitas mereka,” ujarnya lagi.

Dengan demikian, kata dia, ekonomi kerakyatan dapat menjadi kunci untuk mengatasi deindustrialisasi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Menperin tegaskan Indonesia tidak alami deindustrialisasi

Baca juga: Optimalisasi strategi jauhkan Indonesia dari deindustrialisasi

Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

  • Related Posts

    Bruno Fernandes pimpin MU menangi leg pertama semifinal di Bilbao

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga Europa Bruno Fernandes pimpin MU menangi leg pertama semifinal di Bilbao Jumat, 2 Mei 2025 04:51 WIB…

    Kualitas udara Jakarta terburuk ketujuh di dunia pada Jumat pagi

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kualitas udara Jakarta terburuk ketujuh di dunia pada Jumat pagi Jumat, 2 Mei 2025 04:31 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *