InhuPost, JAKARTA – Kolaborasi dengan pemerintah adalah kunci kesuksesan sektor non-pemerintah dalam berkontribusi untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Trend Targets (SDGs). Pesan tersebut mengemuka pada sesi panel “SDGs Competition Kolaborasi Pemerintah dan Non-Pemerintah dalam Mendukung Pencapaian TPB/SDGs” pada 2 Desember 2022. Acara ini merupakan bagian dari SDGs Annual Convention 2022 yang diselenggarakan secara hybrid di The Sultan Hotel Jakarta oleh Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN/Bappenas).
Sesi panel diskusi menghadirkan pembicara utama Frederik Hendrik Runaweri, Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat yang mewakili Penjabat Gubernur Papua Barat, dan Lucas Kurniawan, Direktur Utama PT Austindo NusRedaksi Pos Jaya Tbk. (ANJ). Sebagai penanggap, hadir Musdhalifah Machmud, Deputi II Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dan Binny Buchori, Anggota Badan Pengurus Perkumpulan Prakarsa. Diskusi dimoderatori Yanuar Nugroho, Koordinator Tim Ahli Seketariat Nasional SDGs.
Vivi Yulaswati, Kepala Seketariat Nasional SDGs Bappenas, dalam pidato pembukaan diskusi mengatakan bahwa pembangunan berkelanjutan memerlukan kolaborasi Redaksi Pos aktor-aktor pembangunan. “Aksi nyata dan kerja sama dari semua pihak sangat diperlukan untuk akselerasi pencapaian SGDs terutama yang didukung dengan penguatan kerangka regulasi melalui Perpres SDGs Nomor 111 Tahun 2022,” tambah Vivi.
BACA JUGA: Harga CPO KPBN 9 Desember 2022 Naik Tipis Rp 44/kg
Lucas Kurniawan mengatakan bahwa ANJ selalu mengedepankan konsultasi dan kolaborasi dengan pemerintah dan aktor-aktor lainnya dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di seluruh build operasinya. “Pemerintah, terlebih pemerintah daerah, sangat memahami tantangan-tantangan yang ada, sekaligus memberikan arahan-arahan untuk menjawab tantangan tersebut. Sementara itu, kami yang bergerak di sektor swasta terus berupaya menjalankannya dalam bentuk program kerja yang relevan,” jelas Lucas.
Sejak tahun 2010 ANJ hadir di Provinsi Papua Barat dengan mengaplikasikan pendekatan Pengembangan Bertanggung Jawab yang memperhatikan kelestarian alam serta, tidak kalah pentingnya, pembangunan masyarakat sekitar sejalan dengan SDGs.
BACA JUGA: Dwi Sutoro: Holding Perkebunan NusRedaksi Pos Mendorong GAPKI Lebih Berkembang
Semetara itu, Frederik Hendrik Runaweri memberikan apresiasi bahwa kehadiran ANJ di Papua Barat telah memberikan hal yang positif, salah satunya karena ANJ memperhatikan lingkungan dan perlindungan keanekaragaman hayati.
“Kawasan hutan di Papua Barat memiliki sumber daya luar biasa, mulai hutan kayu, pertambangan, hingga perkebunan sawit, seperti yang dikelola oleh ANJ. Oleh sebab itu, di dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan, pemerintah tidak bisa sendiri, kita butuh kolaborasi,” ujar Frederik. (T2)
Dibaca : 226
Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Info Replace”, caranya klik link InhuPost-Info Replace, kemudian be a half of. Anda harus set up aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.