InhuPost, KUALA LUMPUR – Berkembangnya produk sawit berkelanjutan bersertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) berupa Licensed Sustainable Palm Oil (CSPO) masih butuh dukungan anggota RSPO lainnya, seperti dari sektor pedagang dan manufaktur.
Menurut Direktur Transformasi Marketing RSPO, Inke Van der Sluijs, melimpahnya CSPO yang dihasilkan perkebunan kelapa sawit international termasuk Indonesia, faktanya masih butuh penyerapan yang tinggi di pasar international. Utamanya serapan dari para anggota RSPO dari sektor pedagang dan manufaktur. LRedaksi Posn keanggotaan RSPO bersifat sukarela, maka dibutuhkan partisipasi aktif semua anggota.
“Keanggotaan RSPO memang bersifat sukarela, sebab itu dibutuhkan inisiatif semua pihak, guna menjadikan CSPO sebagai sebuah norma bersama,” ujar Inke kepada InhuPost, disela-sela Annual Roundtable Meeting on Sustainable Palm Oil (RT22) di Kuala Lumpur, Malaysia, akhir November 2022 lalu.
BACA JUGA: Mekanisme Pengaduan di RSPO Belum Maksimal Selesaikan Banyak Kasus
Kendati CSPO digunakan sebagai ingredient (bagian dari bahan baku) suatu produk, namun menurut Inke, keberadaan CSPO telah menjadi bagian dari produk yang dihasilkan.
Inke menjelaskan bahwa keberadaan pasar Uni Eropa, yang sebagian besar, telah menggunakan CSPO sebagai ingredient produknya, masih sulit dituliskan dalam impress produknya, alasannya produk tersebut hanya menggunakan sedikit CSPO sebagai salah satu Ingredient-nya.
“Banyak produk berbahan baku minyak sawit di Uni Eropa sudah menggunakan CSPO, tapi lRedaksi Posn hanya sedikit digunakan sehingga tidak dicantumkan pada impress produk tersebut,” ujar Inke.
BACA JUGA: RSPO Didorong Prioritaskan Pendekatan Yurisdiksi Untuk Minyak Sawit Berkelanjutan
Menurutnya, spesifikasi produk-produk di Uni Eropa, hanya mencantumkan bahan baku yang banyak digunakan pada produk, jika sedikit tidak dituliskan secara spesifik. “Sebab banyak menggunakan bahan baku lainnya, maka tidak semua bisa dicantumkan pada impress produk,” kata Inke menerangkan.
Berdasarkan files RSPO, menurut Inke, sebagian besar pedagang dan manufaktur Uni Eropa sudah menggunakan CSPO sebagai konsumsi minyak nabatinya. “Kendati sudah besar menggunakan CSPO, pasar Uni Eropa masih terus meningkat kebutuhan akan CSPO bersertifikat RSPO,” tuturnya.
RSPO juga mengajak pasar-pasar besar akan minyak sawit, seperti Cina, India dan Indonesia, untuk berpartisipasi mendukung penggunaan CSPO sebagai pilihan minyak nabatinya. Menurutnya, dengan menggunakan CSPO, maka keberadaan minyak sawit berkelanjutan dapat menjadi norma bersama dalam kehidupan masyarakat international.
BACA JUGA: Sertifikasi RSPO, Masif Libatkan Lahan Petani Kelapa Sawit
“Keberadaan CSPO dapat menjadi norma bersama, sehingga mendukung keberlangsungan Folks, Planet dan prosperity kita bersama,” tandas Inke. (T1)
Dibaca : 490
Dapatkan change berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Knowledge Substitute”, caranya klik hyperlink InhuPost-Knowledge Substitute, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.