Mentan SYL: Dorong Perkebunan Lebih Akseleratif Dan Berkelanjutan – InfoSAWIT

featured image

InhuPost, JAKARTA – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak masyarakat untuk memperkuat sinergi membangun sektor perkebunan di Indonesia. Ajakan tersebut diungkapkannya saat Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Ditjenbun Kementan) bersama Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menggelar Jalan Sehat Perkebunan di Gelora Bung Karno (GBK), di Jakarta, Minggu (18/12/2022).

Ia menyebut, kegiatan ini tidak hanya sebagai salah satu cara menjaga kesehatan, tetapi juga sekaligus untuk memperluas relasi dan memperkuat kolaborasi Redaksi Pos dunia usaha dengan pemerintah.

“Masalah perkebunan adalah masalah bangsa, yang harus secara bersama – sama kita bangun, harus saling bahu membahu, agar kita mampu menghadirkan perkebunan Indonesia yang lebih akseleratif, lebih baik dan berkelanjutan” ujar Mentan SYL dalam keterangan resmi diterima InhuPost belum lama ini.

BACA JUGA: Uji Jalan B40, Tahap Pengecekan Overhaul dan Rating Mesin, Hasilnya..

Kolaborasi dan Kerjasama yang kuat, lanjut Mentan Syahrul, akan mendorong pembangunan sektor perkebunan yang dipastikan akan berdampak pada pembangunan perekonomian nasional. Komoditas sawit, lanjut Mentan, merupakan salah satu komoditas perkebunan yang sangat penting dan berperan besar terhadap devisa negara.

“Perkebunan itu adalah penyumbang terbesar ekspor kita, sawit sebagai komoditas dibawah perkebunan, merupakan komoditas andalan dan komoditas unggulan ekspor, oleh karena itu, kita harus memastikan adanya langkah – langkah pasti dalam mengelolanya, memangnya dan menjaganya agar kedepan pembangunan komoditas ini menjadi lebih baik” kata Mentan SYL.

Kinerja pertanian di bidang ekspor juga diperkuat melalui data Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyebut pada Tahun 2021, ekspor produk kelapa sawit mendapatkan devisa sebesar US$ 30,34 miliar, sementara neraca perdagangan RI di tahun 2021 tersebut surplus sebesar US$ 35,34 miliar.

BACA JUGA: 3 Pola Pengembangan Integrasi Sapi-Kelapa Sawit untuk Petani Sawit

Sementara itu, Ketua Umum GAPKI Pusat, Joko Supriyono, berharap kegiatan yang diinsiasi oleh pihaknya bersama dengan Ditjenbun Kementan ini, dapat menjadi sarana komunikasi dan kolaborasi pemerintah sebagai regulator dengan pelaku usaha, khususnya non-public sector di bidang kepala sawit.

“Ini bagian dari bagaimana kita sebagai stakeholders kelapa sawit untuk terus memperkuat kolaborasi, kali ini non-public sector Gapki bersama dengan Ditjenbun, memperkuat komunikasi dan kolaborasi, permasalahan perkebunan ini adalah masalah bersama, pelaku usaha adalah yang day after day menjalankan kegiatannya, namun Ditjen Bun sebagai legulatornya,” terang Joko. (T2)

Dibaca : 373

Dapatkan update berita seputar harga TBS, CPO dan industri kelapa sawit setiap hari dari InhuPost.com. Mari bergabung di Grup Telegram “InhuPost – Data Update”, caranya klik hyperlink InhuPost-Data Update, kemudian be a part of. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bisa juga IKUTI BERITA LAINNYA DI GOOGLE NEWS.

  • Redaksi Pos

    Related Posts

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI Pusat

    Sowan ke Dahlan Iskan, Zulmansyah Makin Mantap Maju Ketum PWI PusatJAKARTA, PARASRIAU.COM – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Riau H Zulmansyah Sekedang mengaku semakin mantap maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum (Ketum) PWI Pusat 2023-2028.Itu dikatakan Ketua Discussion board Pemred Jawa Pos Neighborhood 2017-2018 itu setelah sowan ke tokoh pers Dahlan Iskan (DI) yang

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNP

    Gubri Syamsuar Berbagi Pengalaman di Hadapan Ribuan Mahasiswa UNPPADANG, PARASRIAU.COM – Di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Negeri Padang (UNP), Gubernur Riau (Gubri) Syamsuar berkesempatan berbagi pengalaman hidup, mulai dari pendidikan hingga menjadi Gubernur Riau. Gubri Syamsuar menerangkan jika dirinya menempuh pendidikan jenjang perguruan tinggi dan merasakan prosesi wisuda itu bisa dikatakan terlambat.Sebab setalah menamatkan pendidikan

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *