Kemenpar harapkan jumlah kunjungan wisatawan China naik signifikan

Kemenpar harapkan jumlah kunjungan wisatawan China naik signifikan

  • Kamis, 20 Februari 2025 18:56 WIB
  • waktu baca 2 menit
Kemenpar harapkan jumlah kunjungan wisatawan China naik signifikan
Turis China menikmati hiburan air di Teluk Benoa di Bali, Indonesia pada 13 Februari 2023. ANTARA/Xinhua/Dicky Bisinglasi

Jakarta (ANTARA) – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Republik Indonesia (RI) berharap jumlah kunjungan wisatawan China ke Indonesia dapat menebus angka 1,5 hingga 2 juta pada tahun ini, naik signifikan dari tahun lalu yang sukses membukukan hampir 1,2 juta meski relatif masih di bawah level tahun 2019.

“Penerbangan dari China ke Indonesia belum kembali normal atau masih sekitar 70 persen dari level 2019, inilah yang kini kita berupaya dorong,” kata Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenpar RI Vinsensius Jemadu kepada Xinhua di Jakarta belum lama ini.

Tren peningkatan ini diharapkan berlanjut pada 2025 dengan menyiapkan sejumlah strategi, salah satunya melalui penambahan frekuensi penerbangan langsung dari China ke Indonesia.

Pemerintah Indonesia mendorong penambahan rute penerbangan langsung dari China ke beberapa destinasi wisata, baik berupa penerbangan rutin maupun carter. Terbaru, maskapai China, Lucky Air telah membuka penerbangan langsung dari Kunming ke Manado mulai 18 Februari 2025 dengan frekuensi tiga kali sepekan.

Di samping itu, promosi pariwisata di pasar China akan terus ditingkatkan melalui kerja sama dengan media sosial, layanan pemesanan tiket penerbangan dan hotel, hingga agen perjalanan wisata. Pasar yang disasar pun kini diperluas, mencakup segmen free independent traveler (FIT) atau wisatawan yang berlibur tanpa paket tur, serta wisatawan dari daerah China bagian utara dan kelas menengah atas.

Wisatawan China menyumbang 8,6 persen dari total kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia sepanjang tahun lalu, penyumbang terbesar keempat setelah Malaysia, Australia, dan Singapura. Mayoritas dari mereka masuk melalui Jakarta, Bali, dan Surabaya

Selain promosi pariwisata, Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) menyebut pemerintah bisa meningkatkan daya saing wisata Indonesia di pasar China melalui kebijakan pembebasan visa, serta peningkatan kemampuan Bahasa Mandarin bagi pelaku wisata domestik.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Wabup Bekasi Buka Suara Usai Bupati Ade Kuswara Terjaring OTT KPK

    Kabupaten Bekasi – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di wilayah Bekasi, Jawa Barat, Kamis (18/12). Wakil Bupati Bekasi Asep Surya Atmaja buka suara mengenai hal tersebut.…

    Komjak Dorong Oknum Jaksa Terjerat OTT KPK Diproses Pidana, Tak Cuma Etik

    Jakarta – Komisi Kejaksaan (Komjak) mendorong Kejaksaan Agung melakukan bersih-bersih internal imbas adanya oknum sejumlah jaksa yang terjerat Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK di beberapa wilayah. Komjak juga mendorong agar…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *