Menlu Spanyol merespons usulan Trump: 'Warga Gaza harus tetap di Gaza'

Menlu Spanyol merespons usulan Trump: ‘Warga Gaza harus tetap di Gaza’

  • Selasa, 28 Januari 2025 03:56 WIB
Menlu Spanyol merespons usulan Trump: 'Warga Gaza harus tetap di Gaza'
Menteri Luar Negeri Spanyol pada Senin (27/1/2025) menolak gagasan Presiden AS Donald Trump untuk “membersihkan” Gaza dan merelokasi penduduknya ke sejumlah negara Arab di sekitarnya. “Posisi kami jelas: warga Gaza harus tetap di Gaza. Gaza adalah bagian dari negara Palestina masa depan, yang harus dikelola oleh satu pemerintahan,” ujar Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares saat berbicara di Brussel. /ANTARA/Anadolu/py

Secepatnya, Gaza dan Tepi Barat harus berada di bawah kendali satu otoritas nasional Palestina,

Oviedo, Spanyol (ANTARA) – Menteri Luar Negeri Spanyol pada Senin (27/1) menolak gagasan Presiden AS Donald Trump untuk “membersihkan” Gaza dan merelokasi penduduknya ke sejumlah negara Arab di sekitarnya.

“Posisi kami jelas: warga Gaza harus tetap di Gaza. Gaza adalah bagian dari negara Palestina masa depan, yang harus dikelola oleh satu pemerintahan,” ujar Menteri Luar Negeri Spanyol Jose Manuel Albares saat berbicara di Brussel.

“Secepatnya, Gaza dan Tepi Barat harus berada di bawah kendali satu otoritas nasional Palestina,” lanjutnya.

Pada Sabtu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa dirinya telah berbicara dengan Raja Yordania mengenai kemungkinan menampung 1,5 juta orang dari Gaza.

“Hampir semuanya hancur, dan orang-orang sekarat di sana, jadi saya lebih memilih bekerja sama dengan beberapa negara Arab untuk membangun perumahan di lokasi lain, di mana saya pikir mereka mungkin bisa hidup damai,” ujar Trump dalam penerbangan pesawat kepresidenan Air Force One, menurut CNN.

Albares menegaskan bahwa Uni Eropa seharusnya lebih fokus untuk segera membantu “bencana kemanusiaan” di Gaza dengan menyediakan bantuan untuk kebutuhan pangan, kesehatan, dan pendidikan, serta memastikan keberadaan Lembaga Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA).

Ia menyatakan bahwa Spanyol akan meminta misi darurat Uni Eropa untuk diterjunkan di perbatasan Rafah guna membantu menormalisasi perbatasan antara Gaza dan Mesir.

Ia juga menawarkan Pasukan Polisi Sipil Spanyol (Civil Guard) untuk berpartisipasi dalam misi tersebut.

Spanyol berjanji akan meningkatkan bantuan keuangan untuk Palestina dan UNRWA menjadi 50 juta euro (sekitar 52 juta dolar AS atau sekitar Rp840,8 miliar).

“Kami memiliki harapan yang besar untuk Gaza, gencatan senjata (saat ini) belum permanen, tetapi kami perlu bekerja untuk mewujudkannya,” tegas Albares.

Berbicara kepada wartawan, ia juga mengutuk serangan Israel terhadap warga sipil Lebanon pada Minggu (26/1), dengan menyebutnya “tidak dapat diterima.”

“Dua puluh dua warga sipil yang tewas adalah terlalu banyak. Semua poin dalam gencatan senjata ini harus dipatuhi. Pasukan bersenjata Lebanon harus dikerahkan di selatan, dan pasukan Israel harus mundur untuk menjamin kedaulatan negara tersebut,” tambahnya.

Albares juga mendesak Uni Eropa untuk meningkatkan bantuannya ke Lebanon guna membantu membangun kembali negara tersebut serta memperkuat angkatan bersenjata.

Sumber: Anadolu

Penerjemah: Primayanti
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Komentar

Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Berita Terkait

Rekomendasi lain

  • Related Posts

    Bruno Fernandes pimpin MU menangi leg pertama semifinal di Bilbao

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Liga Europa Bruno Fernandes pimpin MU menangi leg pertama semifinal di Bilbao Jumat, 2 Mei 2025 04:51 WIB…

    Kualitas udara Jakarta terburuk ketujuh di dunia pada Jumat pagi

    English Terkini Terpopuler Top News Pilihan Editor Pemilu Otomotif Antara Foto Redaksi Kualitas udara Jakarta terburuk ketujuh di dunia pada Jumat pagi Jumat, 2 Mei 2025 04:31 WIB waktu baca…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *