INFO TEMPO – PT Pertamina (Persero) mengerahkan strategi transportasi multi-moda untuk memastikan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) tetap berjalan ke wilayah terdampak bencana di Aceh Tengah. Upaya tersebut membuahkan hasil setelah mobil tangki BBM Pertamina berhasil memasuki Takengon, ibu kota Kabupaten Aceh Tengah, pada Jumat, 19 Desember 2025.
Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra Bagian Utara, Fahrougi Andriani Sumampouw, menjelaskan bahwa BBM yang berasal dari Integrated Terminal Medan diangkut melalui jalur udara menggunakan pesawat Air Tractor dari Bandara Kualanamu menuju Bandara Rembele, Kabupaten Bener Meriah. Setibanya di Bandara Rembele, BBM dipindahkan ke mobil tangki berukuran medium berkapasitas 8.000 kiloliter untuk selanjutnya didistribusikan melalui jalur darat ke wilayah Bener Meriah dan Takengon.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Distribusi BBM dari Bandara Rembele menuju Aceh Tengah menggunakan mobil tangki menempuh waktu sekitar satu jam. Saat ini kondisi jalur relatif aman dan dapat dilalui oleh mobil tangki,” ujar Fahrougi.
Sebanyak 29.500 liter BBM berhasil tiba di Takengon. Dari jumlah tersebut, 13.500 liter BBM jenis Pertalite dan Biosolar dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat melalui SPBU. Sementara itu, 16.000 liter BBM lainnya disalurkan untuk mendukung operasional posko penanganan darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Komando Distrik Militer (Kodim) dalam penanganan pascabencana.
Penyaluran BBM tersebut menjangkau empat SPBU, masing-masing dua SPBU di Kabupaten Bener Meriah dan dua SPBU di Takengon. Pertamina berharap pasokan ini mampu menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat di tengah keterbatasan akses transportasi.
Fahrougi menegaskan, Pertamina akan terus mengoptimalkan berbagai moda transportasi untuk menembus jalur-jalur yang masih terisolasi. Selain penggunaan pesawat Air Tractor, distribusi juga disiapkan melalui jalur reguler, alternatif, hingga emergency (RAE), termasuk dari Fuel Terminal Lhokseumawe apabila kondisi memungkinkan.
Saat ini, Jembatan Teupin Mane yang menghubungkan Lhokseumawe dan Bireuen telah selesai diperbaiki. Namun, sejumlah ruas jalan masih tertimbun longsor dan beberapa jembatan masih terputus, sehingga jalur reguler distribusi BBM dari Lhokseumawe menuju Aceh Tengah belum dapat beroperasi secara optimal.
Pertamina terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah, aparat keamanan, dan pihak terkait lainnya untuk memastikan penyaluran BBM tetap berjalan demi mendukung pemulihan serta aktivitas masyarakat di wilayah terdampak bencana.
“Pertamina tidak pernah lelah melayani masyarakat. Kami berharap masyarakat tetap sabar dan mendukung upaya petugas di lapangan dalam menyalurkan energi melalui berbagai skema alternatif,” tutup Fahrougi.(*)






