BNPB: Semua RSUD di Aceh Sudah Normal kecuali di Tamiang

BADAN Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB mengklaim hampir seluruh rumah sakit umum daerah (RSUD) di Provinsi Aceh telah kembali beroperasi normal pascabencana akhir November lalu. Satu-satunya RSUD yang belum beroperasi penuh adalah RSUD Aceh Tamiang yang berada di salah satu daerah terdampak paling parah.

BNPB menyampaikan informasi itu berdasarkan laporan Dinas Kesehatan Aceh. “Dinkes Aceh mencatat dari seluruh RSUD yang berada di Provinsi Aceh sudah dapat berfungsi secara normal kecuali RSUD Aceh Tamiang,” kata Kepala Pusat Data, Komunikasi, dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Sabtu, 20 Desember 2025.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Meski demikian, kata Muhari, RSUD Aceh Tamiang kini sudah dapat beroperasi untuk memenuhi layanan dasar. Dukungan peralatan kesehatan di RSUD Aceh Tamiang salah satunya berasal dari RS Adam Malik Medan, Sumatera Utara.

BNPB berharap koordinasi antara fasilitas kesehatan di tiga provinsi terdampak bencana, yaitu Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, bisa terus berlanjut. “Diharapkan kolaborasi seluruh lintas instansi dapat memberikan pelayanan yang optimal bagi seluruh masyarakat terdampak,” tutur Muhari.

Banjir dan tanah longsor terjadi di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat pada akhir November 2025. BNPB melaporkan, per pukul 19.00 WIB, Kamis, 18 Desember 2025, jumlah korban meninggal akibat bencana Sumatera mencapai 1.068 orang. Angka korban meninggal ada kemungkinan bertambah. Sebab, BNPB mencatat ada 190 orang yang belum ditemukan hingga tiga pekan setelah banjir Sumatera menerjang.

BNPB juga melaporkan lebih dari 7.000 orang luka-luka. Bencana ini juga mengakibatkan kerusakan pada 147.236 rumah serta ribuan fasilitas publik, termasuk sekolah, jembatan, fasilitas kesehatan, dan rumah ibadah.

BNPB juga melaporkan bahwa 147.236 rumah rusak. Kerusakan juga terjadi pada 1.600 fasilitas umum, 219 fasilitas kesehatan, 967 fasilitas pendidikan, 434 rumah ibadah, 290 gedung atau kantor, dan 145 jembatan.

BNPB melaporkan jumlah korban meninggal akibat banjir Sumatera mencapai 1.068 jiwa. Data itu diakses dari Geoportal Data Bencana milik BNPB. “1.068 jiwa korban meninggal,” demikian tertulis dalam keterangan di Geoportal Data Bencana, Jumat, 19 Desember 2025.

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait mengatakan timnya bersama Kementerian Pekerjaan Umum bakal membangun hunian tetap bagi korban banjir Sumatera mulai Ahad, 21 Desember 2025. Dia menyatakan pembangunan itu akan melibatkan pemerintah daerah, Badan Nasional Penanggulangan Bencana, dan sejumlah lembaga lain.

Maruarar menyebutkan pembangunan hunian tetap itu bakal dimulai di Tapanuli Tengah, Sibolga, dan Tapanuli Utara. “Kami langsung membangun hunian tetap buat saudara kita yang berduka di sana. Mulai besok pagi, kami, saya bersama tim, langsung ke sana,” katanya di Serang, Banten, Sabtu, 20 Desember 2025.

Adil Al Hasan dan Hendrik Yaputra berkontribusi dalam penulisan artikel ini
  • Related Posts

    Serang Masih Dilanda Banjir, Andra Soni Minta Alat Berat Diturunkan

    Serang – Gubernur Banten Andra Soni menggelar rapat koordinasi terkait kondisi banjir yang masih melanda wilayah Serang Raya. Ia meminta alat berat diturunkan agar banjir segera surut. Rapat koordinasi digelar…

    Danantara & BUMN Salurkan Bantuan Dukung Pemulihan Pascabencana Aceh

    Jakarta – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) bersama belasan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk PT PLN (Persero) menyalurkan bantuan kemanusiaan. Bantuan itu diberikan untuk mendukung pemulihan masyarakat…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *