Ujian Calon Petugas Haji Diulang 3 Kali karena Server Error

Pelaksanaan computer asssisted test (CAT) dalam rangkaian seleksi calon petugas penyelenggara ibadah haji atau PPIH yang digelar serentak di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Kamis, 18 Desember 2025, menuai protes dari para peserta. Musababnya server yang digunakan error berulang kali sehingga membuat ribuan peserta seleksi harus mengulang ujian hingga tiga kali.

Salah seorang peserta, Zahra–bukan nama sebenarnya– menceritakan tes semula berjalan dengan normal. Peserta sebanyak 1.546 orang yang masuk ke dalam peserta ujian sesi pertama sudah memulai mengerjakan soal sekitar pukul 09.00 WIB. Soal yang disajikan lewat aplikasi Petugas Haji itu dikerjakan menggunakan perangkat ponsel masing-masing peserta. Total terdapat 100 butir yang harus mereka selesaikan dalam 90 menit. 

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Dalam pertengahan tes, Zahra mengaku mendapatkan peringatan atau notifikasi yang memintanya keluar dari laman tes lantaran server down. Saat mengadukan hal itu ke salah seorang pengawas ujian, Zahra diminta untuk menghiraukan pesan tersebut dan menyelesaikan tes hingga rampung dan mengiraukan pemberitahuan tersebut. 

Perempuan asal Yogyakarta itu lantas mengisi semua soal hingga selesai. Di akhir ujian, ia merasa janggal sebab hasil tes yang ia kerjakan menunjukan skor nol alias semua soal yang ia kerjakan salah. Belakangan ia menyadari bahwa kejadian serupa juga dialami oleh seluruh peserta yang ada dalam ruangan tersebut. “Terus akhirnya tadi banyak udah mulai rame-rame gitu pas udah komplain juga. Ternyata nggak cuman di tempat aku doang gitu,” kata dia saat ditemui seusai tes pada Kamis 18 Desember 2025. 

Mereka kemudian diminta untuk menunggu informasi lebih lanjut dari panitia. Sekitar pukul satu siang, para peserta mendapatkan pesan terusan atau broadcast yang menyatakan bahwa ujian harus diulang.

Menurut Zahra, salah seorang peserta sempat mempertanyakan kepada panitia apa yang menjamin bahwa ujian kedua ini tidak akan gagal lagi. Namun panitia meyakinkan bahwa tim informasi dan teknologi (IT) Kementerian Haji sudah memperbaiki server tersebut. “Katanya tim IT sudah siap dan bekerja keras,” ucap Zahra menirukan jawaban pengawas itu. 

Mereka akhirnya kembali mengulang ujian dengan paket soal yang sama. Namun ujian kedua itu kembali error. Singkat cerita, tes CAT sesi pertama baru rampung sekitar jam 5 sore setelah para peserta mengulang ujian hingga tiga kali. Bagi Zahra, kisruh ujian hari itu menujukan ketidakprofesionalan pemerintah dalam menjalankan sebuah program. “Ini menurutku seumur-umur ujian teraneh yang pernah aku ikuti,” kata dia.

Selain persoalan prasarana ujian, sistem pengawasan dalam pelaksanaan CAT calon petugas haji ini juga dinilai bermasalah. Zahra mengaku tak habis pikir dengan pemerintah yang menyajikan soal yang sama dalam tiga kali tes dilakukan. Kekecewaan ahli gizi yang melamar menjadi pelayanan konsumsi haji ini bertambah setelah melihat para pengawas membiarkan para peserta mengerjakan ujian dengan berkelompok.

Ia berkata sejumlah peserta bahkan tidak segan menyontek dan menggunakan bantuan artificial intelligence atau AI secara terang-terangan. Zahra mengaku sudah mengadukan kecurangan tersebut kepada pengawas. Namun tidak digubris. “Kita komplain pun juga enggak ditindak.” 

Tiga peserta lain yang enggan disebutkan namanya juga mengamini cerita Zahra. Berdasarkan pengamatan Tempo, pada pelaksanaan CAT sesi kedua yang berlangsung sekitar pukul 19.00 WIB, sejumlah peserta tampak memegang dan mengotak-atik dua telepon seluler. Sebagian peserta lain juga terlihat saling mengobrol dan berdiskusi saat mengerjakan ujian. 

Para peserta mengerjakan ujian sembari duduk berbaris dan berdempetan menggunakan kursi tunggal berwarna merah tanpa meja. Situasi ujian ketika itu tampak tidak kondusif dengan banyaknya orang berlalu lalang keluar masuk ruang ujian. Sementara pengawas, ketika itu hanya terlihat satu orang saja tengah berjalan bolak balik dari depan ke belakang. 

Hetifah, bukan nama sebenarnya, menilai tidak ada pengawasan yang ketat dalam ujian kali ini. Peserta tes CAT asal Jakarta ini menyebut pengawas ujian yang bertugas hari itu tidak lebih dari sepuluh orang. “Itu pun hanya dari depan saja mereka lihatnya,” kata dia.

Sekretaris Jenderal Kementerian Haji dan Umrah Teguh Dwi Nugroho tidak banyak bicara saat dimintai konfirmasi ihwal sejumlah permasalahan dalam pelaksanaan seleksi PPIH itu. Ia hanya mengatakan semua sudah kembali berjalan dengan normal. “Info dari lapangan sekarang sudah berjalan lancar,” kata dia pada Kamis, 18 Desember 2025.

Adapun seleksi computer asssisted test dan wawancara yang digelar serentak di Jakarta ini merupakan tahap terakhir sebelum para peserta itu ditetapkan sebagai petugas haji 2026. Direktur Jenderal Bina Penyelenggara Haji dan Umroh dan Ketua Panitia Seleksi PPIH Puji Raharjo menyampaikan, terdapat 5.201 orang yang mengikuti ujian CAT. Mereka adalah orang yang lolos tahap seleksi administrasi dari total pendaftar 11.349 orang. 

Dari seleksi CAT dan wawancara, Kementerian Haji hanya akan meloloskan 400 orang saja sebagai petugas haji 2026. Puji mengatakan ribuan peserta itu akan bersaing untuk mengisi beragam formasi layanan yang dibutuhkan selama pelaksanaan ibadah haji 2026 di Arab Saudi nanti. “Mulai dari layanan kloter hingga layanan teknis seperti akomodasi, konsumsi, dan transportasi,” kata dia. 

  • Related Posts

    Kemensos Siapkan Bantuan Perabotan Korban Banjir Sumatera

    KEMENTERIAN Sosial menyiapkan bantuan pengisian perabotan rumah bagi warga terdampak banjir di sejumlah wilayah Sumatera. Bantuan ini ditujukan untuk membantu keluarga korban mengganti perabotan rumah tangga yang rusak atau hilang…

    BRI Salurkan Bantuan ke Sumatera-Aceh, Jangkau Lebih dari 70 Ribu Korban

    Jakarta – BRI menyalurkan bantuan ke korban terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Hingga 18 Desember 2025, BRI Group telah melaksanakan 40 aksi tanggap darurat di…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *