Solusi Kemenag Soal Madrasah di Aceh Hanyut karena Banjir

MENTERI Agama Nasaruddin Umar meminta lembaga filantropi untuk memberikan bantuan berupa pembangunan madrasah sementara. Dia mengatakan banyak anak-anak madrasah terpaksa belajar di tenda setelah madrasah mereka hanyut akibat banjir Sumatera.

“Kita menyaksikan madrasah-madrasah yang hanyut pascabanjir. Tadi kita saksikan, anak-anak belajar di tenda. Kita berharap ada tempat yang lebih baik untuk mereka,” ujar Menag Nasaruddin Umar dikutip dari keterangan resmi, Kamis, 18 Desember 2025.

Ia berharap lembaga seperti Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ), dapat membantu memberikan solusi madrasah sementara. “Kami di Kemenag akan membangun kembali madrasah permanen yang itu baru bisa dilaksanakan tahun depan,” kata Nasaruddin.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 5 Pidie Jaya merupakan salah satu madrasah yang hanyut saat terjadi bencana banjir hidrometeorologi yang melanda Aceh. Berdasarkan data, hingga saat ini tercatat ada tujuh madrasah yang hilang atau hanyut serta tiga madrasah yang roboh paska bencana tersebut. Sementara lebih dari 200 madrasah dilaporkan rusak ringan hingga berat. 

Ketua BAZNAS Noor Achmad menyampaikan kesediaan lembaganya untuk membangun madrasah sementara. “Kalau bapak menteri izinkan, kami akan bangunkan madrasah sementara. Ini kita fasilitasi untuk anak-anak sampai madrasah permanen yang dibangun Kemenag selesai,” kata Noor Achmad. 

Lokasi yang semula merupakan tempat berdirinya MIN 5 Pidie Jaya dan RA Seunong saat ini berubah menjadi aliran sungai baru. Sementara, Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh Azhari menuturkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan beberapa Keuchik (Kepala Desa) untuk menyiapkan lahan guna pembangunan madrasah-madrasah yang hilang. 

“Misalnya di Desa Seunong tempat MIN 5 Pidie Jaya ini. Tanah yang semula menjadi tempat berdiri madrasah, sekarang berubah jadi sungai. Artinya harus dicarikan tanah lain lagi,” tutur Azhari. 

Untuk sementara, lanjut Azhari, pihaknya telah bersepakat dengan Keuchik Desa Seunong untuk memanfaatkan meunasah sebagai ruang belajar sementara. “Jadi kita berharap apa yang terjadi hari ini tidak mengganggu anak-anak untuk belajar. Agar besok 10 Januari anak-anak bisa belajar kembali,” katanya. 

Berikut daftar madrasah yang hanyut dan roboh di Provinsi Aceh hingga 18 Desember 2025: 

1. RA Seunong (hanyut)
2. MIN 5 Pidie Jaya (hanyut)
3. MIS Pasir (hanyut)
4. RA Al Hijrah Badrul Ulum (hanyut)
5. MIS Badrul Ulum (hanyut)
6. MTs Badrul Ulum (hanyut)
7. MAS Badrul Ulum (hanyut)
8. RA Al-Ikhlas (roboh)
9. MAS Baitul Hidayah (roboh)
10. MTsS Wih Tenang Uken (roboh) 

  • Related Posts

    Atensi Khusus Prabowo soal Hunian Sementara bagi Pengungsi

    Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyatakan komitmen pemerintah terkait pembangunan hunian sementara sebagai pengganti tempat tinggal bagi korban bencana di utara Pulau Sumatera. Prabowo menargetkan pembangunan hunian sementara itu rampung…

    25 Rumah di Puncak Bogor Rusak Akibat Hujan Disertai Angin Kencang

    Bogor – Puluhan rumah warga di Desa Sukamanah, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, rusak akibat hujan yang disertai angin kencang. Sejumlah warga mengungsi ke rumah saudaranya. “Telah terjadi hujan dengan intensitas…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *