Pramono Minta Tanggul NCICD Tak Sebatas Jadi Penahan Air

GUBENUR Jakarta Pramono Anung, meminta pembangunan tanggul National Capital Integrated Coastal Development atau NCICD Fase A di sepanjang pesisir utara Jakarta tidak hanya berfungsi sebagai penahan air laut.

Dia mempersilakan Dinas Sumber Daya Air atau DSDA Jakarta untuk berkolaborasi dengan Ancol dalam proyek pembangunan ini agar tanggul NCICD juga dapat digunakan sebagai area rekreasi dan edukasi bagi masyarakat.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

“Saya meminta tempat ini untuk dibeautifikasi, tidak hanya beton-beton. Misalnya, bisa dipakai anak-anak sekilah untuk study tour melihat laut Jakarta,” kata Pramono setelah meninjau pembangunan tanggul NCICD di kawasan Ancol Barat, Jakarta Utara pada Jumat, 19 Desember 2025.

Untuk mempercantik area tanggul, kata Pramono, pemerintah provinsi Jakarta juga meminta agar di sekitar area ditanami pelbagai tanaman guna memberikan kenyamanan bagi para pengunjung nantinya. “Saya yakin, setelah beautifikasi, 2-4 bulan tempat ini akan jadi area rekreasi,” ujar politikus PDIP itu.

Dalam sejarahnya, proyek pembangunan tanggul NCICD dilatarbelakangi oleh peristiwa banjir besar di pesisir Jakarta pada 2007 dan hasil riset para peneliti yang menyebutkan terjadi penurunan muka tanah di Jakarta hingga 7,5 centimeter per tahun, terutama di wilayah pesisir utara. Latar belakang tersebut sesuai dengan apa yang termaktub dalam dokumen kajian yang dirilis Badan Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas pada Februari lalu.

Pada dokumen kajian itu, konsep NCICD lahir di 2014 dengan berupa pembangunan tanggul di sepanjang area pantai serta tanggul lepas pantai di wilayah timur dan barat. Konsep ini juga mencakup pembangunan 17 pulau reklamasi di utara Jakarta sebagai bagian dari Pulau Great Garuda. 

Namun, master plan NCICD kemudian diperbaharui oleh Bappenas selama beberapa tahun sesuai dengan kondisi dan kebutuhan perencanaan terbaru master plan Integrated Flood Safety Plan (IFSP) pada 2019.

Setahun berselang atau pada 2020, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat bersama pemerintah provinsi Jakarta meneken nota kesepahaman sinergi pelaksanaan tanggul NCICD fase A. 

Dengan begitu, selain pemerintah provinsi Jakarta, proyek tanggul NCICD fase A akan dibangun oleh pemerintah pusat dan badan usaha milik negara dengan total pengerjaan 18 kilometer. Jika proyek tanggul NCICD fase A rampung seluruhnya, maka akan terbangun tanggul sepanjang 39 kilometer di pesisir Jakarta Utara.

Masalahnya, proyek pembangunan tanggul NCICD molor dari target sebelumnya yang direncanakan rampung pada 2028 menjadi mundur ke 2030. 

Kepala Dinas SDA Jakarta, saat itu masih menjabat sebagai pelaksana tugas, Ika Agustin Ningrum, mengatakan alasan molornya proyek pembangunan tanggul NCICD dikarenakan adanya kendala dalam urusan pengadaan barang dan jasa, serta perhatian terhadap keburuhan hidup masyarakat pesisir, terutama para nelayan. “Kami tetap harus mengkoordinasikan dan berharap pembangunan infrastruktur ini tetap mengakomodasi kebutuhan para nelayan,” kata Ika di Balaikota Jakarta, Desember 2024.

Adapun Pramono Anung menargetkan proyek pembangunan NCICD fase A di pesisir utara Jakarta rampung pada 2029. Dia menjelaskan, dalam proyek pembangunan NCICD, Pemerintah Provinsi Jakarta memperoleh jatah pembangunan sepanjang 28,2 kilometer. Sementara bagian lain dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Pelindo. 

Dari total proyek 28,2 kilometer, Pramono mengatakan, instansinya telah merampungkan pembangunan sepanjang 11,82 kilometer atau kurang sekitar 16,4 kilometer. “Saya meminta untuk dilanjutkan multiyears sampai 2029, supaya betul-betul selesai,” kata mantan Sekretariat Kabinet itu.

  • Related Posts

    KPK Ungkap Ada Pihak Melarikan Diri Saat OTT di Kalsel

    Jakarta – KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan (Kalsel). KPK mengungkap ada pihak yang tak kooperatif dalam OTT tersebut. “Juga dalam kegiatan di…

    Prabowo Lantik 6 Dubes RI untuk Jepang, Korut, hingga Aljazair

    Jakarta – Presiden Prabowo Subianto melantik enam duta besar (dubes) RI untuk sejumlah negara sahabat. Para dubes RI yang dilantik akan menjadi perwakilan RI di sejumlah negara, dari Jepang hingga…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *