Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ribka Tjiptaning mengimbau agar relawan partai banteng tidak memakai riasan saat terjun ke titik bencana. Ribka mengatakan itu dalam agenda ‘Seminar Mitigasi Bencana dan Pertolongan Korban’ yang diselenggarakan oleh DPP PDIP.
Acara itu hadiri oleh pengurus pusat partai banteng dan para relawan yang tergabung dalam Badan Penanggulangan Bencana atau Baguna PDIP. Dalam sambutannya, Ribka menceritakan bahwa ia pernah ditanya oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
“Ibu Mega bilang, ‘Ning, kalau melantik Baguna kok enggak ada yang tampangnya bagus ya?” kata Ribka menirukan ucapan Megawati di Jakarta Internasional Equestrian Park, Jakarta, pada Jumat, 19 Desember 2025.
Setelah itu, Ribka membenarkan pertanyaan Megawati. Ia berujar, jika menjadi relawan maka harus siap untuk tidak mandi selama satu pekan.
Ketua DPP PDIP Bidang Kesehatan itu lantas menceritakan pengalamannya mengunjungi Aceh Tamiang yang dilanda tanah longsor dan banjir akhir November lalu. Saat itulah ia mengungkap bahwa syarat menjadi relawan di Baguna PDIP adalah bersedia tidak mengunakan riasan hingga sepatu hak.
“Kemarin saya di Tamiang itu, sampai kehabisan pakaian, semua pakaian dalam dan lain-lain. Dan Baguna syaratnya enggak boleh pakai bulu mata palsu. Pakai heels, make-up yang bingung nanti kalau di bencana yang seperti sekarang ini,” kata Ribka.
Menurut Ribka, selain diskusi tentang mitigasi bencana, acara ini digelar untuk memberikan apresiasi kepada pada relawan. Termasuk kepada supir ambulans, tenaga kesehatan, dan relawan lain yang bersiaga 24 jam tanpa tidur.
Dalam hal ini, Ribka menuturkan bahwa ia bertugas untuk menyiapkan dokter-dokter, bidan, perawat, dan pendamping di Kapal Malahayati. Baguna juga diklaim rab menjalin kerja sama dengan Basarnas, BMKG, BNPB selama 15 tahun lebih.
Para relawan itu, kata Ribka sudah mengantongi sertifikasi relawan bencana lewat rapat koordinasi Baguna di Lampung, di Kalimantan Selatan hingga di Sulawesi Utara.





