Pemerintah Bangun Barak untuk Hunian Pengungsi di Sumatera Barat

PEMERINTAH membangun hunian sementara bagi masyarakat terdampak bencana banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Hunian sementara ini akan dibangun dengan tipe barak.

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyampaikan akan ada setidaknya tiga titik hunian sementara di Palembayan. “Dengan lokasi utama di Lapangan Bola SDN 05 Kayu Pasak, Nagari Salareh Aia Timur,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Kamis, 18 November 2025.

Di lokasi itu, kata Muhari, hunian sementara akan dibangun di atas lahan berukuran 5.632 meter persegi dengan konsep hunian tipe barak. “Setiap unit hunian berukuran 33 meter persegi, dengan total 117 unit hunian yang terdiri atas 21 unit barak tipe 5 hunian dan 3 unit barak tipe 4 hunian,” ucap Muhari.

Kawasan ini juga dilengkapi dengan satu unit pos jaga. Selain itu, akan ada satu unit fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendukung kebutuhan dasar warga terdampak.

Namun, jumlah unit huntara di lokasi utama tersebut belum mencukupi. Oleh karena itu, pemerintah menyiapkan dua lokasi tambahan di Kecamatan Palembayan yang terletak di Lapangan Bola Padang Sibabaju, Jorong Kayu Pasak Timur, Nagari Salareh Aia Timur serta Lapangan Bola Jajaran Tantaman, Nagari Tigo Koto Silungkang.

Pelaksanaan pembangunan hunian sementara ini berada di bawah komando Dandim 0304/Agam dengan dukungan lembaga lainnya. “BNPB menargetkan hunian sementara ini sudah dapat dihuni sebelum 2 Januari 2026,” ucap Muhari.

Dia berharap hunian sementara segera rampung agar pengungsi yang saat ini menempati Gedung SDN 05 Kayu Pasak dapat segera dipindahkan. “Langkah ini penting mengingat kegiatan belajar mengajar akan kembali dimulai pada 5 Januari 2026, bertepatan dengan awal semester genap tahun ajaran 2025/2026,” tutur Muhari.

BNPB mencatat jumlah korban meninggal bencana Sumatera kembali meningkat pada Kamis, 18 Desember 2025. Adapun banjir bandang dan tanah longsor melanda tiga provinsi di Pulau Sumatera, yakni Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

‎Berdasarkan data per 18 Desember pukul 06.20, korban jiwa dari tiga provinsi terdampak mencapai 1.059 orang. Jumlah korban jiwa itu bertambah hingga sembilan orang dari data yang dihimpun BNPB sehari sebelumnya.

‎BNPB juga mencatat terdapat 147.236 rumah rusak akibat banjir dan tanah longsor. Ribuan fasilitas publik, termasuk sekolah, jembatan, fasilitas kesehatan, dan rumah ibadah yang tersebar di tiga provinsi tersebut juga mengalami kerusakan setelah diterjang banjir dan tanah longsor.

‎Presiden Prabowo Subianto mengatakan pemerintah segera membangun rumah hunian sementara dan hunian tetap bagi korban terdampak bencana Sumatera. Dia mendapatkan laporan dari Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait akan dibangun 2.000 rumah mulai hari Minggu, 21 Desembet 2025 ini.

‎”Kemungkinan rumah ini bisa langsung aja jadi rumah tetap,” kata dia dalam dalam sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin, 15 Desember 2025.

Hendrik Yaputra dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini
  • Related Posts

    Kemendagri Kawal Pengiriman Bantuan 101.000 Pakaian untuk Bencana Aceh

    Jakarta – Staf Khusus Mendagri Bidang Politik dan Media Kastorius Sinaga menyampaikan Kemendagri terus memonitor pemberangkatan bantuan pakaian sebanyak 101.000 dari PT Daihan Global (DHG) untuk masyarakat terdampak bencana pada…

    Dirut PELNI Pastikan Kesiapan KM Nggapulu Layani Angkutan Nataru 2025/2026

    Jakarta – PT Pelayaran Nasional Indonesia atau PT PELNI (Persero) memastikan kelancaran angkutan Natal 2025 dan Tahun Baru (Nataru) 2026 melalui monitoring langsung oleh jajaran direksi. Direktur Utama PELNI, Tri…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *