Dialog dengan Nelayan Pantura, Menteri Trenggono: Kebijakan KKP Pro Kesejahteraan

INFO NASIONAL – Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menegaskan seluruh kebijakan yang dikeluarkan pemerintah bertujuan melindungi sekaligus meningkatkan kesejahteraan nelayan. Hal tersebut ia sampaikan saat menerima audiensi nelayan yang tergabung dalam Gerakan Nelayan Pantura di kantor KKP, Jakarta Pusat, Rabu, 17 Desember 2025.

Dalam forum tersebut, nelayan menyampaikan berbagai persoalan yang masih dihadapi di lapangan, mulai dari keamanan di laut, kelengkapan dokumen kapal, penggunaan alat tangkap ramah lingkungan, hingga distribusi dan pengawasan bahan bakar minyak (BBM).

Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca

Menanggapi hal tersebut, Trenggono menegaskan bahwa KKP terus melakukan perbaikan kebijakan agar lebih berpihak kepada nelayan. Ia memastikan pengawasan yang dilakukan bukan untuk mempersulit, melainkan memberi kepastian hukum dan menjaga keberlanjutan sumber daya ikan.

“Keluhan nelayan bukan pada PSDKP (Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan). Kami akan berkoordinasi dengan aparat penegak hukum lain untuk memastikan kebijakan pengawasan berjalan selaras dan tidak menimbulkan kesalahpahaman,” kata Trenggono.

Dia menjelaskan, salah satu kebijakan yang diambil adalah perubahan skema Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) perikanan dari sistem pra-produksi menjadi pasca-produksi. Dengan skema tersebut, nelayan dapat melaut terlebih dahulu, kemudian kewajiban PNBP dihitung berdasarkan hasil tangkapan. “Kita ingin nelayan fokus melaut. Dapat berapa, kita hitung bersama. Ini bagian dari upaya meringankan beban nelayan,” ujarnya.

Selain itu, KKP juga mendorong penerapan penangkapan ikan terukur untuk mengurangi tekanan di wilayah penangkapan tertentu dan mencegah konflik antar nelayan. Kebijakan ini diharapkan membuat nelayan tidak perlu melaut terlalu jauh sehingga biaya operasional lebih efisien.

Trenggono menegaskan, kebijakan alat tangkap ramah lingkungan dan pengaturan BBM diterapkan demi menjaga laut sebagai sumber penghidupan nelayan dalam jangka panjang. Ia memastikan setiap masukan nelayan akan dicatat dan ditindaklanjuti. “Kami ingin nelayan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Semua kebijakan KKP diarahkan untuk itu, termasuk pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih.”

  • Related Posts

    Polisi Ungkap Klinik Aborsi Ilegal di Apartemen Jaktim Raup Untung Rp 2,6 M

    Jakarta – Polisi mengungkap klinik aborsi ilegal di apartemen Jalan Basuki Rahmat, Jakarta Timur, sudah beroperasi sejak 2022 dengan total pasien sebanyak 361 orang. Para tersangka mendapatkan keuntungan hingga Rp…

    Ibas Ajak Seniman Perkuat Identitas Bangsa: Budaya Jembatan Peradaban

    Jakarta – Wakil Ketua MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) berdialog dengan para seniman dan pegiat budaya Kabupaten Ngawi dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI yang dirangkai dengan masa…

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *