Jakarta –
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan progres pembangunan jembatan di Aceh, Sumatera Utara hingga Sumatera Barat pascabencana banjir dan tanah longsor. BNPB berharap sejumlah jembatan bisa digunakan pekan depan untuk mengoptimalkan bantuan ke pengungsi.
“Untuk progres perbaikan jembatan. Jembatan Teupin Reudeup yang menghubungkan Bireuen ke Lhokseumawe sebelumnya 88 persen, saat ini 90 persen. Memang ini kita harapkan sebenarnya bisa selesai, jembatannya sudah tergelar, tetapi alas atau lantai jembatannya masih dalam proses pemasangan,” kata Kapusdatinkom BNPB Abdul Muhari dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (13/12/2025).
Abdul Muhari mengatakan jembatan Teupin Mane progresnya juga sudah mencapai 92 persen. Kendati demikian, cuaca yang kurang bersahabat menunda progres pembangunan jembatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Hal yang sama juga jembatan Teupin Mane, sebelumnya kita sampaikan 89 persen, kemarin saat ini 92 persen. Ini juga sama, bentang jembatannya sudah tergelar, saat ini sedang memasang lantai jembatan. Kondisi cuaca saat ini yang memang hujan di beberapa tempat ini juga berperan dalam menunda sedikit penyelesaian dari pekerjaan jembatan ini,” kata Muhari.
“Selain itu jembatan Kutablang di Bireuen yang menghubungkan Jalan Utama Bireuen-Lhokseumawe, sebelumnya 28 persen, hari ini 40,7 persen,” tambahnya.
Ia mengatakan akses jalan Pidie Jaya ke Bireuen yang sebelumnya terputus karena jembatan Krueng Meureudu per Jumat (12/12) sudah bisa digunakan. Kendati demikian statusnya masih dalam uji coba.
“Sudah bisa digunakan, meskipun masih dalam uji coba dan penyelesaian akhir. Tapi secara fungsi ini sudah bisa digunakan. Ini yang penting beberapa akses jalan,” ungkap Muhari.
“Jadi kalau misalkan akses jalan Pidie Jaya-Bireuen melalui jembatan Meureudu, kemudian jembatan Teupin Reudeup, kemudian jembatan Teupin Mane, dan jembatan Kutablang ini sudah bisa selesai. Kami tentu saja optimis dukungan atau dorongan logistik via jalur darat akan sangat-sangat berubah signifikan karena dorongan logistik akan bisa kita optimalkan melalui jalur darat,” sambungnya.
BNPB juga mengupdate progres jembatan di Sumatera Utara. Ia menyebut akses jalan Tapanuli Utara menuju Tapanuli Selatan kini sudah 90 persen, 10 persen sisanya diharapkan rampung pekan depan.
“Kemudian Tapanuli Tengah menuju Tapanuli Selatan, akibat banjir ini juga terputus sebelumnya saat ini sudah dilakukan pembangunan Jembatan Bailey. Saat ini progresnya 90 persen, ini juga kita harapkan di akhir minggu ini bisa selesai,” ujar dia.
Muhari mengatakan Tapanuli Selatan menuju Mandailing Natal juga terputus. Namun, progresnya saat ini sudah mencapai 95 persen dan bisa dilewati secara bertahap.
“Kemudian Medan menuju Rantauprapat ke Kota Padang Sidempuan, ini sudah 100 persen. Kemudian dari Dumai menuju Gunung Tua menuju Kota Padang Sidempuan juga 100 persen dan Padang Sidempuan menuju Sumatera Barat ini 100 persen,” kata Muhari.
“Ini untuk jalan nasional, khususnya yang menuju dan dari Tapanuli Selatan yang masih dalam progres. Tapi Alhamdulillah sudah di atas 90 persen, ini kita harapkan di akhir minggu ini juga sudah bisa dilewati sehingga alur orang dan barang melalui jalur darat akan bisa lebih optimal,” ucapnya.
Untuk pembangunan jembatan di Sumbar rata-rata progresnya di atas 90 persen. Namun, untuk Jembatan Padang Mantuang masih di angka 41 persen.
“Pertama, untuk progres pembangunan Jembatan Bailey dari 4 titik, Jembatan Sikabau sebelumnya 69 persen, ini sudah 100 persen. Kemudian Bawah Kubang sebelumnya 95 persen, sekarang sudah 97 persen,” kata dia.
“Jembatan Supayang, Kabupaten Solok ini karena cuaca, hujan ini masih tetap di angka 90 persen. Sedangkan Jembatan Padang Mantuang, Kabupaten Padang Pariaman ini sebelumnya 35 persen, saat ini, hari ini sudah 41 persen,” imbuhnya
(dwr/dhn)





