SEDERET peristiwa di kancah politik nasional mendapat sorotan di pekan kedua Desember. Berita terpopuler yang ramai dibaca antara lain, menghilangnya akun Youtube Tempo, profil Zulfa Mustofa yang ditetapkan sebagai Penjabat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, hingga rencana Yahya Cholil Staquf setelah didepak dari PBNU.
Berikut tiga pemberitaan terpopuler pada Rabu, 10 Desember 2025 di kanal Nasional yang dirangkum Tempo:
Akun YouTube Tempo Menghilang
Akun YouTube Tempo menghilang pada Rabu, 10 Desember 2025, sekitar pukul 07.00. Dari pengecekan dan penelusuran tim Tempo, ada dugaan pembajakan melalui email redaksi sehingga akun tersebut kini dikuasai seseorang atau satu pihak.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Wakil Pemimpin Redaksi Tempo Bagja Hidayat menjelaskan awal mula akun YouTube Tempodotco menghilang pada 9 Desember 2025. Tim media sosial Tempo menemukan aktivitas mencurigakan berupa rencana dua siaran langsung dengan topik bitcoin pada pukul 11.30 WIB. “Kami tidak pernah menyiapkan acara itu,” kata Bagja pada 10 Desember 2025.
Tim media sosial Tempo kemudian menghapus rencana tayangan tersebut. Esoknya, pada pukul 06.30 WIB, akun Tempo lenyap. Tim melaporkan raibnya akun tersebut kepada YouTube setengah jam kemudian.
Siaran langsung terjadwal itu berjudul “LIVE: Trump Announces Important News About Crypto! This Speech Will Change the Crypto Industry di kanal UNFRAME IT”.
UNFRAMED merupakan kanal baru di Tempodotco. Ia adalah akun “homeless media” yang dikelola tim media sosial Tempo. Di kolom pencarian, akun Tempo yang masih ada hanya Tempo TV Channel yang mempublikasikan ulang video-video pendek dari akun utama Tempodotco.
Bagja menjelaskan, tim Tempo telah menghubungi YouTube dan melaporkan kronologi menghilangnya akun Tempodotco. Tim Tempo memastikan tidak ada pelanggaran sebelum akun ini menghilang.
Selengkapnya baca di sini
Profil Zulfa Mustofa, Keponakan Ma’ruf Amin yang Jadi Pj Ketum PBNU
RAPAT pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama memutuskan Zulfa Mustofa sebagai Penjabat Ketua Umum PBNU. Keputusan itu menempatkan Zulfa sebagai pengganti sementara Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya untuk memimpin PBNU hingga muktamar ke-35 digelar.
“Penjabat Ketua Umum PBNU untuk sisa masa bakti ditetapkan kepada K.H. Zulfa Mustofa,” kata pimpinan rapat pleno Muhammad Nuh, dalam keterangan pers selepas rapat pleno yang berlangsung tertutup di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa malam, 9 Desember 2025.
Menurut Nuh, kini Zulfa resmi mengambil alih mandat strategis Ketua Umum PBNU. Termasuk memimpin jalannya organisasi dan memastikan roda administrasi PBNU berjalan tanpa hambatan. “Beliau akan memimpin sebagai pejabat ketua umum dan melaksanakan seluruh tugas sampai muktamar digelar,” ujar dia.
Lalu siapakah sosok Zulfa Mustofa?
Laki-laki kelahiran Jakarta, 7 Agustus 1977, ini merupakan Wakil Ketua Umum PBNU sebelum ditetapkan sebagai Pj Ketum. Zulfa merupakan anak pasangan Kiai Haji Muqarrabin dan Nyai Haji Marhumah Latifah. Ibunda Zulfa merupakan saudara kandung wakil presiden ke-13 Ma’ruf Amin. Zulfa adalah keponakan Ma’ruf Amin.
Dilansir dari laman NU Online, Zulfa meniti kariernya dengan bergabung menjadi kader Gerakan Pemuda Ansor di Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada 1997. Dalam organisasi kepemudaan NU itu, Zulfa menduduki jabatan di bidang penelitian dan pengembangan yang bertugas untuk menjalankan program kajian. Tradisi pengajian itu tetap dipertahankan dengan jumlah jemaah yang mencapai ratusan orang.
Nama Zulfa juga tercatat sebagai jajaran pengurus Majelis Ulama Indonesia periode 2025-2030. Dilansir dari laman MUI, Zulfa kini menempati posisi sebagai Wakil Sekretaris MUI pusat. Sebelum itu, dia juga pernah menjadi Sekretaris Jenderal MUI Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta.
Selengkapnya baca di sini
Gus Yahya akan Undang Zulfa Mustofa dalam Pleno PBNU Hari Ini
Gus Yahya menyatakan akan mengundang Zulfa Mustofa yang ditetapkan menjadi penjabat Ketua Umum PBNU versi kubu Syuriyah dalam rapat pleno Tanfidziyah pada Kamis, 11 Desember 2025.
“Besok kami undang kok. Besok kami undang,” ujar Gua Yahya saat ditemui di Kantor Kementerian Sekretariat Negara, Jakarta, 10 Desember 2025.
Menurut Yahya, rapat pleno PBNU merupakan agenda rutin yang digelar setiap enam bulan. Pleno tersebut akan membahas sejumlah hal, mulai dari program kerja PBNU hingga evaluasi pelaksanaannya. Selain itu, pleno akan membicarakan konsolidasi organisasi serta kontribusi PBNU dalam penanggulangan bencana.
Ketika ditanya apakah pleno tersebut akan menyinggung hasil rapat Syuriyah sehari sebelumnya, Yahya menegaskan, hal itu tidak akan dibahas secara panjang lebar. Menurut dia, rapat Syuriyah tersebut tidak konstitusional. “Sesuatu yang tidak sah, ya, menjadi tidak sah. Prosedur serta mekanismenya juga tidak sesuai dengan tatanan yang ada,” tutur Yahya.
Selengkapnya baca di sini
Eka Yudha Saputra berkontribusi dalam tulisan ini





