Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Nurdin Halid menyoroti infrastruktur dasar dan listrik yang saat ini belum sepenuhnya pulih pascabencana banjir di Utara Sumatera. Nurdin meminta pemerintah mempercepat pembangunan kembali tower darurat dan jaringan tegangan rendah.
“Kami menghargai kerja keras PLN dan Menteri ESDM, namun kami juga meminta agar komitmen kompensasi bagi warga yang terdampak pemadaman yang berkepanjangan segera diwujudkan, sekaligus memastikan percepatan pembangunan kembali tower darurat dan jaringan tegangan rendah, agar tujuan pemulihan 100 persen segera tercapai dan transparan,” kata Nurdin dalam keterangannya, Kamis (11/12/2025).
Meski begitu, Nurdin mengapresiasi totalitas tim di lapangan yang berupaya memulihkan listrik. Dia mengatakan dalam laporan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia pada Minggu (7/12), pasokan listrik di Aceh telah pulih hingga 93 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Nurdin juga menyambut baik langkah Presiden Prabowo Subianto untuk menghapus utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani terdampak bencana. Menurutnya, hal itu merupakan langkah yang tepat lantaran aspek bantuan logistik dan keringanan beban finansial sangat penting.
“Keputusan penghapusan utang KUR adalah kebijakan yang sangat berpihak kepada rakyat. Ini memberikan nafas bagi para petani dan pelaku usaha mikro untuk bangkit, tanpa harus memikirkan beban utang yang mustahil dibayar saat mereka kehilangan segalanya,” ujarnya.
Sebagai informasi, saat ini masih terdapat daerah yang listriknya belum pulih. Salah satunya di Aceh Tamiang. Pasca dilanda banjir, listrik di Aceh Tamiang masih ada yang belum menyala hingga saat ini. Listrik menyala hanya di sejumlah titik di Kecamatan Kuala Simpang, Ibukota Aceh Tamiang.
Dilansir detikSumut, beberapa rumah dan ruko hingga kantor dari jembatan sungai Tamiang hingga melewati Mapolres Aceh Tamiang pada Rabu (10/12) malam sudah terlihat adanya lampu yang hidup. Namun masih banyak pemukiman warga yang terlihat gelap di sepanjang kedua lokasi ini.
Karena listrik masih belum nyala, banyak warga membakar papan bekas rumah ambruk yang diterjang saat banjir bandang di pinggir jalan. Mereka rata-rata pengungsi yang menginap di tenda di pinggir jalan tersebut.
Sementara tidak jauh dari Mapolres Aceh Tamiang, sudah tidak ada lagi listrik menyala terlihat di rumah warga maupun warung. Untuk penerangan, beberapa rumah dan warung memakai lampu emergency maupun genset.
(amw/isa)






